MWawasan.BANDUNG ~ Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, berharap, ke depan wirausaha Indonesia bisa sejajar dengan negara lain di ASEAN, baik secara kualitas maupun kuantitas. Dari sisi kuantitas, Jabar memiliki program 100 ribu wirausaha baru yang ditargetkan rampung pada 2018.
Saat ini, kata dia, jumlah wirausaha baru yang sudah dicetak Jabar melalui program tersebut sekitar 60 ribu. Program tersebut mencetak rata-rata 20 ribu wirausaha baru per tahun yang terdata by name by address.
Deddy berharap, penciptaan wirausaha baru tersebut menjadi upaya untuk menekan pengangguran, mengentaskan kemiskinan di Jabar. Saat ini, jumlah pengangguran Jabar mencapai 1,79 juta orang atau 8,72 peresen jumlah angkatan kerja.
Sedangkan penduduk miskin, kata dia, jumlahnya sebanyak 4,48 juta orang atau 9,57 persen, dan angka ketimpangan ekonomi dengan rasio gini 0,42 poin. Berdasarkan data BPS ekonomi Jabar 2016 tumbuh 5,67 persen, atau meningkat dibanding 2015 yang tercatat 5,04 persen.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Agus Muharam menyatakan, Kementerian KUKM menargetkan, Indonesia nantinya bisa sejajar dengan negara lain. Khususnya yang berada di kawasan ASEAN, seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Saat ini jumlah wirausaha di Malaysia sudah mencapai 5 persen, Cina 10 persen, Singapura 7 persen, Jepang 11 persen, dan Amerika Serikat 12 persen.
"Dibanding negara lain memang masih perlu ditingkatkan lagi. Akan tetapi, jangan dibandingkan secara langsung. Perbandingan itu harus apple to apple," katanya, Ahad (12/3) di Bandung.
Agus mengatakan, jika dibandingkan negara ASEAN lain, jumlah penduduk Indonesia jauh lebih besar. Sementara jika dibandingkan dengan AS, perkembangan wirausaha di negara. Amerika sudah jauh lebih lama, terpaut puluhan tahun dengan Indonesia.(*)
Saat ini, kata dia, jumlah wirausaha baru yang sudah dicetak Jabar melalui program tersebut sekitar 60 ribu. Program tersebut mencetak rata-rata 20 ribu wirausaha baru per tahun yang terdata by name by address.
Deddy berharap, penciptaan wirausaha baru tersebut menjadi upaya untuk menekan pengangguran, mengentaskan kemiskinan di Jabar. Saat ini, jumlah pengangguran Jabar mencapai 1,79 juta orang atau 8,72 peresen jumlah angkatan kerja.
Sedangkan penduduk miskin, kata dia, jumlahnya sebanyak 4,48 juta orang atau 9,57 persen, dan angka ketimpangan ekonomi dengan rasio gini 0,42 poin. Berdasarkan data BPS ekonomi Jabar 2016 tumbuh 5,67 persen, atau meningkat dibanding 2015 yang tercatat 5,04 persen.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Agus Muharam menyatakan, Kementerian KUKM menargetkan, Indonesia nantinya bisa sejajar dengan negara lain. Khususnya yang berada di kawasan ASEAN, seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Saat ini jumlah wirausaha di Malaysia sudah mencapai 5 persen, Cina 10 persen, Singapura 7 persen, Jepang 11 persen, dan Amerika Serikat 12 persen.
"Dibanding negara lain memang masih perlu ditingkatkan lagi. Akan tetapi, jangan dibandingkan secara langsung. Perbandingan itu harus apple to apple," katanya, Ahad (12/3) di Bandung.
Agus mengatakan, jika dibandingkan negara ASEAN lain, jumlah penduduk Indonesia jauh lebih besar. Sementara jika dibandingkan dengan AS, perkembangan wirausaha di negara. Amerika sudah jauh lebih lama, terpaut puluhan tahun dengan Indonesia.(*)
No comments:
Post a Comment