MWawasan.JAKARTA ~ Pemerintah Indonesia akan membahas upaya-upaya penguatan kemitraan bilateral dengan tiga negara, yaitu Australia, Perancis dan Arab Saudi. Ketiga agenda tersebut akan mewarnai program Presiden dan Menteri Luar Negeri dalam waktu dekat.
Jubir Kemlu, Armanatha Nasir, menyampaikan hal ini dalam Press Briefing di Ruang Palapa, Kementerian Luar Negeri siang ini (Kamis, 23/02).
Indonesia – Australia, Saling Menghormati dan Menguntungkan
Menlu Retno Marsudi direncanakan mendamping kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo, bertolak ke Australia, pada tanggal 25 – 26 Februari 2017. Tujuan utama dari kunjungan ini adalah memperkuat hubungan bilateral yang saling menguntungkan dan menghormati antara Indonesia dan Australia. Berbagai bidang kerja sama akan dibahas, antara lain ekonomi, investasi, industri kreatif, cyber security, maritim dan pendidikan.
Indonesia juga akan mendorong perluasan akses pasar bagi produk Indonesia yang sudah diproduksi secara berkelanjutan, seperti kayu bersertifikat FLEGT, minyak sawit dan kertas.
Selain itu, dalam konteks people-to-people relations, Presiden akan meresmikan Balai Bahasa Indonesia yang ada di Australia. Saat ini terdapat 3 Balai Bahasa Indonesia yang tersebar di Canberra, Perth dan Melbourne.
Presiden juga dijadwalkan untuk bertemu dengan para pengusaha di Australia dan akan melakukan pertemuan dengan diaspora Indonesia di Australia.
Undangan jamuan makan malam pribadi, PM Australia Malcolm Turnbull dan istri kepada Presiden Joko Widodo dan ibu negara, dalam kunjungan kenegaraan ini menjadi bentuk kedekatan antara dua pemimpin ini.
Indonesia – Prancis, Kunci Peningkatan Peran Indonesia di UE
Menlu Retno Marsudi akan menerima kunjungan Menteri Luar Negeri dan Pembangunan Internasional Prancis Jean-Marc Ayrault di Jakarta, pada tanggal 27-28 Februari 2017. Kunjungan Menlu Ayrault adalah untuk mempersiapkan rencana kunjungan Presiden Prancis François Hollande ke Indonesia pada bulan Maret 2017.
Kedua Menlu juga akan membahas upaya-upaya memperkuat hubungan bilateral, antara lain melalui kerjasama ekonomi dengan menyelesaikan perundingan EU – Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), mendorong investasi perdagangan dan memperluas akses pasar.
Indonesia dan Prancis juga direncakan akan menandatangani dua buah MoU, yakni mengenai pendidikan dan pelatihan diplomatik dan kerjasama ruang angkasa yang melibatkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan Centre National d'études Spatiales (CNES) Prancis.
Indonesia – Arab Saudi, Kunjungan Bersejarah
Presiden Joko Widodo dijadualkan untuk menerima kunjungan Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia. Kunjungan bilateral akan berlangsung di Jakarta pada tanggal 1-4 Maret 2017.
Kunjungan Raja Arab Saudi ini bersejarah, mengingat kunjungan Raja Arab Saudi terakhir adalah Raja Faisal bin Abdulaziz pada tahun 1970. Presiden Joko Widodo rencananya akan menerima rombongan Raja Salman di Istana Bogor pada tanggal 1 Maret 2017.
Dalam dua tahun terakhir, hubungan Indonesia dan Arab Saudi mengalami peningkatan dan diversifikasi kerjasama. Pembahasan antara dua negara tidak lagi terbatas pada urusan Haji dan Tenaga Kerja Indonesia, namun kian meluas pada urusan ekonomi dan perdagangan, serta investasi dalam bidang energi dan infrastruktur. Dalam periode ini, Indonesia dan Arab Saudi saling memperkuat hubungan bilateral dengan meningkatnya intensitas kunjungan para pejabat tinggi negara ke masing-masing negara.
Terdapat beberapa MoU yang sudah disepakati kedua negara, antara lain dalam bidang kerjasama kebudayaan, kerjasama kesehatan, urusan Islam dan wakaf termasuk mengenai promosi Islam moderat dan pertukaran Ulama, kerjasama dalam peningkatan konektivitas penerbangan serta kerjasama penanggulangan kejahatan. Beberapa MoU saat ini sedang dipersiapkan dan dalam tahap finalisasi.
Jubir Kemlu, Armanatha Nasir, menyampaikan hal ini dalam Press Briefing di Ruang Palapa, Kementerian Luar Negeri siang ini (Kamis, 23/02).
Indonesia – Australia, Saling Menghormati dan Menguntungkan
Menlu Retno Marsudi direncanakan mendamping kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo, bertolak ke Australia, pada tanggal 25 – 26 Februari 2017. Tujuan utama dari kunjungan ini adalah memperkuat hubungan bilateral yang saling menguntungkan dan menghormati antara Indonesia dan Australia. Berbagai bidang kerja sama akan dibahas, antara lain ekonomi, investasi, industri kreatif, cyber security, maritim dan pendidikan.
Indonesia juga akan mendorong perluasan akses pasar bagi produk Indonesia yang sudah diproduksi secara berkelanjutan, seperti kayu bersertifikat FLEGT, minyak sawit dan kertas.
Selain itu, dalam konteks people-to-people relations, Presiden akan meresmikan Balai Bahasa Indonesia yang ada di Australia. Saat ini terdapat 3 Balai Bahasa Indonesia yang tersebar di Canberra, Perth dan Melbourne.
Presiden juga dijadwalkan untuk bertemu dengan para pengusaha di Australia dan akan melakukan pertemuan dengan diaspora Indonesia di Australia.
Undangan jamuan makan malam pribadi, PM Australia Malcolm Turnbull dan istri kepada Presiden Joko Widodo dan ibu negara, dalam kunjungan kenegaraan ini menjadi bentuk kedekatan antara dua pemimpin ini.
Indonesia – Prancis, Kunci Peningkatan Peran Indonesia di UE
Menlu Retno Marsudi akan menerima kunjungan Menteri Luar Negeri dan Pembangunan Internasional Prancis Jean-Marc Ayrault di Jakarta, pada tanggal 27-28 Februari 2017. Kunjungan Menlu Ayrault adalah untuk mempersiapkan rencana kunjungan Presiden Prancis François Hollande ke Indonesia pada bulan Maret 2017.
Kedua Menlu juga akan membahas upaya-upaya memperkuat hubungan bilateral, antara lain melalui kerjasama ekonomi dengan menyelesaikan perundingan EU – Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), mendorong investasi perdagangan dan memperluas akses pasar.
Indonesia dan Prancis juga direncakan akan menandatangani dua buah MoU, yakni mengenai pendidikan dan pelatihan diplomatik dan kerjasama ruang angkasa yang melibatkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan Centre National d'études Spatiales (CNES) Prancis.
Indonesia – Arab Saudi, Kunjungan Bersejarah
Presiden Joko Widodo dijadualkan untuk menerima kunjungan Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia. Kunjungan bilateral akan berlangsung di Jakarta pada tanggal 1-4 Maret 2017.
Kunjungan Raja Arab Saudi ini bersejarah, mengingat kunjungan Raja Arab Saudi terakhir adalah Raja Faisal bin Abdulaziz pada tahun 1970. Presiden Joko Widodo rencananya akan menerima rombongan Raja Salman di Istana Bogor pada tanggal 1 Maret 2017.
Dalam dua tahun terakhir, hubungan Indonesia dan Arab Saudi mengalami peningkatan dan diversifikasi kerjasama. Pembahasan antara dua negara tidak lagi terbatas pada urusan Haji dan Tenaga Kerja Indonesia, namun kian meluas pada urusan ekonomi dan perdagangan, serta investasi dalam bidang energi dan infrastruktur. Dalam periode ini, Indonesia dan Arab Saudi saling memperkuat hubungan bilateral dengan meningkatnya intensitas kunjungan para pejabat tinggi negara ke masing-masing negara.
Terdapat beberapa MoU yang sudah disepakati kedua negara, antara lain dalam bidang kerjasama kebudayaan, kerjasama kesehatan, urusan Islam dan wakaf termasuk mengenai promosi Islam moderat dan pertukaran Ulama, kerjasama dalam peningkatan konektivitas penerbangan serta kerjasama penanggulangan kejahatan. Beberapa MoU saat ini sedang dipersiapkan dan dalam tahap finalisasi.
#Gan/humas Dit. Infomed
No comments:
Post a Comment