MWawasan.JEDDAH- Lebih dari seribu Jamaah umrah asal Indonesia yang tertahan kepulangannya di Jeddah Arab Saudi secara berangsur-angsur mulai diterbangkan Senin (9/1/2017).
Sebanyak 488 orang yang terbagi menjadi 2 kloter, yaitu Kloter pertama sebanyak 298 orang diberangkatkan pada pukul 00:30 dini hari dan kloter kedua sebanyak 190 orang yang merupakan gabungan dari dua travel, diberangkatkan menuju Surabaya pada pukul 03.25 Waktu Arab Saudi (WAS) dari Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah. Rombongan ini diangkut dengan Maskapai Flynas.
Menyusul sebanyak 70 orang juga dipulangkan di hari yang sama dengan Lion Air dari Jeddah. Rombongan ini memperoleh tiket kepulangannya ke Indonesia dari salah satu provider visa menggunakan dana talangan sementara. Tiket tersebut diserahkan secara simbolis oleh Konjen RI Jeddah, M. Hery Saripudin, kepada rombongan.
Sempat ramai diberitakan di media Tanah Air, lebih dari seribu Jamaah umrah tertunda kepulangannya dari Arab Saudi usai menjalankan ibadah umrah, setelah Maskapai Flynas menghentikan secara mendadak penerbangan charternya di tiga bandara, yakni Kuala Lumpur (KUL), Jakarta (CGK), dan Surabaya (SUB).
Flynas menyetop angkutan umrah dari Indonesia setelah Perusahaan Lofty Crest Ltd selaku penyewa pesawat Flynas mengalami gagal bayar. Hal itu sesuai dengan surat Ref. No. DCEO-305-12-2016 tanggal 31 Desember 2016 dari Deputy CEO Flynas Hajj & Umroh & Head of Bilateral Agreements yang ditandatangani deputi CEO Flynas Haji & Umrah, Ahmed S. Sultan dan ditujukan kepada CEO Lofty Crest Ltd, Dato Abdul Nasser Abu Kassim.
"Adanya permasalahan teknis dan manajemen operasional penerbangan Maldives Air juga telah menambah permasalahan jamaah umroh Indonesia menjadi gagal pulang ke tanah air," ujar Staf Teknis/Atase Perhubungan KJRI Jeddah, Nahdudin S. Hasan, yang terjun ke lapangan melakukan koordinasi intensif dengan mitranya di Jeddah Arab Saudi dan Direktorat Anguktan Udara (DAU) Ditjen Hubud-Kemenhub agar memanggil Country Manager Flynas di Jakarta guna dimintai pertanggungjawaban.
Menyikapi maraknya Jamaah umrah yang gagal dipulangkan sesuai jadwal, KJRI Jeddah membentuk Tim Khusus yang terdiri dari unsur Teknis Urusan Haji, Teknis Perhubungan, Teknis Imigrasi dan Fungsi Konsuler KJRI Jeddah untuk mengambil langkah yang diperlukan agar para Jamaah tersebut bisa segera dipulangkan ke Indonesia.
Tim melakukan penyisiran di sejumlah hotel di Jeddah, tempat para Jamaah yang tertahan tersebut diinapkan. Selain itu Tim juga memberikan pendampingan hingga mereka diterbangkan kembali ke Indonesia.
"Kami telah melayangkan surat resmi kepada Wakil Menteri Haji bidang Umrah Dr. Isa Rawas yang berisi laporan perihal banyaknya jamaah umrah asal Indonesia terkatung-katung pemulangannya. Kami terus berkomunikasi melalui WhatsApp agar kasus ini segera direspon," ujar Staf Teknis Haji-1 KJRI Jeddah, Ahmad Dumyathi Bashori.
Selain itu, KJRI Jeddah melakukan komunikasi internsif dengan otoritas penerbangan sipil Arab Saudi GACA (General Aviation Civil Authority) dan melayangkan surat kepada Mazen A. Bashair, Manajer Haji dan Umrah agar segera menfasilitasi pemulangan jama'ah tersebut.
Hingga berita ini ditulis, Timsus KJRI Jeddah terus mengawal operasi pemulangan Jamaah umrah yang tertahan di Jeddah.
"Kami sudah dapat perintah atasan untuk memulangkan seluruh jemaah yang memang kami angkut dengan tiket pulang dan pergi yang di-approve oleh sistem," jelas Meshal Farhan Alsalman, Duty Station Manager Flynas di Bandara King Abdul Aziz saat Tim menemuinya di kantor Flynas lantai 2 terminal Haji, King Abdulaziz International Airport.
Sebanyak 488 orang yang terbagi menjadi 2 kloter, yaitu Kloter pertama sebanyak 298 orang diberangkatkan pada pukul 00:30 dini hari dan kloter kedua sebanyak 190 orang yang merupakan gabungan dari dua travel, diberangkatkan menuju Surabaya pada pukul 03.25 Waktu Arab Saudi (WAS) dari Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah. Rombongan ini diangkut dengan Maskapai Flynas.
Menyusul sebanyak 70 orang juga dipulangkan di hari yang sama dengan Lion Air dari Jeddah. Rombongan ini memperoleh tiket kepulangannya ke Indonesia dari salah satu provider visa menggunakan dana talangan sementara. Tiket tersebut diserahkan secara simbolis oleh Konjen RI Jeddah, M. Hery Saripudin, kepada rombongan.
Sempat ramai diberitakan di media Tanah Air, lebih dari seribu Jamaah umrah tertunda kepulangannya dari Arab Saudi usai menjalankan ibadah umrah, setelah Maskapai Flynas menghentikan secara mendadak penerbangan charternya di tiga bandara, yakni Kuala Lumpur (KUL), Jakarta (CGK), dan Surabaya (SUB).
Flynas menyetop angkutan umrah dari Indonesia setelah Perusahaan Lofty Crest Ltd selaku penyewa pesawat Flynas mengalami gagal bayar. Hal itu sesuai dengan surat Ref. No. DCEO-305-12-2016 tanggal 31 Desember 2016 dari Deputy CEO Flynas Hajj & Umroh & Head of Bilateral Agreements yang ditandatangani deputi CEO Flynas Haji & Umrah, Ahmed S. Sultan dan ditujukan kepada CEO Lofty Crest Ltd, Dato Abdul Nasser Abu Kassim.
"Adanya permasalahan teknis dan manajemen operasional penerbangan Maldives Air juga telah menambah permasalahan jamaah umroh Indonesia menjadi gagal pulang ke tanah air," ujar Staf Teknis/Atase Perhubungan KJRI Jeddah, Nahdudin S. Hasan, yang terjun ke lapangan melakukan koordinasi intensif dengan mitranya di Jeddah Arab Saudi dan Direktorat Anguktan Udara (DAU) Ditjen Hubud-Kemenhub agar memanggil Country Manager Flynas di Jakarta guna dimintai pertanggungjawaban.
Menyikapi maraknya Jamaah umrah yang gagal dipulangkan sesuai jadwal, KJRI Jeddah membentuk Tim Khusus yang terdiri dari unsur Teknis Urusan Haji, Teknis Perhubungan, Teknis Imigrasi dan Fungsi Konsuler KJRI Jeddah untuk mengambil langkah yang diperlukan agar para Jamaah tersebut bisa segera dipulangkan ke Indonesia.
Tim melakukan penyisiran di sejumlah hotel di Jeddah, tempat para Jamaah yang tertahan tersebut diinapkan. Selain itu Tim juga memberikan pendampingan hingga mereka diterbangkan kembali ke Indonesia.
"Kami telah melayangkan surat resmi kepada Wakil Menteri Haji bidang Umrah Dr. Isa Rawas yang berisi laporan perihal banyaknya jamaah umrah asal Indonesia terkatung-katung pemulangannya. Kami terus berkomunikasi melalui WhatsApp agar kasus ini segera direspon," ujar Staf Teknis Haji-1 KJRI Jeddah, Ahmad Dumyathi Bashori.
Selain itu, KJRI Jeddah melakukan komunikasi internsif dengan otoritas penerbangan sipil Arab Saudi GACA (General Aviation Civil Authority) dan melayangkan surat kepada Mazen A. Bashair, Manajer Haji dan Umrah agar segera menfasilitasi pemulangan jama'ah tersebut.
Hingga berita ini ditulis, Timsus KJRI Jeddah terus mengawal operasi pemulangan Jamaah umrah yang tertahan di Jeddah.
"Kami sudah dapat perintah atasan untuk memulangkan seluruh jemaah yang memang kami angkut dengan tiket pulang dan pergi yang di-approve oleh sistem," jelas Meshal Farhan Alsalman, Duty Station Manager Flynas di Bandara King Abdul Aziz saat Tim menemuinya di kantor Flynas lantai 2 terminal Haji, King Abdulaziz International Airport.
#Gan/humaskemenlu