MWawasan.MAROKO~ Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Rabat sukses menarik perhatian mahasiswa dan dosen Universitas Al Akhawayn di Ifran, Maroko di acara "Indonesia Day" tanggal 11 April 2017.
Acara yang terselenggara berkat kerja sama dengan AUI diisi dengan beragam pameran dan kegiatan antara lain pameran warisan budaya dan wisata Indonesia, workshop membatik, penampilan seni, festival kuliner, dan pameran foto sejarah hubungan bilateral RI-Maroko.
Rangkaian kegiatan Indonesia Day ditutup dengan presidential lecture oleh Duta Besar RI, E.D. Syarief Syamsuri mengenai hubungan bilateral RI-Maroko dihadapan pelajar dan dosen Universitas Al Akhawayn.
Penampilan seni budaya di acara Indonesia Day dibuka dengan penampilan Musik Rebana dan Tari Yapong oleh pelajar dan mahasiswa Indonesia di Maroko di panggung terbuka bertema Bali yang menjadi daya tarik bagi sekitar 500 penonton.
Tari Merak dan alunan Musik Gamelan melengkapi penampilan seni budaya Indonesia Day yang ditutup dengan penampilan memukau Tari Saman asal Aceh yang mendapat tepuk tangan meriah penonton yang hadir.
Selesai tampil, para penari kembali menjadi daya tarik mahasiswa dan dosen Universitas Al Alkhawayn untuk diajak foto bersama sebagai wujud kekaguman atas seni budaya yang ditampilkan termasuk kostum penari yang menawan.
Selain kehebohan di panggung pentas seni budaya, keramaian pengunjung di ruang pameran budaya juga mengisyaratkan antusiasme pengunjung acara Indonesia Day kali ini.
Pameran budaya dan pariwisata menyajikan kepada pengunjung buku, brosur dan foto-foto keindahan Indonesia serta galeri foto kunjungan Presiden Soekarno ke Maroko pada tahun 1960, yang terhitung sebagai kunjungan resmi pertama kepala negara dunia ke Maroko setelah kemerdekaanya pada tahun 1956.
Pameran aneka jenis kain batik dan workshop membatik mengundang keingintahuan para penonton untuk membatik sesuai sketsa dan gambar kreasi mereka sendiri.
Sedangkan Festival kuliner Indonesia Day menjadi salah satu magnet bagi sebagian besar pengunjung yang ingin mencicipi aneka masakan dan snack khas Indonesia, seperti lumpia, martabak, sarang semut, bolu kukus dan gorengan. Demo memasak nasi goreng yang dipandu oleh Ibu Ella Syamsuri, Istri Duta Besar RI Rabat menambah meriah suasana festival kuliner Indonesia Day.
Selain Rektor, Dosen dan mahasiswa Universitas Al Akhawayn, hadir pada kegiatan tersebut Gubernur Ifran yang diundang secara khusus oleh Duta Besar RI Rabat. Rangkaian kegiatan "Indonesia Day" diakhiri dengan presidential lecture oleh Duta Besar RI dengan tema hubungan bilateral RI-Maroko di hadapan Rektor Universitas Al Akhawayn, para dosen dan staf serta mahasiswa yang memadati boardroom rektorat.
Penyelenggaraan Indonesia Day dan kegiatan serupa menjadi komitmen KBRI Rabat dan akan terus ditingkatkan di masa-masa yang akan datang untuk mendorong pemahaman masyarakat di Maroko akan Indonesia dan pada akhirnya dapat meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan asal Maroko ke Indonesia.
Universitas Al Akhawayn Ifran berdiri sejak tahun 1995 atas prakarsa Raja Hassan II Maroko dan Raja Fahd Bin Abdul Aziz Saudi Arabia dengan tujuan membangun lembaga pendidikan internasional yang bisa menjadi tonggak penyebar kedamaian dan budaya lintas negara.
Saat ini mahasiswa Universitas Al Akhawayn sekitar 2200 orang yang berasal dari 18 negara dan dari berbagai pemeluk agama serta suku bangsa yang berbeda dan semuanya tinggal di asrama yang sangat asri dan mewah. Bahasa pengantar di Universitas Al Akhawayn Ifran adalah bahasa Inggris.
#Gan/Humas KBRI Maroko
No comments:
Post a Comment