Breaking

Wednesday, May 10, 2017

Pelaku Cabul 'Guru SD' Nyaris Dimassa Warga Pollung

MWawasan.Humbahas(SUMUT)~ Salah satu orang tua siswi SD Negeri 173416 Pollung yang menjadi korban pelecehan FS, memberi keterangan kepada sejumlah media di hadapan Kapolres AKBP Nicholas Ari Lilipaly, Senin (8/5).

Sikap tak terpuji dan mencoreng dunia pendidikan dilakukan FS alias Tumorang (26) guru honorer merangkap wali di kelas II B, SD Negeri 173416 Pollung, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) yang nekat berbuat cabul terhadap 14 siswi SD muridnya sendiri.

Akibat ulahnya tersebut, FS nyaris dimassa oleh ratusan warga desa setempat bersama para orang tua murid korban pelecehan, Senin (8/5), yang sudah terlihat marah dan kesal. Beruntung petugas Polres Humbahas sigap, langsung memboyong FS ke Mapolres untuk pengamanan dan selanjutnya diperiksa.

Salah satu ayah korban mengaku Pak Cindi mengatakan, aksi bejat FS dilakukan saat kegiatan belajar mengajar (KBM) sedang berlangsung. Setiap mengajar ia memanggil satu persatu anak muridnya. Setelah dipanggil, bokong diremas dan alat vital dipegang. Bahkan, setiap murid perempuan yang hendak dilakukan pelecehan itu, disuruh harus mandi pagi.

Selama lima (5) bulan lebih, perbuatan bejat FS itu tidak ada yang mengetahui karena selalu mengeluarkan ancaman kekerasan kepada korban sebelum melakukan pelecehan seksual. Dia ancam anak kami kalau diberitahu akan dipotong bapak dan ibunya. Itu katanya, tiap ingin melakukan, ujar warga yang di iyakan para orangtua murid yang menjadi korban pelecehaan FS.

Mengetahui perbuatan FS dari salah satu korban, amarah wargapun terbakar, ratusan massa dari warga Desa Sipituhuta melakukan unjuk rasa ke sekolah tersebut. Massa yang terdiri dari orangtua murid dan keluarga, menuntut FS mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kami minta pelaku keluarkan dari ruangan kepala sekolah. Jangan disembunyikan, sudah terlalu jelek sekolah ini dibuat dia, keluarkan dia dari situ,” seru massa di depan kantor ruangan Kepala Sekolah.

Untungnya, polisi yang siaga menerima laporan, langsung terjun ke lokasi. FS yang sudah sempat sembunyi di ruangan kepala sekolah, langsung diamankan beberapa polisi yang dipimpin langsung oleh Kapolres AKBP Nicolas Ari Lilipaly didampingi Kasat Reskrim AKP Jonser Banjarnahor, Kasat Intel AKP Asian Parhusip.

Warga yang ingin perbuatan FS dibayar secara adat tidak rela FS diboyong ke Mapolres. Warga pun menunggu hingga akhirnya sempat terjadi ricuh dengan polisi. Ratusaan massa dari perkampungan tersebut, mengepung dan menghajar terduga pelaku tersebut ketika hendak mau dimasukkan ke mobil polisi.

Kapolres AKBP Nicholas Ari Lilipaly mengatakan, kasus ini masih dalam penyelidikan. Pihaknya, akan memanggil orangtua murid yang mengalami anaknya korban pelecehan dilakukan terduga FS. Kita lihatlah kasus ini nantinya, yang penting pelaku sudah kita amankan. Kita periksa dulu beberapa saksi dan nanti kita cari bukti kuat untuk menjerat pelaku bila terbukti melakukan.



#Gan/Humas Polda Sumut

No comments:

Post a Comment

Koran Wawasan Edisi 194, Februari 2023

"Prakiraan Cuaca Selasa 29 Agustus 2023"


"KEPUASAN ANDA UTAMA KAMI"




BOFET HARAPAN PERI Jl. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
Selamat Datang diSemoga Anda Puas