Breaking

Monday, February 27, 2017

Juragan Angkot Itu Ternyata Dihabisi Anak Tiri

MWawasan.KALTIM ~ Kasus pembunuhan dengan korban Mulyadi, Putera Susilo, dan Lasiyem hingga kemarin (26/2) masih menyisakan teka-teki. Meski sudah menetapkan tiga tersangka, Sabtu (25/2), Polda Kaltim dan Polres Balikpapan masih meraba-raba kasus yang menyedot perhatian masyarakat luas itu.

Polisi menyebut masih mendalami motif pembunuhan juragan angkutan kota (angkot) dan keluarganya itu. Di hadapan awak media, Polda Kaltim dan Polres Balikpapan membeberkan sejumlah barang bukti yang ditemukan, baik di rumah korban di Gang Merpati, di lokasi penemuan jasad Lasiyem di Buluminung, Penajam Paser Utara, maupun tempat ketiga tersangka tinggal.

Polisi belum bisa mengungkap motif pembunuhan. Selain itu, kronologis pembunuhan hingga penangkapan tersangka juga tidak dibeberkan secara detail. Direktur Reskrimum Polda Kaltim, Kombes Pol Winston Tommy Watuliu, dalam konferensi pers di Rupatama Mapolres Balikpapan, kemarin hanya memberikan presentasi kinerja Polda Kaltim dan Polres Balikpapan yang telah berhasil menangkap tiga tersangka.

“Ini sebuah prestasi. From zero to winner. Pengungkapan yang luar biasa, kurang dari tiga hari. Dari TKP awal ditemukannya mayat (Mulyadi dan Putera Susilo), itu sama sekali tidak ada saksi. Petunjuknya sangat minim,” ujar Winston.

Namun, berjalannya waktu, investigasi yang dilakukan, dengan realitas yang berujung aktualitas. Penyidik membuat hipotesis berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan membuat profil para korban. Kasus itu mengarah pada pembunuhan berencana disertai perampokan.

Winston melanjutkan pasal yang akan dikenakan terhadap tersangka. Yakni, Pasal 340, 338 KUHP tentang Pembunuhan Berencana diikuti dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian. Dengan dikenakan pasal tersebut, tiga tersangka diancam hukuman mati. Dia menyebut, pengungkapan tersangka dimulai penemuan jasad Lasiyem, Kamis (23/2). “Dari beberapa hal yang kami penetrasi, pada Kamis kami temukan sedikit petunjuk berdasarkan hipotesa yang dikembangkan,” katanya.

Jadi, Sabtu (25/2) subuh, ada seseorang yang diamankan dan dari pengakuannya, merupakan pelaku. Dari penangkapan tersangka itu, polisi menemukan hubungan dengan pelaku lainnya. “Hingga pada siang harinya, anggota kami berhasil mengamankan dua tersangka lain,” ujarnya. Ketiga tersangka itu adalah FEN (21), AD (20), dan BH (24).

Dari tiga tersangka yang ditangkap, salah satunya punya hubungan dekat dengan korban. Hubungan seorang ayah dengan anak. Namun, lebih jauh benang merah para tersangka masih didalami pihak kepolisian. 

“Mengapa seorang anak tega membunuh ayahnya sendiri yang membesarkan dia. Walaupun bukan ayah kandung. Ini pertanyaannya,” sambung dia.

Anak tiri yang dimaksud adalah BH. BH diketahui merupakan anak tiri Mulyadi dengan ibu kandung Siti Handayani. Istri ketiga korban yang merawat anak ketiga Lasiyem di Blitar, Jawa timur.

Dalam sesi pertanyaan, Winston sekali lagi belum bisa menyampaikan motif pembunuhan. Alasannya, jika disampaikan saat ini, kemungkinan bisa berbeda dalam persidangan. Tidak hanya itu, peran tiap-tiap tersangka juga belum bisa dibeberkan.

Keterangan sementara yang diperoleh dari pelaku, antara lain, pelaku merupakan pengguna narkoba jenis sabu-sabu. Hal itu terungkap dari botol mineral yang disulap jadi bong, alias alat isap sabu-sabu. Selain itu, tes urine yang dilakukan kepada ketiga tersangka juga positif sabu-sabu.

“Jika ditarik dari beberapa motif, profil korban, hubungan keluarga dengan tersangka. Nah ada beberapa kemungkinan, bisa harta. Karena seperti diketahui, korban memiliki properti yang cukup lumayan. Atau hubungan sehari-hari antara korban dan pelaku (dendam). Kalau itu belum bisa kami sampaikan sekarang, harus konfirmasi kepada pelaku (BH) dan harus kami uji,” terangnya.

Selain BH, polisi menyatakan ada pelaku lain yang juga masih memiliki hubungan dengan korban. Namun, polisi perlu waktu untuk mengungkap hubungannya seperti apa.

Salah satu kejanggalan dalam kasus pembunuhan ini adalah peran Lasiyem. Lasiyem yang sebelumnya ikut dicurigai terlibat dalam pembunuhan ternyata tewas. Sementara itu, dari polisi, Lasiyem masih dianggap sebagai korban.

Tetapi, pertanyaan muncul lantaran saat penemuan jasad Lasiyem dengan kondisi terikat, terdapat koper yang berisi barang-barangnya. “Ini yang masih jadi pertanyaan besar,” lanjutnya.

Polisi belum mau mengungkap siapa dalang dan eksekutor, baik Mulyadi, Putera Susilo, dan Lasiyem. Meski sebelumnya, BH disebut sebagai otak pembunuhan. Winston berjanji semua akan dibuka dalam pengadilan. Detail penangkapan juga enggan dibeber dengan alasan masih dilakukan penyidikan. Dia hanya menyebut, tiga tersangka sudah kenal lama dan berteman baik.

Di samping itu, Kapolres Balikpapan AKBP Jeffri Dian Juniarta menjelaskan, dalam prosesnya, Lasiyem dari penuturan tersangka dieksekusi di rumahnya di Gang Merpati. Kemudian, oleh tersangka, dibawa menggunakan mobil sewaan jenis minibus ke PPU untuk dibuang. Belum ada kejelasan jumlah tersangka yang membuang jasad Lasiyem.

“Dugaan sementara, Lasiyem yang pertama kali dieksekusi. Tetapi, kami masih menunggu resmi (hasil autopsi). Semua masih perlu dicocokkan dengan fakta-faktanya. Jadi, teman-teman perlu bersabar,” pinta Jeffri. 

#*/rdh/aim/rom/k8/fab/JPG/jawapos

No comments:

Post a Comment

Koran Wawasan Edisi 194, Februari 2023

"Prakiraan Cuaca Selasa 29 Agustus 2023"


"KEPUASAN ANDA UTAMA KAMI"




BOFET HARAPAN PERI Jl. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
Selamat Datang diSemoga Anda Puas