Presiden Joko Widodo bersama dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan di Ankara, Turki (6/7). (foto: Setpres) |
MWawasan.Ankara(TURKI)~ Indonesia dan Turki menyepakati untuk peningkatan kerja sama Foreign Terrorist Fighters. Melalui kerja sama ini, kedua negara akan memajukan kemitraan bidang informasi intelijen dan pembangunan sistem IT di bidang intelijen. Hal ini dinilai akan memudahkan kita bekerja sama Indonesia dan Turki dalam memberantas terorisme.
Pernyataan ini disampaikan Presiden Joko Widodo dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan di Istana Kepresidenan Turki, Ankara (6/7), usai melakukan pertemuan bilateral.
Penanganan terorisme global merupakan salah satu topik pembahasan dalam pertemuan bilateral tersebut. Kedua negara, lanjut Presiden, memiliki pandangan yang sama soal itu. Keduanya bersepakat untuk berbagi informasi intelijen yang diikuti dengan pembangunan sistem teknologi informasi intelijen untuk semakin mempermudah penanganan terorisme global.
Topik lain yang dibahas adalah persoalan diplomasi yang kini sedang dihadapi oleh Qatar.
"Selain isu bilateral kami juga melakukan pembahasan berbagai isu dunia antara lain masalah Qatar yang kita harapkan ini bisa diselesaikan lewat komunikasi dan dialog-dialog yang baik antarnegara-negara yang memiliki masalah," jelas Presiden Joko Widodo.
Dukung Pencalonan DK PBB 2019-2020
Presiden dalam konferensi pers tersebut juga menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Turki yang telah memberikan dukungan atas pencalonan Indonesia pada Dewan Keamanan PBB untuk tahun 2019-2020.
Sejumlah negara juga telah menyatakan dukungan bagi pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap di Dewan Keamanan PBB itu.
Sebelum menyampaikan pernyataan pers bersama Presiden Joko Widodo dan Presiden Erdogan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama di bidang kesehatan dan peluncuran negosiasi Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement.
Pertemuan dengan Presiden Erdoğan tersebut merupakan bagian dari kunjungan Kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Turki sekaligus sebagai balasan atas kunjungan Presiden Turki ke-12 tersebut ke Jakarta pada tahun 2015 lalu.
Pernyataan ini disampaikan Presiden Joko Widodo dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan di Istana Kepresidenan Turki, Ankara (6/7), usai melakukan pertemuan bilateral.
Penanganan terorisme global merupakan salah satu topik pembahasan dalam pertemuan bilateral tersebut. Kedua negara, lanjut Presiden, memiliki pandangan yang sama soal itu. Keduanya bersepakat untuk berbagi informasi intelijen yang diikuti dengan pembangunan sistem teknologi informasi intelijen untuk semakin mempermudah penanganan terorisme global.
Topik lain yang dibahas adalah persoalan diplomasi yang kini sedang dihadapi oleh Qatar.
"Selain isu bilateral kami juga melakukan pembahasan berbagai isu dunia antara lain masalah Qatar yang kita harapkan ini bisa diselesaikan lewat komunikasi dan dialog-dialog yang baik antarnegara-negara yang memiliki masalah," jelas Presiden Joko Widodo.
Dukung Pencalonan DK PBB 2019-2020
Presiden dalam konferensi pers tersebut juga menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Turki yang telah memberikan dukungan atas pencalonan Indonesia pada Dewan Keamanan PBB untuk tahun 2019-2020.
Sejumlah negara juga telah menyatakan dukungan bagi pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap di Dewan Keamanan PBB itu.
Sebelum menyampaikan pernyataan pers bersama Presiden Joko Widodo dan Presiden Erdogan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama di bidang kesehatan dan peluncuran negosiasi Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement.
Pertemuan dengan Presiden Erdoğan tersebut merupakan bagian dari kunjungan Kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Turki sekaligus sebagai balasan atas kunjungan Presiden Turki ke-12 tersebut ke Jakarta pada tahun 2015 lalu.
#Gan/Setpres/Yo2k
No comments:
Post a Comment