MWawasan.Padang.SUMBAR)- Tim
Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Serang Provinsi Banten menyambangi Kota
Padang guna melakukan studi banding bersama Pemerintah Kota (Pemko) Padang,
Senin (21/11). Rombongan yang dipimpin Asisten II Bidang Ekbang Kesra, M. Poppy
Nopriadi itu disambut Walikota Padang yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi dan
Keuangan, Afrizal Khaidir dalam pertemuan yang dilangsungkan di Ruang Abu Bakar
Jaar Balaikota.
Poppy dalam kesempatan itu
menyebutkan, tujuan kunjungan ke Pemko Padang kali ini ingin mengetahui
khususnya masalah penanganan inflasi daerah. Dimana diketahui Serang dan Padang
sama-sama ibukota provinsi, namun Serang merupakan kota baru yang masih berusia
lebih kurang 9 tahun.
"Masalah inflasi memang
masih menjadi salah satu hambatan dalam kegiatan pengembangan ekonomi di Serang
saat ini. Itu dikarenakan, dalam beberapa waktu terakhir Serang selalu
menempati tingkat teratas selaku kota dengan inflasi tertinggi dibanding daerah
lainnya di pulau Jawa. Dimana inflasi pada Oktober kemaren 0,17 persen,”
ungkapnya.
Dikatakannya, TPID Kota Serang
ingin belajar bagaimana sistem penanganan inflasi yang dilakukan TPID Kota
Padang sejauh ini. Adapun persoalan utama di Serang saat ini yaitu masih belum
punya sentra produksi barang kebutuhan pokok seperti beras, cabe dan lain-lain.
Sedangkan untuk harga cabe sudah menembus harga Rp 110 ribu per-kg.
"Oleh karena itu, TPID
Serang harus bisa lebih komprehensif dan mencontoh upaya-upaya yang dilakukan
TPID Padang seperti telah melakukan kerja sama dengan TPID kabupaten/kota
lainnya dalam provinsi. Apalagi kita melihat, Padang sangat antisipatif soal
distribusi dan ketersediaan barang kebutuhan pokok ditambah kecepatan Bulog
dalam menangani inflasi,” imbuhnya.
Sementara itu Staf Ahli, Afrizal
Khaidir atas nama Pemko Padang mengucapkan selamat datang bagi rombongan TPID
Kota Serang di Padang. Semoga kunjungan kali ini bermanfaat dan membuahkan
hasil bagi kemajuan TPID Serang ke depan.
“Padang merupakan kota berbasis
perdagangan. Dimana terkait kebutuhan pokok, kita masih bisa memenuhi 30 persen
melalui sentra sendiri, selebihnya didatangkan dari kabupaten/kota lainnya.
Sementara terkait inflasi di Padang untuk tahun kalender 2016 berada pada angka
3,78 persen," sebutnya.
Adapun tambahnya, terkait
permasalahan saat ini di Padang yaitu melonjaknya harga cabe akhir-akhir ini
yang mencapai Rp 67-70 ribu per-kg. Gejolak harga cabe ini diperkirakan sampai
pada Januari 2017 nanti.
“Menyikapi itu, lahir kebijakan
dari TPID Padang melalui himbauan Walikota. Yaitunya upaya gerakan menanam cabe
bagi warga minimal 10 polibek cabe tiap satu rumah di pekarangannya
masing-masing. Kita tntu berharap inflasi di Padang tetap terjaga dengan terus
meningkatkan koordinasi dengan TPID kabupaten/kota di Sumbar,” tukasnya.
Dalam pertemuan tersebut hadir
Kabag Perekonomian, Edi Dharma, Kepala Disperindagtamben, Hendrizal Azhar serta
pimpinan atau yang mewakili SKPD terkait lainnya. Di akhir kegiatan kedua belah
pihak saling menyerahkan cendera mata.
#Gan/humas/David / Bustam
#Gan/humas/David / Bustam