MWawasan.Bengkulu Tengah- Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), Akhrawi, mengingatkan para guru tidak terjebak pada politik praktis jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) digelar 15 Februari 2017. Ia menjelaskan sebagai organisasi profesi maka guru haruslah bersifat profesional.
"Kami imbau anggota PGRI hingga ke desa tidak melakukan politik praktis, apalagi guru sebagai PNS sangat keras dilarang terlibat dalam politik. Sebab itu kami imbau seluruh anggota tetap menjaga netralitas," kata Akhrawi.
Akhrawi menjelaskan suksesnya pelaksanaan pemilu juga menjadi tanggung jawab PGRI. Sebab itu dia juga mengajak seluruh guru mengkampanyekan suksesnya Pemilu dan menyampaikan informasi bukan mengarahkan atau mengajak memilih salah satu Paslon. Selain itu, dia juga meminta para timses tidak mempolitisasi guru serta lembaga pendidikan.
"Informasi-informasi penting seputar Pemilu harus disampaikan secara benar, ini menjadi tanggung jawab PGRI. Kami juga imbau seluruh anggota PGRI tidak terlibat dalam tim sukses," ujar Akhrawi.
Akhrawi mengimbau timses tidak melakukan kampanye di sekolah seperti membagikan kalender dan alat peraga lainnya. Ia meminta guru dan kepala sekolah bisa menolak tegas jika ada yang ingin berkampanye di sekolah.
"Yang paling rentan biasanya adalah SMA, sebab siswanya adalah pemilih pemula, sehingga tidak menutup kemungkinan adanya pembagian kalender, stiker dan alat peraga lainnya. Jika ada maka harus ditolak dan laporkan pada panwaslu," tegasnya.
#Gan/kupasbengkulu.com/ adk