MWawasan.Sorong(PAPUA) - Penjabat Gubernur Papua Barat, Eko Subowo bersama dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R Donovan Jr membahas potensi maritim di Papua Barat pada Rabu (8/3) malam. Sebagaimana diketahui, potensi maritim merupakan salah satu kekayaan utama Papua Barat.
Salah satu topik yang dibicarakan yakni terkait dengan pelaksanaan Suistainable Ecosystems Advanced (SEA) yang akan digelar AS melalui USAID. Papua Barat merupakan satu dari tiga provinsi bersama dengan Maluku dan Maluku Utara menjadi lokasi utama target program tersebut.
Adapun total pendanaan program ini yakni US$ 33 juta, sekira Rp 445,5 Mdengan kurs 1 US$ = Rp 13.500,00 yang digelar secara bertahap. Sebanyak 30 persen akan dialokasikan untuk nasional dan sisianya untuk tiga provinsi yang menjadi target.
Tujuan dari program ini yakni untuk peningkatan upaya koservasi dan pemanfaatan sumber daya kelautan yang berkelanjutan, melalui perbaikan pengelolaan sumber daya perikanan dan meningkatkan pengelolaan kawasan konservasi perairan yang efektif. Tentu nantinnya akan turut meningkatkan produktivitas perikanan, ketahanan pangan. Semata-mata demi mendukung terciptanya mata pencaharian yang berkelanjutan.
Di Indonesia sendiri, terdapat 76 persen jenis karang dan 37 persen jenis karang dunia. Keanekaragaman dan potensi maritim inilah yang sangat penting dijaga keseimbangan dan kelanjutan ekosistem laut.
Disisi lain, perikanan Indonesia juga banyak mengalami kelebihan tangkap dan dalam kondisi menurun. Maka dari itu, penting bagi semua pihak untuk bekerja sama dalam meningkatkan pengelolaan perikanan berbasis ekosistem terutam di wilayah laut yang penting secara biologis.
Turut hadir dalam pertemuan ini Walikota Sorong Lambertus Jitmau, Kadis Perikanan dan Kelautan Papua Barat, dan Kadis Pariwisata Sorong. Acara juga dilanjutkan dengan pertukaran cinderamata antara PJ gubernur dengan Dubes. (MW-01/Gan)
Salah satu topik yang dibicarakan yakni terkait dengan pelaksanaan Suistainable Ecosystems Advanced (SEA) yang akan digelar AS melalui USAID. Papua Barat merupakan satu dari tiga provinsi bersama dengan Maluku dan Maluku Utara menjadi lokasi utama target program tersebut.
Adapun total pendanaan program ini yakni US$ 33 juta, sekira Rp 445,5 Mdengan kurs 1 US$ = Rp 13.500,00 yang digelar secara bertahap. Sebanyak 30 persen akan dialokasikan untuk nasional dan sisianya untuk tiga provinsi yang menjadi target.
Tujuan dari program ini yakni untuk peningkatan upaya koservasi dan pemanfaatan sumber daya kelautan yang berkelanjutan, melalui perbaikan pengelolaan sumber daya perikanan dan meningkatkan pengelolaan kawasan konservasi perairan yang efektif. Tentu nantinnya akan turut meningkatkan produktivitas perikanan, ketahanan pangan. Semata-mata demi mendukung terciptanya mata pencaharian yang berkelanjutan.
Di Indonesia sendiri, terdapat 76 persen jenis karang dan 37 persen jenis karang dunia. Keanekaragaman dan potensi maritim inilah yang sangat penting dijaga keseimbangan dan kelanjutan ekosistem laut.
Disisi lain, perikanan Indonesia juga banyak mengalami kelebihan tangkap dan dalam kondisi menurun. Maka dari itu, penting bagi semua pihak untuk bekerja sama dalam meningkatkan pengelolaan perikanan berbasis ekosistem terutam di wilayah laut yang penting secara biologis.
Turut hadir dalam pertemuan ini Walikota Sorong Lambertus Jitmau, Kadis Perikanan dan Kelautan Papua Barat, dan Kadis Pariwisata Sorong. Acara juga dilanjutkan dengan pertukaran cinderamata antara PJ gubernur dengan Dubes. (MW-01/Gan)
Media online www.mediawawasan.com adalah portal berita online yang didedikasikan untuk keterbukaan informasi sesuai dengan UU No.14 Tahun 2008, dimana dalam portal berita ini setiap lembaga publik, baik itu instansi pemerintah maupun lembaga non pemerintah (NGO) bisa mempublikasikan profil, kinerja, ekspost kegiatan, dan laporan keuangan dari masing-masing lembaga ke masyarakat luas guna meningkatkan kepercayaan dan meningkatkan kredibiltas dan akuntabilitas. 
No comments:
Post a Comment