MWawasan.PYONGYANG- Jepang dan Korea Selatan merasa sangat terancam dengan aksi terbaru Korea Utara yang kembali meluncurkan roket balistik. Roket berhulu ledak nuklir tersebut bisa menghancurkan negara mereka jika sengaja dijatuhkan Korea Utara di wilayah mereka.
Jepang dan Korea Selatan merupakan negara tetangga Korea Utara yang rudalnya bisa dengan mudah menjangkau negara mereka. Pada peluncuran Minggu 12 Februari 2017, jangkauan rudal Korea Utara mencapai 500 kilometer. Artinya, Korea Utara bisa dengan mudah menyerangg Jepang dan Korea Selatan.
Karena khawatir dengan ancaman nyata tersebut, pemerintah Korea Selatan, Jepang, dan AS sebagai sekutu utama kedua negara di Asia Timur tersebut, Senin 13 Februari 2017, mendesak PBB segera menggelar rapat darurat Dewan Keamanan (DK).
Seperti dilaporkan Reuters, Senin 13 Februari 2017, pemerintah Korea Selatan mengutuk aksi Korea Utara dan menyebutnya sebagai ancaman militer dan keamanan yang sangat serius. Korea Selatan pun memprediksi, Korea Utara masih akan melakukan sejumlah peluncuran misil lainnya. Oleh karena itu, kata otoritas Korea Selatan, PBB tak boleh diam karena aksi Korea Utara sangat mengancam keamanan nasional Korea Selatan dan dunia.
Juru bicara misi AS untuk PBB kepada Reuters mengatakan bahwa rapat darurat akan segera digelar. Rencananya ra[at digelar Selasa 14 Februari 2017 di markas PBB di New York. Juru bicara tersebut minta namanya tak disebutkan karena bukan dia yang berwenang memberikan keterangan kepada pers.
Pernyataan tersebut diamini juga oleh juru bicara misi PBB di Ukraina. Dia menyebutkan, DK PBB akan melakukan rapat tertutup untuk membahas aksi terbaru Korea Utara.
Sementara itu, aksi Korea Utara yang dilakukan di tengah pemberlakukan sanksi PBB telah membuat Donald Trump dihadapkan pada banyak masalah. Sejak menjadi presiden AS, Donald Trump dihadapkan pada banyak tantangan di antaranya masalah imigrasi, hubungan dengan Meksiko dan Tiongkok, dan terbaru, kasus Korea Utara.
Kendati Donald Trump telah berjanji akan menindak tegas Korea Utara tetapi sejauh ini pemimpin AS tersebut belum menjabarkan strategi apa yanng akan diambil untuk mengatasi aksi provokatif negara yang dipimpin Kim Jong-un itu.
Selama puluhan tahun, para pemimpin AS termasuk Barack Obama selalu dihadapkan pada masalah ambisi Korea Utara untuk membuat senjata nuklir antarbenua. (*)
Jepang dan Korea Selatan merupakan negara tetangga Korea Utara yang rudalnya bisa dengan mudah menjangkau negara mereka. Pada peluncuran Minggu 12 Februari 2017, jangkauan rudal Korea Utara mencapai 500 kilometer. Artinya, Korea Utara bisa dengan mudah menyerangg Jepang dan Korea Selatan.
Karena khawatir dengan ancaman nyata tersebut, pemerintah Korea Selatan, Jepang, dan AS sebagai sekutu utama kedua negara di Asia Timur tersebut, Senin 13 Februari 2017, mendesak PBB segera menggelar rapat darurat Dewan Keamanan (DK).
Seperti dilaporkan Reuters, Senin 13 Februari 2017, pemerintah Korea Selatan mengutuk aksi Korea Utara dan menyebutnya sebagai ancaman militer dan keamanan yang sangat serius. Korea Selatan pun memprediksi, Korea Utara masih akan melakukan sejumlah peluncuran misil lainnya. Oleh karena itu, kata otoritas Korea Selatan, PBB tak boleh diam karena aksi Korea Utara sangat mengancam keamanan nasional Korea Selatan dan dunia.
Juru bicara misi AS untuk PBB kepada Reuters mengatakan bahwa rapat darurat akan segera digelar. Rencananya ra[at digelar Selasa 14 Februari 2017 di markas PBB di New York. Juru bicara tersebut minta namanya tak disebutkan karena bukan dia yang berwenang memberikan keterangan kepada pers.
Pernyataan tersebut diamini juga oleh juru bicara misi PBB di Ukraina. Dia menyebutkan, DK PBB akan melakukan rapat tertutup untuk membahas aksi terbaru Korea Utara.
Sementara itu, aksi Korea Utara yang dilakukan di tengah pemberlakukan sanksi PBB telah membuat Donald Trump dihadapkan pada banyak masalah. Sejak menjadi presiden AS, Donald Trump dihadapkan pada banyak tantangan di antaranya masalah imigrasi, hubungan dengan Meksiko dan Tiongkok, dan terbaru, kasus Korea Utara.
Kendati Donald Trump telah berjanji akan menindak tegas Korea Utara tetapi sejauh ini pemimpin AS tersebut belum menjabarkan strategi apa yanng akan diambil untuk mengatasi aksi provokatif negara yang dipimpin Kim Jong-un itu.
Selama puluhan tahun, para pemimpin AS termasuk Barack Obama selalu dihadapkan pada masalah ambisi Korea Utara untuk membuat senjata nuklir antarbenua. (*)
No comments:
Post a Comment