MWawasan.MADAGASKAR ~ Topan Enawo, badai tropis besar dengan embusan angin berkekuatan 300 km per jam melanda Madagaskar. Bencana itu menelan sejumlah korban jiwa.
"Menewaskan sedikitnya tiga orang ketika menghantam pulau di tepian Samudra Hindia Madagaskar," kata para pejabat pada Rabu 8 Maret 2017 yang dikutip dari New Strait Times Kamis (9/3/2017).
Menurut buletin cuaca domestik, Enawo melanda desa di sebelah timur laut Ampahana pada Selasa 8 Maret pagi. Badai itu kemudian menurun menjadi "siklon tropis intens" ke "badai tropis" dengan embusan angin 130 km per jam.
Rivo Randrianarison, kepala layanan cuaca setempat mengatakan itu adalah salah satu badai terburuk di negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
"Enawo memiliki intensitas sama yang mendatangkan malapetaka seperti di Indlala pada 2007, Ivan pada 2008, Gafilo pada 2004 atau Giovanna pada 2012," ucap Enawo di radio nasional Madagaskar.
Jumlah korban jiwa akibat Enawo terjadi di pulau yang memproduksi vanilla itu juga sudah dikonfirmasi oleh pemerintah setempat.
"Sebagian besar kerusakan dilaporkan terkonsentrasi di Kota Antalaha," jelas pihak pemerintah tanpa memberikan rincian. (MW-01/Gan)
"Menewaskan sedikitnya tiga orang ketika menghantam pulau di tepian Samudra Hindia Madagaskar," kata para pejabat pada Rabu 8 Maret 2017 yang dikutip dari New Strait Times Kamis (9/3/2017).
Menurut buletin cuaca domestik, Enawo melanda desa di sebelah timur laut Ampahana pada Selasa 8 Maret pagi. Badai itu kemudian menurun menjadi "siklon tropis intens" ke "badai tropis" dengan embusan angin 130 km per jam.
Rivo Randrianarison, kepala layanan cuaca setempat mengatakan itu adalah salah satu badai terburuk di negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
"Enawo memiliki intensitas sama yang mendatangkan malapetaka seperti di Indlala pada 2007, Ivan pada 2008, Gafilo pada 2004 atau Giovanna pada 2012," ucap Enawo di radio nasional Madagaskar.
Jumlah korban jiwa akibat Enawo terjadi di pulau yang memproduksi vanilla itu juga sudah dikonfirmasi oleh pemerintah setempat.
"Sebagian besar kerusakan dilaporkan terkonsentrasi di Kota Antalaha," jelas pihak pemerintah tanpa memberikan rincian. (MW-01/Gan)
No comments:
Post a Comment