MWawasan.BIMA- Banjir bandang yang melanda Kota Bima, Rabu (21/12/2016), disebut sebagai banjir terparah di Bima dalam beberapa tahun terakhir.
"Banjir bandang kali ini terparah. Semua kecamatan terendam banjir. Selain rumah, juga merusak fasilitas pemerintah, seperti perkantoran, sekolah, jalan dan jembatan, bahkan merusak lahan pertanian, termasuk hewan ternak," tutur Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima, H Syarafuddin, Kamis (22/12/2016).
Banjir bandang terjadi akibat tingginya intensitas hujan sejak Rabu pagi di wilayah setempat. Curah hujan yang tinggi menyebabkan sejumlah sungai di Kota Bima meluap.
"Banjir bandang ini melanda di lima kecamatan di Kota Bima dengan ketinggian mencapai satu hingga tiga meter. Wilayah yang paling parah dilalui banjir, yakni Kecamatan Rasanae Timur, Asakota, Rasanae Barat dan Mpunda," katanya.
Hingga saat ini, pihaknya belum bisa memastikan kerugian akibat banjir bandang tersebut. Namun, berdasarkan data sementara, sebanyak 21 rumah warga di wilayah Rabadompu, Kecamatan Rasanae Timur, hanyut terseret arus deras. Sementara 42 rumah lainya rusak berat.
Begitu juga mobil dan sepeda motor milik warga yang belum terhitung jumlahnya ikut terseret arus bandang.
"Kita belum bisa pastikan berapa banyak rumah hanyut dan rusak serta sarana umum yang rusak akibat banjir, karena saat ini kita masih melakukan pendataan," ucap Syarafuddin.
"Banjir bandang kali ini terparah. Semua kecamatan terendam banjir. Selain rumah, juga merusak fasilitas pemerintah, seperti perkantoran, sekolah, jalan dan jembatan, bahkan merusak lahan pertanian, termasuk hewan ternak," tutur Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima, H Syarafuddin, Kamis (22/12/2016).
Banjir bandang terjadi akibat tingginya intensitas hujan sejak Rabu pagi di wilayah setempat. Curah hujan yang tinggi menyebabkan sejumlah sungai di Kota Bima meluap.
"Banjir bandang ini melanda di lima kecamatan di Kota Bima dengan ketinggian mencapai satu hingga tiga meter. Wilayah yang paling parah dilalui banjir, yakni Kecamatan Rasanae Timur, Asakota, Rasanae Barat dan Mpunda," katanya.
Hingga saat ini, pihaknya belum bisa memastikan kerugian akibat banjir bandang tersebut. Namun, berdasarkan data sementara, sebanyak 21 rumah warga di wilayah Rabadompu, Kecamatan Rasanae Timur, hanyut terseret arus deras. Sementara 42 rumah lainya rusak berat.
Begitu juga mobil dan sepeda motor milik warga yang belum terhitung jumlahnya ikut terseret arus bandang.
"Kita belum bisa pastikan berapa banyak rumah hanyut dan rusak serta sarana umum yang rusak akibat banjir, karena saat ini kita masih melakukan pendataan," ucap Syarafuddin.
#Kontributor kompas Syarifudin/kompas