MWawasan.JAKARTA ~ Kementerian Luar Negeri selenggarakan diskusi Forum Duta Besar RI yang diadakan di Pusdiklat Kementerian Luar Negeri, pada hari Rabu, 22 Februari 2017.
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kemlu, Dr. Siswo Pramono, LL.M, hadir sebagai narasumber. Selain itu hadir sebagai penanggap utama, Duta Besar Prof. Hasyim Djalal, serta bertindak selaku moderator adalah Duta Besar Rezlan Izhar Jenie.
Forum diskusi tersebut dihadiri lebih dari 30 orang mantan Duta Besar Republik Indonesia yang telah menyelesaikan masa tugasnya.
Duta Besar Hasyim Djalal menanggapi dengan menyoroti paradok posisi geografis Indonesia yang terleta k di antara dua samudera dan dua benua, yang bisa menjadi peluang, namun juga bisa menjadi tantangan karena rentan akan potensi konflik diantara kekuatan-kekuatan besar di kawasan.
Dalam sesi diskusi, mengemuka mengenai pentingnya leadership Indonesia dalam penyikapi berbagai perkembangan terutama di kawasan Asia Pasifik, termasuk, antara lain, menghidupkan kembali prinsip-prinsip yang diadopsi Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Gerakan Non Blok (GNB) dalam politik luar negerinya.
#Gan/HumasKemlu
Duta Besar Hasyim Djalal menanggapi dengan menyoroti paradok posisi geografis Indonesia yang terleta k di antara dua samudera dan dua benua, yang bisa menjadi peluang, namun juga bisa menjadi tantangan karena rentan akan potensi konflik diantara kekuatan-kekuatan besar di kawasan.
Dalam sesi diskusi, mengemuka mengenai pentingnya leadership Indonesia dalam penyikapi berbagai perkembangan terutama di kawasan Asia Pasifik, termasuk, antara lain, menghidupkan kembali prinsip-prinsip yang diadopsi Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Gerakan Non Blok (GNB) dalam politik luar negerinya.
#Gan/HumasKemlu
No comments:
Post a Comment