Breaking

Friday, April 7, 2017

Buah Kunjungan Ke Denmark dan Jerman, Wako Jambi Bawa Bantuan Kerjasama untuk Kota Jambi

MWawasan.DENMARK  ~ Sejak memulai kepemimpinan sebagai Wali Kota Jambi, Syarif Fasha menyadari bahwa dirinya dihadapkan oleh permasalahan keterbatasan pendanaan untuk membangun Kota Jambi yang sesuai dengan visi dan misinya. APBD Kota Jambi yang masih minim, menuntut dirinya  untuk berpikir keras.

Selain mengoptimalkan pendanaan pembangunan dari APBD Kota Jambi, Wali Kota Fasha juga "berkreasi" mencari sumber pendanaan lainnya diluar APBD. Dengan konsep Enterpreneur Bureaucracy dan  Outward Looking Policy", Fasha mencari sumber pedanaan dari dalam negeri maupun luar negeri.

Memasuki tahun keempat kepemimpinannya, "lobi efektif" Fasha pun semakin banyak membuahkan hasil nyata. Selain dana APBN yang rutin setiap tahun dialokasikan ke Kota Jambi, Fasha juga berhasil menarik "simpati" dunia luar dengan konsep pembangunan yang berkarakter ramah lingkungan.

Berbagai bantuan hadir di Kota Jambi yang berasal dari luar negeri, seperti Sanitary Landfiil di Talang Gulo (KFW Jerman), Waste To Energy (UNESCAP) dan Sewerage System (ADB), dan teranyar bantuan UN Habitat untuk penataan kawasan kumuh di Kota Jambi.

Berkaitan dengan manajemen pengelolaan air bersih dan limbah, Kota Jambi juga mendapatkan bantuan dari Denmark dan Jerman. Pekan lalu, Wali Kota Jambi Syarif Fasha menghadiri undangan dari 2 perusahaan internasional terkemuka di dunia.

Pertama Fasha mengunjungi AVK Company yang berpusat di Kopenhagen, Denmark. AVK merupakan salah satu perusahaan internasional yang bergerak di bidang penyediaan sarana dan prasarana peralatan untuk jaringan air dan gas, pengolahan limbah serta peralatan pemadam kebakaran.

Berkat lobi efektifnya, pihak AVK berkenan membantu Kota Jambi dalam mengatasi permasalahan penanganan air bersih di Kota Jambi.

"AVK sebagai perusahaan internasional menawarkan bantuan kerjasama kepada Kota Jambi untuk mengatasi permasalahan kehilangan (leakage) air yang dialami oleh perusahaan daerah milik Kota Jambi (PDAM Tirta Mayang red.)," ujar Fasha, via telpon saat berada di Kopenhagen baru-baru ini.

Sebagaimana diketahui, PDAM Tirta Mayang selama ini telah mengalami leakage sebesar 40% dari total produksi airnya. Kehilangan dalam jumlah besar tersebut disebabkan oleh berbagai faktor seperti pencurian air (tapping), kebocoran/pecahnya pipa dalam tanah akibat faktor usia pipa yang telah usang, hingga terjadinya penunggakan pembayaran oleh konsumen.

Leakage tersebut berdampak terhadap kerugian perusahaan setiap tahunnya. Sebagai perbandingan, di Eropa leakage hanya berkisar diangka 5%. Rendahnya tingkat kehilangan air tersebut adalah dikarenakan mereka memakai sistem jaringan yang dibangun oleh perusahaan AVK tersebut.

"Sebagai bentuk kepedulian mereka kepada Kota Jambi, AVK Company menawarkan format bantuan kerjasama bagi kita (Kota Jambi red.). Mereka memiliki sistem dan manajemen yang baik dalam mengelola jaringan air bersih di Eropa. Hal tersebut yang akan kita bawa ke Kota Jambi," tambah Fasha.

Sementara saat memenuhi undangan keduanya di Munich, Jerman, Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha mengunjungi perusahaan pengolahan air dan limbah terkemuka di dunia, Huber Technology Inc.

Huber adalah perusahaan internasional yang bergerak dibidang peralatan dan teknologi pengolahan air dan limbah yang telah beroperasi sejak 175 tahun lalu. Hingga saat ini, perusahaan tersebut telah memasang hampir 40.000 instalasi produknya, di 60 negara diseluruh dunia.

Huber Technology Inc. Jerman yang saat ini sedang membangun instalasi Sewerage System di Kota Jambi menawarkan bantuan kerjasama kepada Pemerintah Kota Jambi dalam bentuk teknologi dan training.

"Sebagai bagian dari implementasi operasionalisasi Sewerage System bantuan dari ADB sebesar 625 milyar yang akan kita bangun di Kecamatan Jambi Timur. Huber Technology akan membantu Pemerintah Kota Jambi dari segi pendampingan manajemen dan konsultasi, serta fasilitasi pelatihan bagi teknisi dari Pemkot dan PDAM," terang Fasha.

Menurutnya, telah ada beberapa negara dan perusahaan terkemuka di Eropa yang berkomitmen memberi bantuan kepada Pemerintah Kota Jambi. Bantuan tersebut baik berupa dana hibah maupun fasilitasi pelatihan dan alih teknologi bagi aparatur pemerintahan di Kota Jambi. Hal tersebut dikarenakan mereka melihat kesungguhan dan upaya Pemerintah Kota Jambi dalam menerapkan konsep penataan kota berbasis ramah lingkungan.

"Konsep pembangunan Kota Jambi selaras dengan visi mereka untuk mereduksi dampak dari emisi karbon dan kampanye go green di seluruh dunia. Karena mereka beranggapan memiliki tanggung jawab dan andil untuk mengatasi hal tersebut. Dan mereka melihat Pemerintah Kota Jambi memiliki visi yang sama dengan mereka," jelas Fasha.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kota Jambi dengan visi pembangunannya selalu berupaya menerapkan konsep go green dan ramah lingkungan. Selain memulai menghijaukan kembali Kota Jambi dengan menambah/pembangunan Ruang Terbuka Hijau (pembangunan taman, penambahan luas hutan kota), Pemerintah Kota Jambi juga berupaya untuk mengolah limbah rumah tangga menjadi air bersih tanpa mencemari lingkungan melalui instalasi IPAL. Selain itu juga mengubah sampah menjadi energi listrik (waste to energy) yang akan dibangun di Pasar Induk Talang Banjar baru, serta sanitary landfill, sistem pengolahan sampah yang ramah lingkungan yang akan di laksanakan di TPA Talang Gulo.

Selain berbagai program Fasha yang pro lingkungan dan menarik minat dunia internasional itu, kemampuan lobby luar negerinya juga patut diapresiasi. Sebagaimana diketahui, keaktifan Wali Kota Syarif Fasha dalam berbagai forum internasional itu juga turut mengharumkan nama Kota Jambi di dunia global.



#Gan/HumasKemendagri

No comments:

Post a Comment

Koran Wawasan Edisi 194, Februari 2023

"Prakiraan Cuaca Selasa 29 Agustus 2023"


"KEPUASAN ANDA UTAMA KAMI"




BOFET HARAPAN PERI Jl. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
Selamat Datang diSemoga Anda Puas