MWawasan.JAKARTA- Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) membebaskan uang kuliah mahasiswa Fakultas Kedokteran kepada anak-anak TKI yang berada di Sabah. Syaratnya, anak-anak yang mendaftar harus hafidz Qur'an.
Rektor UMJ, Prof DR Syaiful Bakhri SH MH didampingi Purek I dan Dekan Fakultas Kedokteran telah berkunjung ke Sabah pada tanggal 7-9 Desember 2016. KJRI Kota Kinabalu telah memfasilitasi kunjungan ini dengan mempertemukannya dengan vice Counsellor Universitas Malaysia Sabah (UMS), Prof Dr. Datuk Mohd Harun Abdullah.
Rektor UMJ, Prof DR Syaiful Bakhri SH MH didampingi Purek I dan Dekan Fakultas Kedokteran telah berkunjung ke Sabah pada tanggal 7-9 Desember 2016. KJRI Kota Kinabalu telah memfasilitasi kunjungan ini dengan mempertemukannya dengan vice Counsellor Universitas Malaysia Sabah (UMS), Prof Dr. Datuk Mohd Harun Abdullah.
Kedua pihak telah membahas rencana kerjasama antara kedua pihak antara UMJ dengan UMS, terutama di bidang publikasi tulisan akademis. Kedua pihak juga sepakat di masa yang akan datang akan membuat program pertukaran kunjungan dari pengajar/dosen dan mahasiswa pada fakultas yang disepakati.
Selepas kunjungan ke UMS, Rombongan UMJ didampingi oleh Konjen RI Kota Kinabalu dan staf telah melakukan kunjungan ke Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK). Pada kesempatan ini, Rektor UMJ telah menandatangani Dokumen Saling Berkeinginan (Letter of Intent/LoI) dengan Kepala SIKK, Istiqlal Makrip.
Selepas penandatanganan itulah, Rektor UMJ mengatakan bahwa Universitasnya akan memberikan bea siswa full kepada anak TKI di Sabah pada Fakultas Kedokteran apabila anak tersebut adalah Hafidz Qur'an. Selain itu, Universitasnya juga akan memberikan bea siswa kepada anak TKI pada Fakultas Agama Islam.
Rektor UMJ Prof Syaiful mengatakan,"Anak TKI boleh dari mana saja di Sabah, asalkan memenuhi syarat itu, sebagai hafidz Qur'an maka akan kami terima sebagai mahasiswa dengan biaya nol," kata Rektor.
Konjen RI KK, Akhmad DH. Irfan yang mendampingi kunjungan Rektor UMJ menyatakan sangat senang dengan tawaran itu. Dirinya dan Kepala Sekolah SIKK akan berupaya agar tawaran itu dapat dimanfaatkan oleh anak-anak TKI di Sabah.
Konjen RI KK, Akhmad DH. Irfan yang mendampingi kunjungan Rektor UMJ menyatakan sangat senang dengan tawaran itu. Dirinya dan Kepala Sekolah SIKK akan berupaya agar tawaran itu dapat dimanfaatkan oleh anak-anak TKI di Sabah.
"Saat ini memang belum ada yang memenuhi syarat yang ditawarkan Pak Rektor UMJ, tetapi secara bertahap anak-anak akan diberi motivasi sehingga dapat memulai kegiatan secara bertahap sebagai upaya untuk meraih tawaran itu. Tawaran itu memang diidamkan oleh anak-anak TKI karena selepas diterima dan lulus dari Fakultas Kedokteran maupun Fakultas Agama Islam, maka mereka dapat kembali ke Sabah dan memberikan pengabdian sesuai dengan ilmu yang didapatnya," ujar Konjen Irfan.
Di Sabah terdapat WNI berjumlah 500 ribuan yang sebagian daripadanya adalah keluarga yang memiliki anak yang berjumlah total 50 ribuan. Pemerintah RI CQ Kemdikbud dan Kemlu melalui Konsulat Jenderal RI Kota Kinabalu dan Konsulat RI Tawau telah membangun SIKK sebagai sekolah induk dan CLC sebanyak 219 buah. Total pelayanan yang diberikan telah dimanfaatkan oleh anak-anak berjumlah 24 ribuan anak. Sebagian lagi bersekolah dengan program paket (A, B dan C).
Di Sabah terdapat WNI berjumlah 500 ribuan yang sebagian daripadanya adalah keluarga yang memiliki anak yang berjumlah total 50 ribuan. Pemerintah RI CQ Kemdikbud dan Kemlu melalui Konsulat Jenderal RI Kota Kinabalu dan Konsulat RI Tawau telah membangun SIKK sebagai sekolah induk dan CLC sebanyak 219 buah. Total pelayanan yang diberikan telah dimanfaatkan oleh anak-anak berjumlah 24 ribuan anak. Sebagian lagi bersekolah dengan program paket (A, B dan C).
Sumber Foto: Kemenlu
#Gan