Mwawasan.New Delhi- Di
sela kunjungan kenegaraannya di India, Presiden Joko Widodo pagi ini, Selasa,
13 Desember 2016 melakukan pertemuan dengan para chief executive officer (CEO)
India bertempat di Royal Ballroom, The Leela Palace Hotel, New Delhi. Dalam
sambutannya, Presiden menyampaikan bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat
untuk berinvestasi di Indonesia.
"Saat
ini, mungkin saat yang menguntungkan dalam memanfaatkan momentum yang kuat
antara Perdana Menteri Modi dan saya. Saat ini juga adalah waktu yang sangat
tepat untuk menggali lebih banyak peluang di Indonesia," kata Presiden di
depan 20 CEO dari India dan 5 CEO dari Indonesia.
Menurut
Presiden, momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif, dinilai dapat
mendorong pertumbuhan komunitas bisnis terutama di bidang perdagangan
elektronik (e-commerce), pariwisata, dan manufaktur.
"Setelah
dua tahun bekerja keras, mengimplementasikan perubahan, pertumbuhan produk
domestik bruto kami stabil, dan sentimen investor cukup positif," ujarnya.
Lebih
lanjut, Presiden Jokowi menambahkan, pemerintahannya telah berupaya merubah dan
meningkatkan ekonomi Indonesia. Berbagai langkah telah ditempuh seperti
melakukan reformasi subsidi bahan bakar minyak, deregulasi berbagai jenis peraturan
dan perizinan, dan peluncuran kerja sama perdagangan bebas dengan Uni Eropa dan
Australia.
"Dan
tahun ini kita sudah meluncurkan program amnesti pajak, yang hanya baru lima
bulan sejak diluncurkan sudah menjadi program amnesti pajak tersukses di dunia
menurut Deutsche Bank," imbuhnya.
Adapun
para CEO yang hadir dalam kesempatan tersebut bergerak di berbagai macam
industri, antara lain di bidang teknologi, infrastruktur, farmasi dan
kesehatan, dan otomotif.
Turut
mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut antara lain Menteri
Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno,
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita,
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Duta
Besar RI untuk India Rizal Wilmar Indrakesuma.
#Gan/ Biro
Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden