Bandung, MW--- Di era kepemimpinan Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharulah dan
Wawako Emzalmi, pasangan ini ingin menjadikan Padang lebih baik dari
sebelumnya. Tak hanya membangun infrastruktur, akan tetapi juga membangun
Sumber Daya Manusia (SDM) lewat pemanfaatan Informasi Teknologi (IT). Berharap
Padang menjadi kota pintar seiring dengan perubahan zaman. Untuk mewujudkan
itu, Sabtu (30/5) lalu, Pemko Padang menjalin kerjasama dengan PT Telkom
Bandung. Kerjasama apa itu? Berikut laporan singkat tim Humas dan Protokol
Pemko Padang (Mursalim, Charlie Ch. Legi, Tafrizal, Yurizal dan Derius Utama)
dari Kota Bandung.
Bandung merupakan ibukota provinsi Jawa Barat. Selain terkenal dengan suku
Sundanya yang begitu kental, Bandung juga dikenal dengan perguruan tingginya
yang melahirkan banyak akademisi handal. Perguruan tinggi yang cukup terkenal
yakni Telkom University dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Kehadiran kedua
perguruan tinggi ini nampaknya telah memotivasi Walikota Bandung, Ridwan Kamil
untuk menerapkan Smart City di kota tersebut. Apa itu Smart City?
Smart City adalah suatu konsep pemanfaatan teknologi sesuai dengan kota
tersebut. Bandung telah menerapkan Smart City. Penerapan Smart City ini
bertujuan agar masyarakat bisa saling terhubung, sedangkan dalam pemerintah
memiliki kemampuan untuk mengendalikan dan mengatur kehidupan warganya dengan
bantuan IT. Langkah yang telah digapai Wako Ridwan Kamil dalam mewujudkan Smart
City ini diantaranya yakni pengadaan titik-titik wifi di sejumlah taman kota
dan tempat ibadah yang bertujuan untuk meramaikan tempat publik.
Lalu kenapa Bandung perlu menerapkan Smart City? Tak lebih agar Bandung
bisa menjadi kota yang dikenal di ASEAN bahkan internasional. Selain itu juga
sebagai langkah awal bahwa Indonesia akan menjadi negara yang maju. Untuk
menerapkan Smart City ini, Bandung membutuhkan waktu dan biaya dalam
pengembangannya. Sehingga kemudian Pemko Bandung menjalin kerjasama dengan PT
Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk.
Langkah Kota Bandung inilah yang lantas diadopsi Pemko Padang. Dalam
komunikasi antara Wako Padang, H. Mahyeldi Ansharullah dengan Kang
Emil---sapaan Wako Ridwan Kamil, beberapa waktu lalu, Kang Emil mempersilahkan
Padang menggunakan server Smart City milik Kota Bandung. Momen ini kemudian
dimanfaatkan Wako Mahyeldi untuk menjalin kerjasama lebih erat dengan PT Telkom
dan Pemko Bandung tentunya.
Sabtu (30/5 lalu, Pemko Padang menandatangani kerjasama dengan PT Telkom
Bandung. Bertempat di Rumahmakan Simpang Raya, jalan Pasteur, Bandung,
kerjasama itu ditandatangani. Dengan kesepakatan itu, Padang dibantu PT Telkom
akan menjadi Smart City ke depannya.
Dalam mewujudkan Smart City itu, banyak hal yang mesti dilakukan Pemko
Padang. Salahsatu hal yang mesti dilakukan yakni membangun enam unsur dimensi
dari Smart City itu sendiri, seperti ekonomi pintar (Smart Economi), lingkungan
pintar (Smart Environment), mobilitas pintar (Smart Mobility), masyarakat
pintar (Smart People), kehidupan pintar (Smart Living), dan pemerintah pintar
(Smart Governance). Keenam unsur itu merupakan suatu cara dalam mewujudkan Kota
Padang sebagai kota berbasis Smart City.
Selain cara tersebut, hal yang paling mendasar dalam pelaksanaan Smart City
yakni melek IT. Masyarakat diharapkan tak lagi gaptek alias gagap teknologi.
Kehidupan sudah mengacu kepada penggunaan perangkat IT. Karena Smart City akan
diterapkan di Kota Padang, pemanfaatan teknologi masa kini sangat
dititikberatkan. Sehingga akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Kota
Padang.
Banyak hal positif dengan diterapkannya Smart City di Kota Padang. Lewat
Smart City akan menjadi solusi dalam mengatasi masalah kesemrawutan lalulintas.
Selain itu menjadi solusi bagi masalah seperti fasilitas umum yang rusak,
penumpukan sampah (penunjang penerapan Perda sampah), termasuk untuk mengetahui
kondisi tanah yang layak dijadikan lahan pertanian atau lahan mendirikan
bangunan.
Kemudian, tujuan penting Smart City utamanya memberikan kemudahan pada
warga seperti misalnya dalam pelayanan publik atau akses komunikasi yang mudah
bagi warga untuk menyampaikan segala hal pada pemerintah. Hanya dengan sekali
sentuh di handphone, masyarakat akan dapat menyampaikan keluh kesah kepada
pemerintah. Atau melaporkan masalah yang sedang terjadi di tengah kota. Pesan
yang disampaikan masyarakat akan langsung ditindaklanjuti.
Penerapan Smart City di Kota Padang tak bisa instant. Mesti dilakukan
secara bertahap dan membutuhkan waktu cukup panjang. Dibutuhkan aplikasi
dan software manajemen pendukung Smart City tersebut. Wako Mahyeldi mengakui
jika saat ini di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemko Padang sudah
banyak menggunakan system pemanfaatan IT. Akan tetapi pemanfaatan IT itu belum
terintegrasi dan perlu terkoneksi.
Karena itu setiap dinas di Pemko Padang diharuskan memiliki data digital
sebagai salahsatu langkah persiapan penerapan operation room. Apabila seluruh
dinas telah memiliki data digital, berbagai macam urusan di Kota Padang bisa
dilakukan secara online. Dengan terciptanya Smart City di dinas-dinas
pelayanan, akan mengurangi pertemuan manusia antar manusia.
Melalui urusan yang
terselesaikan lewat internet, maka tujuan Kota Padang menjadi kota pintar
dengan sendirinya dapat terwujud.
Dilaporkan: Charlie/Zal