Breaking

Tuesday, March 21, 2017

FMP-TFI Gelar Aksi Demo Tuntut Freeport Ditutup

MWawasan.JAYAPURA ~ Ratusan Mahasiswa Papua yang tergabung dalam Fron Persatuan Mahasiswa Tutup Freeport (FMP-TFI) menggelar aksi demo di halaman kantor DPR Papua, Senin (20/3) siang.
Mahasiswa menuntut agar PT.Freeport Indonesia ditutup dan memberikan hak demokrasi kepada orang Papua.  Ratusan mahasiswa yang terlibat dalam aksi terdiri dari organisasi Forum Persatuan Mahasiswa Papua, Gempar, Mahasiswa Peduli Rakyat Papua, Forum Independen Mahasiswa, dan Bem USTJ.

“Melihat polemik Freeport hari ini. 50 tahun PT.Freeport hadir di atas tanah Papua, tapi 50 tahun itu, tidak ada kebijakan dan hasil yang baik bagi masyarakat, terutama tujuh suku sampai saat ini masih hidup miskin dan orang Papua lainnya. Kami mau Freeport ditutup,”kata Ketua BEM USTJ Nilus Wenda, disela-sela aksi demo.
Ia mengatakan selama puluhan tahun Freeport berada di Indonesia belum memberikan hasil dan dampak yang baik bagi orang Papua. Ia juga menyatakan bahwa masuknya orang Papua kedalam Indonesia memberikan banyak masalah bagi orang Papua.
“Jadi kami mau Freeport ditutup dan memberikan hak demokrasi kepada orang Papua. selama ini kan orang Papua masih miskin di atas tanah mereka, mereka bahkan menjadi korban di atas tanah mereka,” ucapnya.
Sementara salah satu Koordinator Pilipus Rubaha juga mengatakan agar Freeport Indonesia yang selama ini beroperasi di Kabupaten Mimika segera angkat kaki dari tanah Papua.
“Kami hanya minta kepada pemerintah menututp Freeport Indonesia yang dikelola di Kabupaten Mimika dan sekitarnya. Kepada pemerintah Indonesia dan manejemen freeport agar tau diri. Freeport ada pemiliknya jadi jangan bertengkar seperti tidak punya pemilih. Kami minta kembalikan kepada pemiliknya," ucap Pilipus.
Perwakilan Aliansi Mahasiswa Papua dalam orasinya mengatakan, kedatangan mahasiswa ke DPR Papua karena hak-hak rakyat yang dibungkam selama ini.
"Hari ini Freeport milik orang asli Papua bukan milik orang lain. Imperealisme lawan, kolonalisme hancurkan,"tegasnya disambut ratusan mahasiswa lainnya.
Adapun pernyatan sikap yang dibacakan oleh penaggunjawab aksi Nilus Wenda yang intinya meminta pemerintah, tutup PT.Freeport, BP, LNG Tangguh, Mifee dan MNC dan dalang kejahatan di atas tanah Papua.
Freeport wajib merabilitasi lingkungan akibat ekspolitasi tambang selama 50 tahun dan meminta usut, tangkap dan adili pelaku pelanggaram HAM selam keberadaan di Freeport.
Anggota DPR Papua Ruben Magay menyatakan bahwa, sikap DPR Papua sama dengan apa yang diaspirasikan oleh masyarakat.“Kami adalah wakil rakyat, sikap kami sama dengan apa yang menjadi aspirasi rakyat yakni menutup Freeport. Kami juga akan membentuk pansus atas masalah ini dan mendiskusikan bersama ketua DPR Papua,”tegas Ruben. 



#HarianPapua com/ham

No comments:

Post a Comment

Koran Wawasan Edisi 194, Februari 2023

"Prakiraan Cuaca Senin 14 Oktober 2024"


"KEPUASAN ANDA UTAMA KAMI"




BOFET HARAPAN PERI Jl. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
Selamat Datang diSemoga Anda Puas