MWawasan.Mukomuko(BENGKULU) ~ Tragedi ini terjadi di Kabupaten Mukomuko, Jumat (10/3). Dua orang tewas terbakar usai terlibat tabrakan sesama motor. Kedua korban tewas adalah Mela (13) warga Desa Tunggang dan Lasmuri (55) warga Desa Banjar Sari Kecamatan Pondok Suguh. Keduanya menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan dari TKP menuju RSUD M Yunus.
Bagaimana kronologis kejadian? Info terhimpun, Mela yang masih duduk di bangku kelas 5 SD diperintahkan orangtuanya membeli gas elpiji ukuran tabung 3 kg. Mela pergi sendirian mengendarai motor Honda Revo nomor polisi (Nopol) BD 4569 NR, dengan membawa tabung gas 3 kg.
Usai membeli gas, Mela hendak pulang ke rumah. Saat melintas di jalan lurus dari arah Kota Bengkulu tepatnya di Desa Tunggang Kecamatan Pondok Suguh, Mela berbelok ke arah rumah dengan mengambil jalur sebelah kanan. Tiba-tiba dari arah berlawanan, muncul motor Honda Vario Nopol BD 5806 NE yang dikendarai Lasmuri dan membawa bahan bakar minyak (BBM) jenis premiun di dalam jerigen.
Braakk!!! Tabrakan tak terhindarkan. Seketika keduanya jatuh termasuk bensin yang dibawa oleh Lasmuri. Sialnya, gesekan antara kedua motor menimbulkan percikan api. Tak pelak, api dengan cepat menyambar bensin dan tempo sekejap langsung membesar. Diduga tumpahan bensin mengenai kedua pengendara, sehingga api langsung membakar keduanya.
“Jalan lokasi tabrakan itu tidak rata. Jalannya tanjakan, tapi tidak terlalu menanjak. Namun bentuk jalan demikian membuat pengendara dari bawah tidak melihat kendaraan dari atas, begitu juga sebaliknya. Ditambah lagi kondisi jalan enak buat membawa kendaraan sedikit kencang,” terang salah satu tokoh masyarakat Tunggang, Jahidin.
Warga sekitar yang melihat kejadian cukup kaget dan berhamburan membantu korban. Namun sempat mengalami kendala, lantaran warga kesulitan memegang kedua korban. Beruntung, kedua korban akhirnya dapat ditarik dan dibawa ke rumput agar tubuh keduanya yang sudah melepuh bisa dingin. Sementara itu api masih terus melahap kedua motor korban.
Dengan mobil pick up salah satu warga setempat, kedua korban dilarikan ke Puskesmas Pondok Suguh. Saat dibawa, tubuh kedua korban bagian bawah dilapisi daun pisang. Di Puskesmas, dokter dan perawat cekatan melakukan upaya mendinginkan tubuh korban.
“Sementara ini belum dapat disimpulkan apa penyebab yang sebenarnya sampai tabrakan itu muncul api dan terus menyambar bensin dan membakar kedua korban. Kedua motor sudah diamankan di Mapolsek Pondok Suguh,” terang Kapolres Mukomuko AKBP. Sigit Ali Ismanto, S.Ik melalui Kasatlantas AKP. M. Syahir Fuad Rangkuti, SH, S.Ik.
Kepala Puskesmas Pondok Suguh dr. Vipi Sosilawati melalui dr. Kanya Ahmad Kusuma dikonfirmasi RB menerangkan, kondisi luka bakar yang dialami korban hampir mencapai 100 persen. Seluruh kulit di tubuh korban dari ujung kaki hingga ujung rambut sudah terbakar.
Bagaimana kronologis kejadian? Info terhimpun, Mela yang masih duduk di bangku kelas 5 SD diperintahkan orangtuanya membeli gas elpiji ukuran tabung 3 kg. Mela pergi sendirian mengendarai motor Honda Revo nomor polisi (Nopol) BD 4569 NR, dengan membawa tabung gas 3 kg.
Usai membeli gas, Mela hendak pulang ke rumah. Saat melintas di jalan lurus dari arah Kota Bengkulu tepatnya di Desa Tunggang Kecamatan Pondok Suguh, Mela berbelok ke arah rumah dengan mengambil jalur sebelah kanan. Tiba-tiba dari arah berlawanan, muncul motor Honda Vario Nopol BD 5806 NE yang dikendarai Lasmuri dan membawa bahan bakar minyak (BBM) jenis premiun di dalam jerigen.
Braakk!!! Tabrakan tak terhindarkan. Seketika keduanya jatuh termasuk bensin yang dibawa oleh Lasmuri. Sialnya, gesekan antara kedua motor menimbulkan percikan api. Tak pelak, api dengan cepat menyambar bensin dan tempo sekejap langsung membesar. Diduga tumpahan bensin mengenai kedua pengendara, sehingga api langsung membakar keduanya.
“Jalan lokasi tabrakan itu tidak rata. Jalannya tanjakan, tapi tidak terlalu menanjak. Namun bentuk jalan demikian membuat pengendara dari bawah tidak melihat kendaraan dari atas, begitu juga sebaliknya. Ditambah lagi kondisi jalan enak buat membawa kendaraan sedikit kencang,” terang salah satu tokoh masyarakat Tunggang, Jahidin.
Warga sekitar yang melihat kejadian cukup kaget dan berhamburan membantu korban. Namun sempat mengalami kendala, lantaran warga kesulitan memegang kedua korban. Beruntung, kedua korban akhirnya dapat ditarik dan dibawa ke rumput agar tubuh keduanya yang sudah melepuh bisa dingin. Sementara itu api masih terus melahap kedua motor korban.
Dengan mobil pick up salah satu warga setempat, kedua korban dilarikan ke Puskesmas Pondok Suguh. Saat dibawa, tubuh kedua korban bagian bawah dilapisi daun pisang. Di Puskesmas, dokter dan perawat cekatan melakukan upaya mendinginkan tubuh korban.
“Sementara ini belum dapat disimpulkan apa penyebab yang sebenarnya sampai tabrakan itu muncul api dan terus menyambar bensin dan membakar kedua korban. Kedua motor sudah diamankan di Mapolsek Pondok Suguh,” terang Kapolres Mukomuko AKBP. Sigit Ali Ismanto, S.Ik melalui Kasatlantas AKP. M. Syahir Fuad Rangkuti, SH, S.Ik.
Kepala Puskesmas Pondok Suguh dr. Vipi Sosilawati melalui dr. Kanya Ahmad Kusuma dikonfirmasi RB menerangkan, kondisi luka bakar yang dialami korban hampir mencapai 100 persen. Seluruh kulit di tubuh korban dari ujung kaki hingga ujung rambut sudah terbakar.
“Hampir 100 persen terbakar. Langkah pendinginan dilakukan agar kerusakan kulit tidak menyebar ke daging bagian dalam. Sempat dikasih oksigen, sewaktu diberi infus, dagingnya sudah mengeras. Mencari pembuluh darah korban tadi juga sulit,” terang dr. Kanya.
Keduanya akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit M. Yunus (RSMY) Kota Bengkulu, dengan menggunakan dua mobil ambulan. Satu ambulan milik Puskesmas Pondok Suguh dan satu lagi Puskesmas Retak Mudik.
Keduanya akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit M. Yunus (RSMY) Kota Bengkulu, dengan menggunakan dua mobil ambulan. Satu ambulan milik Puskesmas Pondok Suguh dan satu lagi Puskesmas Retak Mudik.
Namun Allah berkehendak lain, saat dalam perjalan, satu korban menghembuskan nafas terakhirnya ketika mobil ambulan sedang melintas di kawasan Pamor Ganda. Dan korban berikutnya selang 15 menit juga meninggal dunia saat baru memasuki kawasan Ketahun.
Sehingga akhirnya kedua mobul ambulan kembali pulang ke Pondok Suguh, langsung ke rumah duka. Dan direncanakan keduanya baru dimakamkan hari ini (10/3).
“Satu meninggal dunia saat di kawasan Pamor Ganda. Satu lagi pas sampai Ketahun. Rencananya tadi dirujuk ke RSMY. Yang satu meninggal sekitar pukul 15.00 WIB, dan satu lagi ssekitar 15 menit kemudian. Itu berdasarkan informasi dari perawat yang ikut serta mengantar,” terang dr. Kanya.
Sehingga akhirnya kedua mobul ambulan kembali pulang ke Pondok Suguh, langsung ke rumah duka. Dan direncanakan keduanya baru dimakamkan hari ini (10/3).
“Satu meninggal dunia saat di kawasan Pamor Ganda. Satu lagi pas sampai Ketahun. Rencananya tadi dirujuk ke RSMY. Yang satu meninggal sekitar pukul 15.00 WIB, dan satu lagi ssekitar 15 menit kemudian. Itu berdasarkan informasi dari perawat yang ikut serta mengantar,” terang dr. Kanya.
#Gan/HarianRakyatBengkulu/hue
No comments:
Post a Comment