MWawasan.Padang(SUMBAR) ~ Guna tingkatkan mutu dan kualitas Universitas Negeri Padang (UNP) bangun berbagai sarana prasarana, baik yang didanai melalui APBN maupun bantuan dari pihak luar seperti Islamic Deploment Bank(IDB). Untuk tahun 2014 UNP fokus melaksanakan pembangunan labor Tk/SD dengan pagu dana Rp. 27 milyar dari APBN. Sedangkan untuk SMP, SMA sudah selesai dilaksanakan pada tahun 2013, ungkap Pembantu Rektor II UNP, Dr. Alizamar, M.Pd, Kons kepada wartawan pekan lalu.
Sementara untuk menunjang di bidang pendidikan olahraga, juga dibangun Labor olahraga dan kolam renang, untuk tahun ini dianggarkan sebesar 5 milyar, ungkapnya.
disamping labor olahraga dan kolam renang dengan anggaran 5 milyar akan dibangun Sport Center di Lubuk Buaya(SGO lama). “Pembangunan sport center ini dilaksanakan dengan dana UNP yang berasal dari penerimaan negara bukan pajak(PNBP)”, tambahnya.
Alhamdulillah, berkat kerjasama dan kerja keras seluruh akademisi UNP Islamic Deploment Bank(IDB) sebesar Rp. 250 milyaran juga akan membantu pembangunan UNP. “Pembanunan ini langsung dilksanakan oleh IDB sementara UNP cuma sebagai penerima bantuan dan melakukan pengawasan, jelasnya.
Perlu diketahui, untuk mendapatkan dana IDB ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan kerjasama seluruh komponen yang ada di UNP. Sejak pengusulan tahun 2008 lalu, akhirnya bantuan dari Islamic Development Bank (IDB) didapatkan tiga tahun setelahnya. Terhitung sejak 19 September 2011 pemerintah Indonesia mendapatkan pinjaman IDB guna membangun tujuh gedung di UNP. Lokal bersama(integratedclassroom) adalah salah satu diantara tujuh gedung yang akan dibangun UNP. Gedung tersebut berlokasi di ruang perkuliahan Geografi FIS sekarang.
Rencana bantuan dari IDB tersebut akan dibangun, rektorat, auditorium, labor terintegritas, student center, bisnis center dan dua blok gedung kuliah bersama, unkapnya Alizamar lagi.
Masih ungkap Pembatu Rektor II, tahun 2014 ini juga akan dibangun Labor Geografis Integritas Sistem(labor GIS) dengan dana APBN sebesar 27 Milyar. “Ini merupakan labor pertama di Perguruan Tinggi yang ada di sumatera”, ungkap Dr. Alizamar, M.Pd, Kons lagi.
Sementara labor GIS di Indonesia baru dimiliki oleh Universitas Gajah Mada(UGM), Institut Teknologi Bandung(ITB) dan LIPI, Uiversitas Andalas(Unand) saja belum ada, tambahnya.
Mengenai SDM yang akan meengelolanya akan dilatih UNP. “ini juga merupakan program unggulan UNP karena untuk saat ini UNP belum ada program unggulan”, ungkapnya.
Memang diakuinya, Labor Gis belum bisa digunakan pada tahun 2014 ini namun Labor GIS baru bisa dipergunakan secara maksimal pada tahun 2016 nantinya, ungkapnya.
Sementara Prof. Ganefri, Ph.D, selaku Ketua proyek IDB mengatakan bahwa kemungkinan besar pembangunan akan dilakukan pada bulan Oktober tahun ini. Sedangkan pada bulan Mei akan segera dilakukan peruntuhan (demolisi) pada gedung perkuliahan FIS, kecuali gedung dekanat. Peruntuhan atau penghapusan aset ini akan dilakukan dari ruang perkuliahan Jurusan Ilmu Sosial Politik sampai ke kantor perlengkapan. “Pembangunan ini berlaku untuk UNP keseluruhan, tidak dinamai dengan pembangunan FIS atau pembangunan apapun,” tegasnya.
Masih ungkap Pembatu Rektor II, tahun 2014 ini juga akan dibangun Labor Geografis Integritas Sistem(labor GIS) dengan dana APBN sebesar 27 Milyar. “Ini merupakan labor pertama di Perguruan Tinggi yang ada di sumatera”, ungkap Dr. Alizamar, M.Pd, Kons lagi.
Sementara labor GIS di Indonesia baru dimiliki oleh Universitas Gajah Mada(UGM), Institut Teknologi Bandung(ITB) dan LIPI, Uiversitas Andalas(Unand) saja belum ada, tambahnya.
Mengenai SDM yang akan meengelolanya akan dilatih UNP. “ini juga merupakan program unggulan UNP karena untuk saat ini UNP belum ada program unggulan”, ungkapnya.
Memang diakuinya, Labor Gis belum bisa digunakan pada tahun 2014 ini namun Labor GIS baru bisa dipergunakan secara maksimal pada tahun 2016 nantinya, ungkapnya.
Sementara Prof. Ganefri, Ph.D, selaku Ketua proyek IDB mengatakan bahwa kemungkinan besar pembangunan akan dilakukan pada bulan Oktober tahun ini. Sedangkan pada bulan Mei akan segera dilakukan peruntuhan (demolisi) pada gedung perkuliahan FIS, kecuali gedung dekanat. Peruntuhan atau penghapusan aset ini akan dilakukan dari ruang perkuliahan Jurusan Ilmu Sosial Politik sampai ke kantor perlengkapan. “Pembangunan ini berlaku untuk UNP keseluruhan, tidak dinamai dengan pembangunan FIS atau pembangunan apapun,” tegasnya.
Ganefri menjelaskan bahwa nanti akan ada dua gedung bertingkat tiga dengan jalan dua jalur di lokasi FIS sekarang. Kedua gedung dirancang sedemikian rupa dengan desain berbentuk letter “L” yang saling bertolak belakang. Gedung pertama akan dijadikan gedung dekanat sekaligus tempat perkuliahan mahasiswa FIS. Sedangkan yang satunya lagi adalah lokal bersama yang dapat dipergunakan mahasiswa FIS dan oleh seluruh mahasiswa UNP tanpa terkecuali. Selama masa pembangunan, mahasiswa FIS untuk sementara waktu akan belajar di lokal darurat UNP dekat Balai Pustaka. “Jadi perkuliahan tetap berjalan,” tambahnya.
Terkait dengan pembangunan ini, Pembantu Dekan II FIS, Drs. Suryanef, M.Si mengatakan bahwa rencana pembangunan ini memang telah disampaikan oleh rektor UNP dan dekan FIS saat rapat kemarin. Hanya saja dia belum mengetahui kapan pastinya pelaksanaan pembangunan tersebut. Dengan adanya pembangunan ini dia berharap semoga UNP dapat meningkatkan kualitas pelayanan baik di bidang akademik maupun administrasi nantinya, serta dapat memberikan kontribusi yang besar dalam segi apapun. “Sia-sia kalau tidak bisa berbuat apa-apa dengan fasilitas yang baik,” ujarnya.
Dandi Arianto Pelly, mahasiswa Pendidikan Geografi TM 2010 juga menyampaikan pendapatnya terkait pembangunan ini. “Rata-rata ruangan yang ada tidak layak lagi digunakan sebagai ruang perkuliahan. Keadaannya sudah memprihatinkan,” ungkapnya. Dandi juga berharap agar pembangunan tersebut cepat selesai dilaksanakan.
#Edison Effendi