MWawasan.Padang(SUMBAR) ~ Camat Nanggalo Teddy Antonius dinilai berhasil memenuhi harapan masyarakat. Ini tidak saja dalam pelayanan tetapi juga berhasil dalam pemberdayaan kepemudaan.
Hal itu dibuktikan tim penilai Kompetensi Camat Kota Padang dalam kunjungan lapangan dan wawancara dengan warga di kantor camat Nanggalo, Selasa (14/3/2017). Dimana Teddy Antonius masuk nominasi tiga besar terbaik penilaian kompetensi camat tahun ini.
"Aktifitas pemuda yang dulunya sepi sekarang begitu menggeliat pada masa Camat Teddy, " kata Faisal Nasir, anggota DPRD Kota Padang yang juga selaku tokoh masyarakat setempat.
Menurut Faisal, pemberdayaan pemuda terlihat dengan terbentuknya Karang Taruna di setiap kelurahan. Disamping itu, berbagai kegiatan positif dengan melibatkan pemuda sudah berhasil diadakan. Bahkan, di Nanggalo dijadikan percontohan dengan diluncurkannya Surau Gadang sebagai "Kampung Bebas Narkoba".
Faisal menambahkan, kedekatan dengan tokoh-tokoh masyarakat juga suatu nilai lebih camat Nanggalo di mata kami. Dengan pendekatan ke tokoh masyarakat banyak pembangunan yang terkendala selama ini akhirnya bisa dilaksanakan, " ulasnya.
"Salah satunya adalah berhasilnya pembangunan jembatan Pagang Dalam yang sebelumnya terkendala karena tidak ada kesepahaman dengan warga, " imbuhnya.
Camat Teddy Antonius dalam kesempatan ini menyampaikan, apa yang telah dilakukan sesuai dengan tugasnya selaku camat. Dia hanya memberikan motivasi untuk mendorong partisipasi masyarakat serta memberikan pelayanan sesuai amanah undang-undang.
"Semua hasil yang dicapai tidak lepas dari partisipasi masyarakat, " ujarnya.
Sementara itu, tim penilai diketuai Sultani Wirman terdiri dari unsur pemuka adat, pamong senior, LPM dan LSM. Tim berkesempatan mewawancarai langsung perwakilan warga dan perangkat kecamatan terkait apa yang telah dilakukan camat.
Sebagai penyelenggara negara atau pemerintah daerah, kata Sultani Wirman, camat dituntut memiliki kompetensi dan taat azaz dalam melaksanakan tugasnya. Sedangkan fokus penilaian adalah sejauh mana eksistensi camat sesuai UU No 23 Tahun 2014. Dimana orientasi camat dalam tugas menggali potensi dan membedayakannya.
"Penilaian mencakup pelayanan masyarakat, pemerintahan dan pemberdayaan peningkatan ekonomi," ujar Sultani.
Pada kesempatan ini hadir segenap elemen masyarakat yang turut mendukung penilaian terhadap camat. Rim penilaia juga mendapat suguhan istimewa dengan pertunjukan kuda lumping yang merupakan binaan dari warga Lapai.
Selanjutnya tim berkenan mengunjungi pos pondok aapiraai pemuda sebagai bukti kegiatan kepemudaan yang aktif di Nanggalo.
Hal itu dibuktikan tim penilai Kompetensi Camat Kota Padang dalam kunjungan lapangan dan wawancara dengan warga di kantor camat Nanggalo, Selasa (14/3/2017). Dimana Teddy Antonius masuk nominasi tiga besar terbaik penilaian kompetensi camat tahun ini.
"Aktifitas pemuda yang dulunya sepi sekarang begitu menggeliat pada masa Camat Teddy, " kata Faisal Nasir, anggota DPRD Kota Padang yang juga selaku tokoh masyarakat setempat.
Menurut Faisal, pemberdayaan pemuda terlihat dengan terbentuknya Karang Taruna di setiap kelurahan. Disamping itu, berbagai kegiatan positif dengan melibatkan pemuda sudah berhasil diadakan. Bahkan, di Nanggalo dijadikan percontohan dengan diluncurkannya Surau Gadang sebagai "Kampung Bebas Narkoba".
Faisal menambahkan, kedekatan dengan tokoh-tokoh masyarakat juga suatu nilai lebih camat Nanggalo di mata kami. Dengan pendekatan ke tokoh masyarakat banyak pembangunan yang terkendala selama ini akhirnya bisa dilaksanakan, " ulasnya.
"Salah satunya adalah berhasilnya pembangunan jembatan Pagang Dalam yang sebelumnya terkendala karena tidak ada kesepahaman dengan warga, " imbuhnya.
Camat Teddy Antonius dalam kesempatan ini menyampaikan, apa yang telah dilakukan sesuai dengan tugasnya selaku camat. Dia hanya memberikan motivasi untuk mendorong partisipasi masyarakat serta memberikan pelayanan sesuai amanah undang-undang.
"Semua hasil yang dicapai tidak lepas dari partisipasi masyarakat, " ujarnya.
Sementara itu, tim penilai diketuai Sultani Wirman terdiri dari unsur pemuka adat, pamong senior, LPM dan LSM. Tim berkesempatan mewawancarai langsung perwakilan warga dan perangkat kecamatan terkait apa yang telah dilakukan camat.
Sebagai penyelenggara negara atau pemerintah daerah, kata Sultani Wirman, camat dituntut memiliki kompetensi dan taat azaz dalam melaksanakan tugasnya. Sedangkan fokus penilaian adalah sejauh mana eksistensi camat sesuai UU No 23 Tahun 2014. Dimana orientasi camat dalam tugas menggali potensi dan membedayakannya.
"Penilaian mencakup pelayanan masyarakat, pemerintahan dan pemberdayaan peningkatan ekonomi," ujar Sultani.
Pada kesempatan ini hadir segenap elemen masyarakat yang turut mendukung penilaian terhadap camat. Rim penilaia juga mendapat suguhan istimewa dengan pertunjukan kuda lumping yang merupakan binaan dari warga Lapai.
Selanjutnya tim berkenan mengunjungi pos pondok aapiraai pemuda sebagai bukti kegiatan kepemudaan yang aktif di Nanggalo.
#Gan/humas/DU/Yz
No comments:
Post a Comment