Breaking

Wednesday, January 25, 2017

PDIP Minta Pelapor Megawati Pahami Pidato

MWawasan.JAKARTA- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Andreas Pereira menganggap pihak yang melaporkan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri, ke polisi tidak memahami maksud isi pidato itu.

Menurut Andreas, Megawati tidak membahas soal agama dalam. Pidatonya melainkan menyuarakan soal peradaban dan kebangsaan. "Suruh mereka baca dulu, pahami dulu dari pada nanti bikin malu di depan publik," ucapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 24 Januari 2017.
LSM Aliansi Anak Bangsa Gerakan Anti Penodaan Agama melaporkan Ketua Umum PDOP Megawati Soekarnoputri ke Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia kemarin, Senin, 23 Januari 2017. Pidato Mega dalam acara peringatan ulang tahun PDIP ke-44 dituding menodai agama.

Ketika pidato dalam peringatan ulang tahun PDIP ke-44, Megawati menyinggung soal kelompok-kelompok penganut ideologi tertutup yang kerap memaksakan kehendaknya. Ideologi tertutup ini merupakan ancaman bagi Pancasila. Megawati pun menganggap para pemimpin ideologi tertutup itu terkesan fasih meramalkan apa yang terjadi di masa depan hingga masa pasca kehidupan.

Juru Bicara Fraksi PDIP DPR Aria Bima mengatakan, pengurus partai akan menanggapi pelaporan itu lewat jalur hukum pula. "Silakan (laporkan). Jalur hukum, ya, jalur hukum saja. Kami juga bisa menanggapinya lewat jalur hukum," kata dia.

Menurut dia, yang paling penting tidak ada pelecehan terhadap ideologi Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika yang dilakukan oleh Megawati. Aria berujar siapapun yang melecehkan Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika akan berhadapan dengan PDIP.

Menurut Bima, Megawati berpidato karena menyadari mencuatnya masalah disintegrasi bangsa. Masalah ini ada akibat kelompok-kelompok yang sangat fundamentalis, menentang Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Bima menerangkan, pidato Megawati merupakan bentuk keprihatinan. Mega mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama menjaga persatuan Indonesia. Alasannya, kelompok-kelompok yang kerap membawa nama agama dan membuat konflik yang mengandung SARA sangat mengganggu ketentraman dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.


#Tempo co

No comments:

Post a Comment

Koran Wawasan Edisi 194, Februari 2023

"Prakiraan Cuaca Senin 14 Oktober 2024"


"KEPUASAN ANDA UTAMA KAMI"




BOFET HARAPAN PERI Jl. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
Selamat Datang diSemoga Anda Puas