Padang, MW
--- Silek Pauh (baca: Silat Pauh, red) sebagai beladiri tradisional
asal Pauh Si XIV Kota Padang sudah go international. Silek Pauh tidak
hanya dipelajari oleh orang Pauh atau Padang dan orang Minangkabau saja,
tetapi sudah diminati oleh para pesilat asal luar negeri. Demikian
disampaikan Wakil Walikota Padang H Emzalmi Zaini dihadapan para Ninik
Mamak Pandeka, Guru Tuo, Kako Silek dan Anak Nagari Pauh IX pada puncak
peringatan hari jadi Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX
Kecamatan Kuranji, Jum'at malam (29/5/2015), bertempat di halaman Kantor
Kerapatan Adat Nagari (KAN) setempat."Sekarang Silek Pauh tak
hanya dipelajari Anak Nagari kita, tetapi juga sudah go international.
Ini terbukti, banyaknya pesilat dari luar negeri yang mendalami Silek
Pauh di beberapa Sasaran Silek (Perguruan Silat) yang ada di daerah
kita. Pada tataran nasional, jurus-jurus Silek Pauh dianggap mematikan
dan langka. Untuk itu, kita berharap kepada Ninik Mamak Tapian, Guru
Tuo, Kako Silek dan semua elemen untuk melestarikan Silek Pauh," ungkap
wawako.
Bahkan, di luar negeri, seperti Amarika dan Belanda, sudah
ada perguruan silat yang khusus mengajarkan Silek Pauh. Seperti
Perguruan Silek Paulu Sembilan di Belanda. Dalam beberapa kali event
silat yang diadakan di Kota Padang, Pandeka Waled dari Amerika Serikat
juga hadir.
Wawako Emzalmi pun mengucapkan terimakasih kepada Syafri
Pandeka Mudo dan Anwar Rajo Bujang yang telah menyusun kurikulum Silek
Pauh, sehingga nantinya Silek Pauh dapat diajarkan di sekolah-sekolah
yang ada di Kota Padang. Penyusunan kurikulum tersebut merupakan bagian
dari upaya pelestarian Silek Pauh. Ia meminta IPSI Kota Padang
mematangkan kurikulum tersebut, sehingga dalam waktu dekat sudah bisa
diajarkan di sekolah-sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Emzalmi memuji langkah FKAN Pauh IX Kuranji yang melestarikan Silek Pauh melalui kegiatan hari jadi FKAN Pauh IX yang ke-11. Sebab, semakin banyaknya silaturahmi Sasaran Silek diadakan, maka akan mendorong pelestarian Silek Pauh itu sendiri. Program FKAN Pauh IX yang telah digodok dalam Rapat Kerja (Raker) beberapa waktu lalu, harus dilaksanakan sesuai dengan agenda yang telah disusun.
"Program-program FKAN Pauh IX, saya lihat sudah mulai dilaksanakan satu persatu. Ini menandakan, program yang telah disusun pada saat Raker kemaren bukan sekedar wacana dan gagasan, tetapi betul-betul dilaksanakan sesuai kemampuan FKAN. Banyak diantara program FKAN tersebut yang sejalan dengan program Pemerintah Kota Padang, salah satunya adalah pelestarian seni budaya yang merupakan tugas pokok Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang. Untuk itu, FKAN Pauh IX dapat bekerjasama dengan Pemko Padang melalui dinas terkait dalam pelaksanaan programnya. Kita berharap, program FKAN jalan, pemko pun terbantu dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan di tengah-tengah masyarakat," cakap Anak Nagari Pauh IX ini.
Ketua DPRD Kota Padang yang diwakili oleh Yandri Hanafi, Ketua Komisi III DPRD Kota Padang pun menyambut langkah FKAN Pauh IX yang untuk melestarikan Silek Pauh. Menurutnya, salah satu cara untuk menghidupkan kembali Sasaran Silek yang ada adalah dengan memberikan insentif kepada guru-guru silek. "Jika guru-guru mengaji bisa kita beri insentif, kenapa tidak dengan guru-guru silek. Kita akan perjuangkan insentif untuk guru-guru silek ini," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua FKAN Pauh IX Evi Yandri Rajo Budiman mengatakan, FKAN Pauh IX akan terus melakukan upaya pelestarian Silek Pauh dengan bekerjasama dengan IPSI Kecamatan Kuranji dan IPSI Kota Padang. Apatah lagi, pelestarian nilai seni budaya Pauh IX merupakan bagian dari program unggulan FKAN Pauh IX di bawah Bidang Seni Budaya.
"Kita akan terus berupaya melestarikan Silek Pauh. Kita pun akan bekerjasama dengan IPSI Kecamatan Kuranji dan Kota Padang untuk melestarikannya dan menghidupkan semua sasaran yang ada, terutama yang selama ini sudah mati suri. Pelestarian Silek Pauh merupakan tanggungjawab semua Anak Nagari, tak terkecuali kami yang tergabung di FKAN. Kita pun akan bekerjasama dengan Pemko Padang dalam hal ini," cakapnya.
Pada kesempatan itu, Wawako Emzalmi tak hanya menyaksikan penampilan murid dari sasaran yang ada di Pauh IX, tetapi juga menyaksikan penampilan Pandeka Nong Pham Tuan dari Republik Sosialis Demokrat Vietnam yang memperagakan jurus-jurus Silek Pauh yang telah didalaminya selama delapan bulan kepada Pandeka Syaf Gojo dan Pandeka Anwar. Ia terlihat mahir memainkan jurus-jurus langka tersebut, bahkan dengan memakai senjata pedang. "Ini bukti, kalau Silek Pauh dipelajari oleh orang luar," ungkap Wawako Emzali memuji penampilan Pandeka Trisnu.
Emzalmi memuji langkah FKAN Pauh IX Kuranji yang melestarikan Silek Pauh melalui kegiatan hari jadi FKAN Pauh IX yang ke-11. Sebab, semakin banyaknya silaturahmi Sasaran Silek diadakan, maka akan mendorong pelestarian Silek Pauh itu sendiri. Program FKAN Pauh IX yang telah digodok dalam Rapat Kerja (Raker) beberapa waktu lalu, harus dilaksanakan sesuai dengan agenda yang telah disusun.
"Program-program FKAN Pauh IX, saya lihat sudah mulai dilaksanakan satu persatu. Ini menandakan, program yang telah disusun pada saat Raker kemaren bukan sekedar wacana dan gagasan, tetapi betul-betul dilaksanakan sesuai kemampuan FKAN. Banyak diantara program FKAN tersebut yang sejalan dengan program Pemerintah Kota Padang, salah satunya adalah pelestarian seni budaya yang merupakan tugas pokok Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang. Untuk itu, FKAN Pauh IX dapat bekerjasama dengan Pemko Padang melalui dinas terkait dalam pelaksanaan programnya. Kita berharap, program FKAN jalan, pemko pun terbantu dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan di tengah-tengah masyarakat," cakap Anak Nagari Pauh IX ini.
Ketua DPRD Kota Padang yang diwakili oleh Yandri Hanafi, Ketua Komisi III DPRD Kota Padang pun menyambut langkah FKAN Pauh IX yang untuk melestarikan Silek Pauh. Menurutnya, salah satu cara untuk menghidupkan kembali Sasaran Silek yang ada adalah dengan memberikan insentif kepada guru-guru silek. "Jika guru-guru mengaji bisa kita beri insentif, kenapa tidak dengan guru-guru silek. Kita akan perjuangkan insentif untuk guru-guru silek ini," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua FKAN Pauh IX Evi Yandri Rajo Budiman mengatakan, FKAN Pauh IX akan terus melakukan upaya pelestarian Silek Pauh dengan bekerjasama dengan IPSI Kecamatan Kuranji dan IPSI Kota Padang. Apatah lagi, pelestarian nilai seni budaya Pauh IX merupakan bagian dari program unggulan FKAN Pauh IX di bawah Bidang Seni Budaya.
"Kita akan terus berupaya melestarikan Silek Pauh. Kita pun akan bekerjasama dengan IPSI Kecamatan Kuranji dan Kota Padang untuk melestarikannya dan menghidupkan semua sasaran yang ada, terutama yang selama ini sudah mati suri. Pelestarian Silek Pauh merupakan tanggungjawab semua Anak Nagari, tak terkecuali kami yang tergabung di FKAN. Kita pun akan bekerjasama dengan Pemko Padang dalam hal ini," cakapnya.
Pada kesempatan itu, Wawako Emzalmi tak hanya menyaksikan penampilan murid dari sasaran yang ada di Pauh IX, tetapi juga menyaksikan penampilan Pandeka Nong Pham Tuan dari Republik Sosialis Demokrat Vietnam yang memperagakan jurus-jurus Silek Pauh yang telah didalaminya selama delapan bulan kepada Pandeka Syaf Gojo dan Pandeka Anwar. Ia terlihat mahir memainkan jurus-jurus langka tersebut, bahkan dengan memakai senjata pedang. "Ini bukti, kalau Silek Pauh dipelajari oleh orang luar," ungkap Wawako Emzali memuji penampilan Pandeka Trisnu.
Dilaporkan: By