MWawasan.Padang(SUMBAR)- Akhirnya Bendungan Koto Pulai, Kecamatan Koto Tangah memakan korban jiwa. Seorang warga, Aldo (23) tewas setelah mandi-mandi dan terseret arus sungai, Senin (2/1). Jasadnya ditemukan penambang pasir sehari kemudian.
Mendengar jatuhnya korban di lokasi bendungan itu, Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah berharap agar Balai Wilayah Sungai V segera memperbaiki bendungan Koto Pulai. Sehingga tidak jatuh lagi korban di lokasi tersebut.
“Dengan situasi dan kondisi bendungan seperti itu kita harapkan Balai Wilayah Sungai V segera memperbaikinya. Jika intensitas hujan tinggi tentu akan lebih bahaya lagi, kita berharap segera dilakukan perbaikan,” harap Mahyeldi.
Mahyeldi mengatakan, sejak awal Pemerintah Kota Padang tidak merekomendasikan lokasi tersebut sebagai kawasan wisata. Sebab bedungan tersebut rusak akibat banjir bandang. Sehingga cukup banyak besi dan beton yang yang membahayakan.
“Kita tidak merekomendasikan bendungan tersebut (sebagai objek wisata) sebagai tempat mandi-mandi maupun untuk kunjungan wisata, nanti kita akan buat larangan di kawasan tersebut,” sebut Mahyeldi.
Walikota Padang menyampaikan turut berbelasungkawa atas meninggalnya Aldo yang terseret arus Bendungan Koto Pulai.
Mendengar jatuhnya korban di lokasi bendungan itu, Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah berharap agar Balai Wilayah Sungai V segera memperbaiki bendungan Koto Pulai. Sehingga tidak jatuh lagi korban di lokasi tersebut.
“Dengan situasi dan kondisi bendungan seperti itu kita harapkan Balai Wilayah Sungai V segera memperbaikinya. Jika intensitas hujan tinggi tentu akan lebih bahaya lagi, kita berharap segera dilakukan perbaikan,” harap Mahyeldi.
Mahyeldi mengatakan, sejak awal Pemerintah Kota Padang tidak merekomendasikan lokasi tersebut sebagai kawasan wisata. Sebab bedungan tersebut rusak akibat banjir bandang. Sehingga cukup banyak besi dan beton yang yang membahayakan.
“Kita tidak merekomendasikan bendungan tersebut (sebagai objek wisata) sebagai tempat mandi-mandi maupun untuk kunjungan wisata, nanti kita akan buat larangan di kawasan tersebut,” sebut Mahyeldi.
Walikota Padang menyampaikan turut berbelasungkawa atas meninggalnya Aldo yang terseret arus Bendungan Koto Pulai.
“Atas nama Pemerintah Kota Padang kami turut berduka cita atas musibah ini, semoga almarhum diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapi cobaan,” tutur Walikota Padang.
Seperti diketahui, jasad Aldo ditemukan seorang penambang pasir, Selasa (3/1) siang. Penambang pasir, Amaik, menemukan jasad Aldo terapung dan tersangkut tunggul kayu di aliran sungai Batang Kabuang sekitar pukul 12.10 Wib. Jasad korban kemudian dilarikan ke RS Bhayangkara untuk diotopsi.
#Gan/Charlie