MWawasan.JAKARTA ~ Wakil Duta Besar RI di Canberra, Derry Aman, menekankan bahwa diplomat muda harus berupaya meningkatkan pemahamannya mengenai kemitraan strategis antara Indonesia dan Australia. Hal itu disampaikan Wakil Duta Besar kepada peserta Sesdilu ke-58 di Jakarta, 7 Maret 2017.
"Kemitraan kedua negara sangat fluktuatif. Unawareness mengenai kemitraan ini akan dapat merugikan kepentingan nasional”, ungkapnya.
Wakil Duta Besar Derry Aman memberikan paparan kepada peserta Sesdilu ke-58 pada kesempatan kunjungannya ke Jakarta terkait kehadiran Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, pada Konferensi Tingkat Tinggi Pertama Indian Ocean Rim Association(IORA).
“Kehadiran PM Turnbull pada KTT Pertama IORA selang seminggu setelah pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Sydney merupakan bukti nyata semakin eratnya hubungan strategis Indonesia dan Australia”, imbuhnya. “Kedua negara saat ini sedang menikmati masa bulan madu, memperhatikan kedekatan emosional kedua Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan. Demikian pula dengan Menlu kedua negara”, tambahnya.
Di bidang politik dan keamanan, hubungan yang didasari oleh Lombok Treaty semakin intensif dengan diperkuatnya kerjasama penanggulangan terorisme, kejahatan siber dan penanganan migrasi lintas negara.
Selain itu, guna memperkuat kerjasama di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi, kedua negara mempertegas komitmen untuk menyelesaikan perundingan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IACEPA) pada tahun 2017. IACEPA diharapkan dapat menjadi perjanjian payung dalam upaya meningkatkan kemitraan strategis kedua negara di masa depan.
Sedangkan di sosial-budaya, tercatat saat ini terdapat tidak kurang dari 19.000 mahasiswa Indonesia yang sedang mengenyam pendidikan tingkat tinggi di berbagai perguruan tinggi di Australia. “Masyarakat Indonesia harus dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dari the New Colombo Plan Scholarship Program yang ditawarkan Australia”, cetusnya.
Sementara itu, di bidang pariwisata, tahun 2016 telah menorehkan catatan kunjungan sebanyak 1,2 juta wisman Australia ke Indonesia, atau mengalami peningkatan dari sebanyak 1,051 juta wisman pada tahun 2015, dan berkontribusi sebesar 10% dari total kunjungan wisman ke Indonesia. (MW-01/Gan)
"Kemitraan kedua negara sangat fluktuatif. Unawareness mengenai kemitraan ini akan dapat merugikan kepentingan nasional”, ungkapnya.
Wakil Duta Besar Derry Aman memberikan paparan kepada peserta Sesdilu ke-58 pada kesempatan kunjungannya ke Jakarta terkait kehadiran Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, pada Konferensi Tingkat Tinggi Pertama Indian Ocean Rim Association(IORA).
“Kehadiran PM Turnbull pada KTT Pertama IORA selang seminggu setelah pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Sydney merupakan bukti nyata semakin eratnya hubungan strategis Indonesia dan Australia”, imbuhnya. “Kedua negara saat ini sedang menikmati masa bulan madu, memperhatikan kedekatan emosional kedua Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan. Demikian pula dengan Menlu kedua negara”, tambahnya.
Di bidang politik dan keamanan, hubungan yang didasari oleh Lombok Treaty semakin intensif dengan diperkuatnya kerjasama penanggulangan terorisme, kejahatan siber dan penanganan migrasi lintas negara.
Selain itu, guna memperkuat kerjasama di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi, kedua negara mempertegas komitmen untuk menyelesaikan perundingan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IACEPA) pada tahun 2017. IACEPA diharapkan dapat menjadi perjanjian payung dalam upaya meningkatkan kemitraan strategis kedua negara di masa depan.
Sedangkan di sosial-budaya, tercatat saat ini terdapat tidak kurang dari 19.000 mahasiswa Indonesia yang sedang mengenyam pendidikan tingkat tinggi di berbagai perguruan tinggi di Australia. “Masyarakat Indonesia harus dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dari the New Colombo Plan Scholarship Program yang ditawarkan Australia”, cetusnya.
Sementara itu, di bidang pariwisata, tahun 2016 telah menorehkan catatan kunjungan sebanyak 1,2 juta wisman Australia ke Indonesia, atau mengalami peningkatan dari sebanyak 1,051 juta wisman pada tahun 2015, dan berkontribusi sebesar 10% dari total kunjungan wisman ke Indonesia. (MW-01/Gan)
No comments:
Post a Comment