MWawasan.Padang(SUMBAR)- Ribuan hektar hutan di Padang kini dalam kondisi sakit. Bahkan kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) di ibukota Padang ini juga ikut sakit. Karenanya dibutuhkan pemulihan segera dan mesti dilakukan satu paket, yakni penghijauan plus pemeliharaan.
Menyikapi kondisi itu, Ketua Forum Daerah Alirah Sungai (DAS) Kota Padang, Isril Berd mengimbau kepada masyarakat untuk tidak merusak hutan. Sebab, ribuan hektar hutan di Padang kini dalam kondisi sakit.
“Boleh saja hidup di hutan, tetapi jangan merusak hutan,” katanya beberapa waktu lalu.
Ia juga menyebutkan, sebanyak 4.000 hektare hutan di Padang sudah rusak dan mesti segera dipulihkan. Jika tidak, banjir akan terus terjadi. Sehingga menjadi permasalahan yang berkepanjangan.
Karena itu, Isril kembali mengimbau, agar warga untuk menanam pohon di wilayah yang sedang kritis tadi. “Mari kita biasakan menanam, tapi harus satu paket, penghijauan harus diikuti dengan pemeliharaan,” tegasnya.
Isril berharap, imbauan untuk menanam pohon mesti disikapi dengan baik oleh warga. Bibit yang ditanam tidak lagi surian, atau lainnya.
“Tetapi diganti dengan durian, manggis dan semacamnya. Kalau surian, lima tahun sudah ditebang, tetapi kalau durian atau manggis, tidak ada yang berani menebangnya,” ungkap Isril.
Sisi lain, Isril juga mengatakan bahwa Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kota Padang dalam kondisi sakit. Ini dikarenakan banyak hal, terutama karena penebangan pohon secara liar dan banjir.
Isril menjelaskan bahwa sebanyak 69 persen dari luas Kota Padang adalah hutan. Sedangkan 31 persen lainnya telah dihuni penduduk.
“Padang termasuk bagus, tidak ada kota di dunia ini yang daerahnya 60 persen diisi oleh hutan,” kata Isril.
#Charlie/Gan