Breaking

Monday, June 15, 2015

Berikan Motivasi Guru dan Siswa, Ketum PPWI dan Katsujiro Ueno kunjungi SMK Dhuafa Padang

M Wawasan, Padang---Sebelum acara pelantikan DPD Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Sumatera Barat, Ketua umum DPN Wilson lalengke, Katsujiro Ueno Pakar training dan pelatih persiapan tenaga kerja ke Jepang memberikan motivasi kepada siswa SMKDhuafa Padang, Sabtu (13/6). Kedatangan Katsujiro ke SMK Dhuafa ini memberikan pandangan tentang pendidikan di Jepang dengan pendidikan yang ada di Indonesia.
 
Dihadapan siswa dan guru SMK Dhuafa, Katsujiro memberikan pandangan bahwa pendidikan di Indonesia pada umumnya memberikan informasi pengetahuan dan teknologi guna mempersiapkan diri untuk kehidupannya. Sedangkan pendidikan di Negara Jepang lebih mengarah kepada pembentukan karakter, watak dalam diri manusia. Jika semua karakter sudah terbentuk dengan baik dan sempurna, maka segala bentuk ilmu pengetahuan mudah terserap denga sendirinya. “Jadi pembentukan karakter dan watak itu yang penting dalam pendidikan manusia”, ungkap Katsujiro Ueno dalam pemaparan dihadapan siswa dan guru SMK Dhuafa Padang.

Selain perbedaan pandangan pendidikan, Katsujiro mengupas masalah kebiasaan masyarakat Jepang yang suka membaca buku. Kapan dan dimana saja, masyarakat Jepang itu selalu membaca buku. Dari buku segala memberi ilmu pengetahuan dan informasi. Membaca buku ini harus dijadikan kebiasaan bagi siswa. Sebab, kalau sudah terbiasa membaca buku, segala informasi dan teknologi pasti cepat diketahui.

Sekarang ini, kebiasaan membaca buku yang kurang tertanam didalam jiwa siswa kita. Berbeda dengan siswa di Jepang, sudah menjadi kebiasaan hidup. Bahkan kalau mencari jodoh atau pacaran muda mudi Jepang selalu menanyakan apakah pasangannya suka membaca atau tidak, tambah Katsujiro yang disambut oleh Kepala Sekolah SMK Dhuafa Padang, Syamsurizal, S.Hum dan siswa serta majlis guru dengan penuh tawa.

Dalam membangun dunia pendidikan,  jelas Katsujiro lagi.  Yang terpenting bagaimana guru mentransfer ilmu kepada siswa. Mentransferkan jangan hanya menyuruh siswa membaca buku melainkan guru harus terlebih dahulu yang membaca dan mengerti materi yang akan disampaikan kepada isiswa, “Jangan biasakan menyuruh siswa untuk membaca buku, tapi bagaimana materi bisa terserap oleh siswa. “ ungkapnya mengakiri.  


Dilaporkan: Ernadi

Koran Wawasan Edisi 194, Februari 2023

"Prakiraan Cuaca Senin 14 Oktober 2024"


"KEPUASAN ANDA UTAMA KAMI"




BOFET HARAPAN PERI Jl. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
Selamat Datang diSemoga Anda Puas