MWawasan.Padang(SUMBAR) ~ Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) yang dibentuk fasilitas pelayanan kesehatan di Kelurahan Gunung Pangilun, Padang Utara mesti bekerja keras memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan ibu melahirkan tentang pentingnya pemberian ASI bagi bayi. Ini karena data di Puskesmas menunjukkan tingkat pemberian ASI ekslusif masih rendah di kelurahan tersebut.
"Datanya di Gunung Pangilun masih rendah. Perlu terus menerus menumbuhkan kesadaran ibu menyusui bahwa pemberian ASI ekslusif bagi bayi itu penting, " kata Lurah Gunung Pangilun saat membuka kegiatan KP-ASI bersama tim dari Puskesmas di kantornya, Rabu (8/3/2017).
Menurut Andi Amir, KP-ASI di Gunung Pangilun sudah mendapatkan pemahaman dari pihak Dinas Kesehatan sehingga bisa menjadi penyuluh di kelompok kerja kelurahan dan melalui Posyandu.
Dari 12 RW terdapat 12 posyandu yang terlibat aktif memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan ibu melahirkan untuk tetap memprioritaskan menyusui bayi hingga waktu semestinya.
"Jadi setiap posyandu menjadi perpanjangan tangan Dinas Kesehatan untuk memberikan penyuluhan, " sebutnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Alai Parak Kopi dr. Riri Azwar memberikan pencerahan kepada ibu-ibu yang hadir. Menurutnya, kebanyakan ibu bekerja tidak punya waktu cukup untuk menyusui anaknya. Alasan lain menjaga penampilan tubuh juga membuat ibu melahirkan enggan menyusui anaknya.
"Menjaga kesehatan dan pertumbuhan bayi adalah lebih penting. Hal ini perlu disadari oleh ibu yang seharusnya menyusui, " tukasnya.
"Datanya di Gunung Pangilun masih rendah. Perlu terus menerus menumbuhkan kesadaran ibu menyusui bahwa pemberian ASI ekslusif bagi bayi itu penting, " kata Lurah Gunung Pangilun saat membuka kegiatan KP-ASI bersama tim dari Puskesmas di kantornya, Rabu (8/3/2017).
Menurut Andi Amir, KP-ASI di Gunung Pangilun sudah mendapatkan pemahaman dari pihak Dinas Kesehatan sehingga bisa menjadi penyuluh di kelompok kerja kelurahan dan melalui Posyandu.
Dari 12 RW terdapat 12 posyandu yang terlibat aktif memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan ibu melahirkan untuk tetap memprioritaskan menyusui bayi hingga waktu semestinya.
"Jadi setiap posyandu menjadi perpanjangan tangan Dinas Kesehatan untuk memberikan penyuluhan, " sebutnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Alai Parak Kopi dr. Riri Azwar memberikan pencerahan kepada ibu-ibu yang hadir. Menurutnya, kebanyakan ibu bekerja tidak punya waktu cukup untuk menyusui anaknya. Alasan lain menjaga penampilan tubuh juga membuat ibu melahirkan enggan menyusui anaknya.
"Menjaga kesehatan dan pertumbuhan bayi adalah lebih penting. Hal ini perlu disadari oleh ibu yang seharusnya menyusui, " tukasnya.
#Gan/DU/Yz
No comments:
Post a Comment