MWawasan.JAKARTA ~ Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyebutkan hingga saat ini Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) telah bekerja keras dalam melayani data kependudukan.
Mendagri bahkan menyebutkan kerja keras yang dilakukan oleh Ditjen Dukcapil Kemendagri telah maksimal. Dimana saat ini perekaman data KTP el sudah mencapai 97 persen.
“Kalau saya katakan kalau program e KTP ini gagal, tidak. Sampai sekarang pun sudah maksimal, dukcapil sudah kerja keras,” ujar Mendagri ketika memimpin upacara bendera di Ditjen Dukcapil Kemendagri, Jakarta, Senin (13/3).
Mendagri pun memahami berbagai masalah hukum yang berkaitan dengan KTP el. Maka dari itu, Mendagri menyarankan untuk terus mengikuti dengan cermat perkembangan pemberitaan baik yang ada di media online,cetak maupun tv.
Terkait kasus proyek KTP el, Mendagri mengajak jajaran dukcapil untuk memberikan kesaksian dengan baik. Sebagaimana dikatakan Mendagri sebanyak 68 orang termasuk staf, panitia lelang, dan bahkan eselon I telah memberikan kesaksian dihadapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Saya yakin teman-teman yang jumlahnya puluhan ini baik pusat dan daerah yang dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berikanlah kesaksian dengan baik,” ujar dia.
Disamping itu Mendagri mengajak dinas dukcapil di seluruh Indonesia untuk tetap optimis.
“Kita harus optimis program ini yang tinggal 4 sampai 6 persen yang belum kita wujudkan KTP el nya ini , kita harus optimis tahun ini harus bisa,” ungkap Mendagri.
Agar pengadaan blanko KTP el berjalan baik, Kemendagri menurut dia terus melakukan koordinasi dengan semua pihak. Ditjen Dukcapil Kemendagri juga diminta untuk terus memonitor dinas dukcapil di seluruh Indonesia.
“Koordinasi dengan seluruh pihak, agar pengadaan yang menyangkut semua permasalahan yang berkaitan dengan KTP el ini bisa kita laksanakan dengan baik,” imbau Mendagri.
Mendagri bahkan menyebutkan kerja keras yang dilakukan oleh Ditjen Dukcapil Kemendagri telah maksimal. Dimana saat ini perekaman data KTP el sudah mencapai 97 persen.
“Kalau saya katakan kalau program e KTP ini gagal, tidak. Sampai sekarang pun sudah maksimal, dukcapil sudah kerja keras,” ujar Mendagri ketika memimpin upacara bendera di Ditjen Dukcapil Kemendagri, Jakarta, Senin (13/3).
Mendagri pun memahami berbagai masalah hukum yang berkaitan dengan KTP el. Maka dari itu, Mendagri menyarankan untuk terus mengikuti dengan cermat perkembangan pemberitaan baik yang ada di media online,cetak maupun tv.
Terkait kasus proyek KTP el, Mendagri mengajak jajaran dukcapil untuk memberikan kesaksian dengan baik. Sebagaimana dikatakan Mendagri sebanyak 68 orang termasuk staf, panitia lelang, dan bahkan eselon I telah memberikan kesaksian dihadapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Saya yakin teman-teman yang jumlahnya puluhan ini baik pusat dan daerah yang dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berikanlah kesaksian dengan baik,” ujar dia.
Disamping itu Mendagri mengajak dinas dukcapil di seluruh Indonesia untuk tetap optimis.
“Kita harus optimis program ini yang tinggal 4 sampai 6 persen yang belum kita wujudkan KTP el nya ini , kita harus optimis tahun ini harus bisa,” ungkap Mendagri.
Agar pengadaan blanko KTP el berjalan baik, Kemendagri menurut dia terus melakukan koordinasi dengan semua pihak. Ditjen Dukcapil Kemendagri juga diminta untuk terus memonitor dinas dukcapil di seluruh Indonesia.
“Koordinasi dengan seluruh pihak, agar pengadaan yang menyangkut semua permasalahan yang berkaitan dengan KTP el ini bisa kita laksanakan dengan baik,” imbau Mendagri.
#Gan/Humas Puspen Kemendagri
Media online www.mediawawasan.com adalah portal berita online yang didedikasikan untuk keterbukaan informasi sesuai dengan UU No.14 Tahun 2008, dimana dalam portal berita ini setiap lembaga publik, baik itu instansi pemerintah maupun lembaga non pemerintah (NGO) bisa mempublikasikan profil, kinerja, ekspost kegiatan, dan laporan keuangan dari masing-masing lembaga ke masyarakat luas guna meningkatkan kepercayaan dan meningkatkan kredibiltas dan akuntabilitas. 
No comments:
Post a Comment