Breaking

Saturday, February 18, 2017

Indonesia Dukung Program Kerja ASEAN-Korea Centre 2017

MWawasan.KOREA ~ Berbagai program kerja ASEAN-Korea Centre (AKC) tahun 2017 akan lebih disinergikan dan lebih dititikberatkan pada bidang kebudayaan dan pariwisata. Hal ini sesuai dengan tema kerja sama ASEAN-ROK tahun 2017 sebagai "ASEAN-ROK Cultural Exchange Year".

"Indonesia menyambut baik sinergi program kerja AKC yang lebih difokuskan pada pertukaran budaya yang ditandai dengan peningkatan anggaran untuk membiayai program-program kebudayaan pada tahun 2017 jika dibandingkan pada tahun 2016. Selain itu, Indonesia mendorong agar pada tahun 2018 mendatang, anggaran serta program kerja AKC di bidang perdagangan dan investasi juga dapat mengalami peningkatan untuk memperkuat kerja sama di bidang ekonomi," demikian disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan RI, selaku Ketua Delegasi RI pada Pertemuan Tahunan ke-9 Council of the AKC di Seoul, Republik Korea (ROK), tanggal 16-17 Februari 2017.

AKC adalah organisasi antarpemerintah yang dibentuk dengan tujuan untuk mendukung dan meningkatkan kerja sama kemitraan ASEAN-ROK, mempromosikan mutual understanding melalui pertukaran kebudayaan dan people-to-people contact, serta mendorong upaya integrasi ASEAN. Pendirian AKC diresmikan pada tanggal 13 Maret 2009, sesuai dengan Memorandum of Understanding (MOU) yang ditandatangani pada KTT ke-11 ASEAN-ROK bulan November 2007 dan mulai berlaku sejak bulan Desember 2008. 

AKC beranggotakan 10 negara anggota ASEAN dan ROK dengan Council sebagai kuasa tertinggi pengambilan keputusan yang terdiri dari 11 Directors yang ditunjuk dari masing-masing negara anggota.

Delegasi RI yang hadir terdiri atas perwakilan Kementerian Luar Negeri RI, Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Pariwisata RI, Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk ASEAN (PTRI ASEAN), KBRI Seoul dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Busan juga mengapresiasi pendirian ASEAN Culture House di Busan sebagai salah satu bentuk kerja sama untuk mendorong interaksi budaya dan meningkatkan saling pengertian di antara masyarakat ASEAN dan ROK.

Sekjen AKC, H.E. Kim Young-sun, menuturkan, "Pemerintah ROK berkomitmen kuat untuk terus meningkatkan kerja sama ASEAN dengan menetapkan anggaran AKC sebesar KRW 6,6 miliar (USD 5,7 juta) yang akan digunakan untuk membiayai 20 program kerja selama tahun 2017". 

Disampaikan pula fokus utama AKC selama tahun 2017, yaitu: (a) memperingati 50 tahun ASEAN dan ASEAN-ROK Cultural Exchange Year, (b) mendukung agenda pembangunan berkelanjutan, (c) meningkatkan elemen pembangunan kapasitas melalui program-program AKC, (d) meningkatkan pengenalan dan kesadaran mengenai ASEAN di kalangan masyarakat ROK. Hal ini juga dilakukan guna merealisasikan mandat dan tujuan yang tertuang dalam ASEAN-ROK Plan of Action to Implement the Joint Declaration on Strategic Partnership for Peace and Prosperity (2016-2020).

Sekretariat AKC telah mengundang peneliti dari Research & Development for Key Performance Indicators (KPI) untuk mengkaji berbagai program yang telah dilaksanakan oleh AKC. Tiga program AKC yaitu ASEAN Connectivity Forum, ASEAN Youth Forum dan ASEAN Culture Forum mendapatkan skor tertinggi. Studi ini dilaksanakan untuk mengkaji dan mendesain ulang program-program AKC di masa mendatang.

Selain menyetujui Program Kerja dan Anggaran AKC Tahun 2017, Pertemuan juga menghasilkan beberapa kesepakatan, antara lain: menyepakati metode penempatan pejabat dari negara anggota ASEAN di AKC dan rencana Pertemuan Tahunan ke-10 Council of the AKC di Busan, ROK pada tanggal 26 dan 27 Februari 2018. Pertemuan Tahunan ke-10 tersebut juga digunakan untuk mengunjungi ASEAN Culture House di Busan yang rencananya akan diresmikan pada akhir tahun 2017.

Indonesia akan terus memanfaatkan AKC ini untuk lebih mempererat hubungan dan kerja sama kemitraan ASEAN-ROK yang seimbang dan memberikan manfaat untuk masyarakat di kedua belah pihak. Sejak kerja sama kemitraan ASEAN-ROK secara resmi terjalin pada tahun 1989, ROK telah menjadi mitra dagang ke-5 terbesar bagi ASEAN, sedangkan ASEAN merupakan mitra dagang ke-2 bagi ROK pada tahun 2015. ASEAN-ROK memiliki target perdagangan dua arah sebesar USD 200 miliar pada tahun 2020 melalui kerangka ASEAN-ROK Free Trade Agreement (AKFTA). Di bidang investasi, pada tahun 2015 ROK merupakan investor terbesar ke-5 bagi ASEAN.​


#Gan/Humaskemlu

No comments:

Post a Comment

Koran Wawasan Edisi 194, Februari 2023

"Prakiraan Cuaca Selasa 29 Agustus 2023"


"KEPUASAN ANDA UTAMA KAMI"




BOFET HARAPAN PERI Jl. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
Selamat Datang diSemoga Anda Puas