MWawasan.Padang(SUMBAR) ~ Pemerintah Kota Padang telah menetapkan waktu untuk membuang sampah pada
tempatnya. Setiap warga diwajibkan membuang sampah pada kontainer yang
ada mulai dari pukul 17.00 Wib hingga pukul 05.00 Wib.
"Mari
kita biasakan membuang sampah pada kontainer sesuai waktu yang telah
ditentukan," imbau Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo
didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Al Amin di salah satu radio
milik pemerintah di Padang, Kamis (23/2) pagi.
Dengan tumbuhnya kesadaran warga membuang sampah pada waktunya akan
memudahkan petugas kebersihan bekerja. Petugas langsung membawa
kontainer ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sehingga pada pagi hingga
sore tidak ada lagi kontainer yang berisi sampah.
Walikota juga mengajak warga untuk peduli dengan kebersihan. Tidak saja itu, hidup bersih diharapkan juga menjadi budaya di tengah masyarakat.
"Hal ini bukan untuk mengejar penghargaan, tetapi untuk menjadikan hidup bersih sebagai budaya," ungkap Mahyeldi dibenarkan Al Amin.
Saat ini Kota Padang memang tengah dinilai kebersihannya. Tim penilai bahkan sempat menyebut bahwa nilai Kota Padang masih terbilang rendah.
"Penghargaan merupakan buah dari kesadaran, buah dari budaya bersih itu sendiri," tukas Walikota Padang.
Sebab itu, dalam rangka untuk mengubah perilaku dan membentuk budaya yang baru, perlu memberikan sosialisasi kepada masyarakat secara berkesinambungan. Hal itu sudah dimulai Pemerintah Kota Padang. Dalam setiap kesempatan, apalagi di setiap menghadirkan banyak orang, terus berupaya mengingatkan masyarakat. Bahkan Walikota Padang selalu memasukkan poin tersebut ke dalam pidato, berupa ajakan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah di sembarangan tempat.
Selain itu, Pemerintah Kota Padang juga terus mensosialisasikan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 21 Tahun 2012.
“Kedua sosialisasi ini tentunya harus bersinergi, saling isi mengisi sehingga dengan upaya-upaya tersebut kita harapkan hidup bersih itu memang menjadi budaya, prilaku keseharian dari setiap warga. Kita berharap ketika orang menyebut Padang, maka terlontar kata bersih, dulu Padang terkenal dengan Randang dan Nasi Padangnya, ke depannya kita harapkan dikenal dengan Padang bersih,” pungkas Walikota Padang.
#Gan/humas/Charlie
Walikota juga mengajak warga untuk peduli dengan kebersihan. Tidak saja itu, hidup bersih diharapkan juga menjadi budaya di tengah masyarakat.
"Hal ini bukan untuk mengejar penghargaan, tetapi untuk menjadikan hidup bersih sebagai budaya," ungkap Mahyeldi dibenarkan Al Amin.
Saat ini Kota Padang memang tengah dinilai kebersihannya. Tim penilai bahkan sempat menyebut bahwa nilai Kota Padang masih terbilang rendah.
"Penghargaan merupakan buah dari kesadaran, buah dari budaya bersih itu sendiri," tukas Walikota Padang.
Sebab itu, dalam rangka untuk mengubah perilaku dan membentuk budaya yang baru, perlu memberikan sosialisasi kepada masyarakat secara berkesinambungan. Hal itu sudah dimulai Pemerintah Kota Padang. Dalam setiap kesempatan, apalagi di setiap menghadirkan banyak orang, terus berupaya mengingatkan masyarakat. Bahkan Walikota Padang selalu memasukkan poin tersebut ke dalam pidato, berupa ajakan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah di sembarangan tempat.
Selain itu, Pemerintah Kota Padang juga terus mensosialisasikan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 21 Tahun 2012.
“Kedua sosialisasi ini tentunya harus bersinergi, saling isi mengisi sehingga dengan upaya-upaya tersebut kita harapkan hidup bersih itu memang menjadi budaya, prilaku keseharian dari setiap warga. Kita berharap ketika orang menyebut Padang, maka terlontar kata bersih, dulu Padang terkenal dengan Randang dan Nasi Padangnya, ke depannya kita harapkan dikenal dengan Padang bersih,” pungkas Walikota Padang.
#Gan/humas/Charlie
No comments:
Post a Comment