Breaking

Monday, March 20, 2017

BATAN Tingkatkan SDM Pengelola ATP Melalui Program Magang

MWawasan.JAKARTA ~ Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) bekerjasama dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) menggelar pelatihan pemagangan Ekstraksi Senyawa Metabolit Sekunder sebagai Agen Proteksi Nutrien pada pakan ternak yang berlangsung sejak tanggal 6 hingga 17 Maret 2017, di Kawasan Nuklir Pasar Jumat, BATAN Jakarta.

“Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang pembuatan pakan ternak dengan menggunakan teknologi nuklir, dengan harapan bisa bermanfaat dan membawa dampak positif bagi daerah masing-masing,” ujar Kepala PAIR, Totti Tjiptosumirat saat membuka pelatihan.

Pelatihan ini sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan kegiatan Agro Techno Park (ATP) yang dikelola BATAN dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan melalui penguasaan pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang relevan. Tahun ini ATP yang dikelola BATAN telah memasuki tahun ketiga. 
 
Salah satu program kerja ATP adalah meningkatkan kapasitas SDM pengelola ATP dengan menyertakan SDM yang dimiliki dalam berbagai pelatihan/pemagangan. Salah satunya adalah pemagangan di BATAN yang melibatkan 6 peserta dari Kabupaten Musi Rawas, Polewali Mandar dan Klaten. 6 pesera dari PAIR juga ikut serta dalam pemagangan ini.

Firsoni, pengarah pelatihan sekaligus Peneliti Utama Nutrisi Ternak PAIR BATAN menjelaskan, manfaat pembuatan Ekstraksi Senyawa Metabolit Sekunder antara lain untuk meminimalisir pengeluaran dengan memanfaatkan bahan lokal dalam pembuatan suplemen pakan ternak agar dapat meningkatkan efisiensi pencernaan ternak, meningkatkan kinerja reproduksi, memperbaiki kandungan gizi, mineral, dan vitamin pada makanan.

“Dengan mengonsumsi pakan ternak tersebut, diharapkan bobot ternak lebih naik hingga 4 kali lipat serta meningkatkan produktivitas ternak, baik pada daging maupun susunya”, jelas Firsoni.

Pakan ternak yang dikenalkan diharapkan dapat memanfaatkan bahan-bahan lokal yang ada seperti berbagai jenis jerami, daun-daunan yang mengandung senyawa metabolit sekunder maupun limbah Rumah Potong Hewan (RPH) berupa isi rumen.

Antusiasme peserta terlihat jelas saat praktik lapangan pembuatan konsentrat. Pelatihan ini bukan hanya pada pembuatan Ekstraksi Senyawa Metabolit Sekunder saja namun disisipkan ilmu-ilmu lain yang bisa dimanfaatkan di daerah masing-masing, seperti pembuatan suplemen pakan dan pembuatan jerami fermentasi.

Para peserta mengaku merasakan manfaat dari pemagangan ini untuk diaplikasikan di daerah masing-masing.”Ilmu yang diperoleh selama pelatihan dapat langsung diaplikasikan di daerah ATP. Saya berharap, inovasi-inovasi lanjutan dari BATAN untuk segera diperkenalkan di daerah saya,” ujar Muhamad Yunus, peserta dari Polewali Mandar

Kepala BATAN, Djarot Sulistio Wisnubroto berharap, program ATP dapat meningkatkan pendapatan peternak ruminansia melalui usaha peternakan dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.

“Ujung dari pembangunan ATP adalah adanya peningkatan ekonomi daerah melalui pemberdayaan ekonomi dan harus dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di  ketiga daerah tersebut. Semoga hal ini menjadi titik tolak dari harapan tersebut,” tuturnya. 
 
 
#Gan/HumasBATAN/ent/asih

No comments:

Post a Comment

Koran Wawasan Edisi 194, Februari 2023

"Prakiraan Cuaca Senin 14 Oktober 2024"


"KEPUASAN ANDA UTAMA KAMI"




BOFET HARAPAN PERI Jl. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
Selamat Datang diSemoga Anda Puas