MWawasan.Makasar- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengajak kepada semua masyarakat Indonesia untuk memantapkan kembali Wawasan Kebangsaan, dimana pada masa lalu dengan Wawasan Kebangsaan tersebut Indonesia telah berhasil mempersatukan segala macam perbedaan yang ada.
“Seharusnya untuk menghadapi keadaan negara yang serba sulit sekarang ini, kita bangsa Indonesia harus bangkit bersatu mengatasi masalah bangsa secara bersama-sama” kata Menhan dalam ceramah terrtuilisnya yang dibacakan Kepala Badan Instalasi Strategis Nasional Kementerian Pertahanan (Kabainstranas Kemhan) Mayjen TNI Heros Paduppai, Sabtu (24/12) dalam Seminar Sehari dan Temu Alumni Ikatan Alumni Universitas Muslim Indonesia dengan tema “Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Potensi Perpecahan NKRI” di Makasar.
Lebih lanjut Menhan mengatakan, mencermati kondisi saat ini menurutnya ikatan nilai-nilai kebangsaan yang selama ini terpatri kuat dalam kehidupan bangsa Indonesia, yang merupakan pengejawantahan dari rasa cinta tanah air, bela negara, dan semangat patriotisme bangsa, mulai luntur dan longgar bahkan hampir sirna.
“Nilai-nilai budaya gotong royong, kesediaan untuk saling menghargai dan saling menghormati perbedaan, serta kerelaan berkorban untuk kepentingan bangsa yang dulu melekat kuat dalam sanubari masyarakat, yang dikenal dengan semangat kebangsaannya sangat kental terasa makin menipis”, tambah Menhan.
Melihat perkembangan wawasan kebangsaan yang dimiliki anak-anak bangsa seperti itu, apabila dibiarkan maka Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat akan terpecah-pecah, dan pada gilirannya akan memudahkan kekuatan asing masuk ke wilayah Indonesia.
Untuk itu, Wawasan Kebangsaan harus terus ditumbuhkembangkan secara teus menerus sebagai alat pemersatu bangsa dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah rakyat, walaupun latar belakang suku, agama, ras dan adat istiadat yang berbeda.
“Hayati dan pahami secara utuh tentang butir-butir dari Wawasan Kebangsaan yaitu; rasa kebangsaan, paham kebangsaan dan semangat kebangsaan yang merupakan jiwa bangsa Indonesia dan pendorong tercapainya cita-cita bangsa” pesan Menhan kepada peserta seminar.
“Seharusnya untuk menghadapi keadaan negara yang serba sulit sekarang ini, kita bangsa Indonesia harus bangkit bersatu mengatasi masalah bangsa secara bersama-sama” kata Menhan dalam ceramah terrtuilisnya yang dibacakan Kepala Badan Instalasi Strategis Nasional Kementerian Pertahanan (Kabainstranas Kemhan) Mayjen TNI Heros Paduppai, Sabtu (24/12) dalam Seminar Sehari dan Temu Alumni Ikatan Alumni Universitas Muslim Indonesia dengan tema “Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Potensi Perpecahan NKRI” di Makasar.
Lebih lanjut Menhan mengatakan, mencermati kondisi saat ini menurutnya ikatan nilai-nilai kebangsaan yang selama ini terpatri kuat dalam kehidupan bangsa Indonesia, yang merupakan pengejawantahan dari rasa cinta tanah air, bela negara, dan semangat patriotisme bangsa, mulai luntur dan longgar bahkan hampir sirna.
“Nilai-nilai budaya gotong royong, kesediaan untuk saling menghargai dan saling menghormati perbedaan, serta kerelaan berkorban untuk kepentingan bangsa yang dulu melekat kuat dalam sanubari masyarakat, yang dikenal dengan semangat kebangsaannya sangat kental terasa makin menipis”, tambah Menhan.
Melihat perkembangan wawasan kebangsaan yang dimiliki anak-anak bangsa seperti itu, apabila dibiarkan maka Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat akan terpecah-pecah, dan pada gilirannya akan memudahkan kekuatan asing masuk ke wilayah Indonesia.
Untuk itu, Wawasan Kebangsaan harus terus ditumbuhkembangkan secara teus menerus sebagai alat pemersatu bangsa dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah rakyat, walaupun latar belakang suku, agama, ras dan adat istiadat yang berbeda.
“Hayati dan pahami secara utuh tentang butir-butir dari Wawasan Kebangsaan yaitu; rasa kebangsaan, paham kebangsaan dan semangat kebangsaan yang merupakan jiwa bangsa Indonesia dan pendorong tercapainya cita-cita bangsa” pesan Menhan kepada peserta seminar.
#Gan/kemhan/BDI/JUL