MWawasan.Padan(SUMBAR)- Beragam
tanggapan disampaikan masyarakat seputar penggunaan gedung sekolah sebagai
penginapan serta partisipasi siswa berupa bantuan peminjaman bantal dan kasur
Padang terhadap kontingen Porprov 2016.
Sebagaian menilai
langkah itu merugikan dunia pendidikan serta bantuan yang diberikan siswa
dianggap hal yang tak layak dilakukan. Padahal Pemko Padang telah membuat
program khusus bagi sekolah yang meliburkan siswanya dengan bentuk belajar jarak jauh serta pemberian tugas rumah.
Sementara menyangkut bantuan
berupa bantal dan kasur Padang, sifatnya hanyalah partisipasi atau sukarela.
Itu pun pinjam pakai. Dalam artian jika Porprov selesai, bantaun tersebuat akan
dikembalikan.
Keputusan Pemko Padang
melibatkan beberapa sekolah untuk penginapan atlet serta juga menampat
tanggapan dari Komisi D DPRD Padang yang salah satu gawenya membidani olahraga.
Ketua Komis D yang juga
sekretaris Partai Golkar Padang, Zulhardi Latif mengaku mendukung penuh gagasan
Pemko Padang itu. Menurutnya bantuan perlengakapan tidur yang sifatnya tidak
mengikat dan bagian dari bentuk pelayanan Kota Padang sebagai tuan rumah kapada
tamu yang berasal dari 17 kabupaten/kota di Sumbar.
“Bantuan itu sifatnya
kan sukarela, tidak mengikat apalagi ada unsur paksaan. Bagi yang mau membantu
silakan. Sementara yang tidak, ya tidak apa-apa. Saya sebagai tuan rumah,
seluruh masyarakat harus memabantu dan mendukung Padang sukses sebagai
penyelenggara terbaik selama pelaksanaan Porprov,” ujarnya, kemarin.
Ketua IPSI Kota Padang
itu berharap kedepannya tidak ada lagi beragam komentar miring menyangkut
masalah tersebut yang nantinya ditakutkan bakal berdampak pada pelaksanaan
Porprov.
“Saya rasa sudah jelas,
tidak ada infikasi paksaan dalam hal ini. Apalagi bagi orang tuas siswa yang
menyumbang bantal dan kasur nantinya akan dikembalikan lagi setelah Porprov
berakhir,” tegasnya.
#Gan/Humas