Breaking

Tuesday, April 18, 2017

HUT Ke 62 KAA Di Istana Dengan Semangat Bhinneka Tunggal Ika

MWawasan.JAKARTA~ Konferensi Asia Afrika (KAA) memasuki usia ke-62 tahun ini, sejak pertemuan pertama pada 18 – 24 April 1955 silam. KAA yang diselenggarakan di Bandung itu mencapai kesuksesan besar, baik dalam mempersatukan sikap dan menyusun pedoman kerja sama di antara bangsa-bangsa Asia Afrika maupun dalam ikut serta membantu terciptanya ketertiban dan perdamaian dunia.

Perayaan 62 tahun KAA diperingati secara khusus di Istana Negara hari ini Selasa (18/4). Presiden Joko Widodo membuka acara ini secara langsung. Hadir di Istana antara lain Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, 

Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi K Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudiastuti, dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Para duta besar negara-negara Asia Afrika juga turut menghadiri acara peringatan ini.

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengangkat keberagaman Indonesia melalui semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Kodrat Indonesia adalah mengelola keberagaman, mengelola kemajemukan, mengelola kebhinekaan. 

Presiden Joko Widodo menyebutkan, sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mempunyai 1.340 suku, beragam ras, dan bermacam agama. Namun demikian, Indonesia tetap harmonis dan damai. Paham-paham radikalisme serta terorisme akan memecah belah persatuan bangsa dan negara, serta mengganggu stabilitas perdamaian dunia.

“Indonesia tetap bisa membangun dengan pertumbuhan ekonomi yang baik. Dan di antara negara-negara anggota G-20, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 di Triwulan II berada pada peringkat tiga besar di bawah Tiongkok dan India. Karena itu, kita, Indonesia menjadi referensi,” papar Presiden Jokowi. 

Jika pada tahun 1955 silam, Indonesia menjadi salah satu inisiator solidaritas Asia Afrika dan inspirator negara-negara terjajah untuk merdeka, lanjut Presiden, sekarang Indonesia menjadi rujukan dalam mengelola keberagaman suku, mengelola mengelola keberagaman agama, mengelola keberagaman ras, dan mengelola keberagaman antar golongan.

Selain itu, melalui Kementerian Luar Negeri, memastikan bahwa mesin diplomasi Indonesia dan politik luar negeri Indonesia secara konsisten juga akan terus menyuarakan perdamaian dunia, sejalan dengan fokus diplomasi Indonesia di tahun 2017 dimana Indonesia akan memastikan perdamaian dan stabilitas di kawasan, dengan mengutamakan  perundingan CoC .

Karena itu, untuk menghormati keberagaman itu, Presiden Jokowi mengajak seluruh pemimpin dunia untuk terus menyuarakan penghormatan terhadap kemajemukan.

"Pesan ini juga akan saya sampaikan langsung kepada para pemimpin Asia dan Afrika,” ujar Presiden seraya menyampaikan harapannya, agar semangat Bhinneka Tunggal Ika juga menjadi semangat Asia Afrika. 




#Gan/Humas Setkab/Dit.Infomed/Bey / Foto : JAY/Humas/Set

No comments:

Post a Comment

Koran Wawasan Edisi 194, Februari 2023

"Prakiraan Cuaca Senin 14 Oktober 2024"


"KEPUASAN ANDA UTAMA KAMI"




BOFET HARAPAN PERI Jl. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
Selamat Datang diSemoga Anda Puas