MWawasan.LAMPUNG~ Sekretaris Ditjen Kerja Sama ASEAN, Kementerian Luar Negeri, Ashariyadi melakukan dialog interaktif dengan sekitar 200 mahasiswa Univesitas Negeri Lampung (UNILA) dan SKPD Provinsi Lampung tentang pentingnya menghadapi Masyarakat ASEAN 2025 melalui penguatan daya saing.
Dalam kegiatan yang berlangsung di kampus FISIP UNILA (27/4) tersebut, Sesditjen Kerja Sama ASEAN menegaskan meski terdapat tantangan dalam Masyarakat ASEAN, peluangnya juga tidak kalah banyak. Dengan memanfaatkan potensi Lampung diiringi peningkatan daya saing, Lampung bisa sukses di era Masyarakat ASEAN.
Selama 50 tahun berdiri, ASEAN berhasil menciptakan kawasan Asia Tenggara yang aman, damai dan stabil sehingga memungkinkan negara-negara anggotanya melaksanakan pembangunan demi kesejahteraan rakyat masing-masing.
Dialog interaktif tersebut merupakan salah satu aktivitas "Pekan Semarak ASEAN" tanggal 27-28 April 2017, yang dibuka oleh Dr. Syarief Makhya, Dekan FISIP UNILA. Kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Bidang Pendidikan, Penelitian/Pengkajian Ilmiah dan Pengabdian kepada Masyarakat yang ditandatangani Ditjen Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri dan FISIP UNILA menandatangani pada tanggal 1 Desember 2016 di Jakarta.
Menggandeng para pemangku kepentingan di daerah, Ditjen Kerja Sama ASEAN melaksanakan serangkaian kegiatan di berbagai provinsi di Indonesia untuk memperingati HUT ke-50 ASEAN sepanjang tahun 2017. Pekan Semarak ASEAN menjadi salah satu kegiatan peringatan tersebut sekaligus semakin mendekatkan ASEAN kepada mahasiswa Lampung.
Daya saing sangat terkait dengan personal competence dan kegigihan untuk berinovasi serta berkarya. Demikian Gita Paramita Djausal, Sekretaris dan dosen Pusat Studi ASEAN UNILA saat berdiskusi. Ia menggarisbawahi bahwa Provinsi Lampung sebagai bagian dari Indonesia dapat berkontribusi dan mengambil manfaat dari kerja sama ASEAN. Menurutnya, Lampung memiliki begitu banyak potensi di bidang industri pertanian dan pariwisata, serta terkenal dengan keanekaragaman hayatinya yang tercermin dari keberadaan Taman Nasional Bukit Barisan dan Taman Nasional Way Kambas.
Gita memaparkan warga Lampung harus terus meningkatkan kompetensi dan berinovasi sehingga potensi yang dimiliki dapat bermanfaat sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat. Tentu saja pemanfaatan tersebut tetap memperhatikan sustainability keanekaragaman hayati provinsi yang terkenal dengan kain tapisnya itu. Keberhasilan Lampung di ASEAN ke depannya merupakan keberhasilan Indonesia.
Para peserta dialog interaktif membahas berbagai isu terkait peningkatan daya saing di ASEAN, semisal penyerapan tenaga kerja sehingga jumlah pengangguran terdidik tidak terus meningkat dan pentingnya peningkatan kualitas produk Indonesia beserta kemasannya sehingga bisa dikenal dan sukses di ASEAN. Kondisi tersebut dapat tercapai dengan adanya good governance, SDM terampil, dan kemampuan membangun kapasitas bisnis untuk pembangunan industri yang kompeten.
Pekan Semarak ASEAN juga diisi dengan kegiatan bazaar. Salah satu booth diisi oleh ASEAN Corner untuk menarik mahasiswa UNILA berkenalan lebih dekat dengan ASEAN.
Memanfaatkan keberadaan di Lampung, Sesditjen Kerja Sama ASEAN juga melakukan Dialog Interaktif di RRI Bandar Lampung dan melakukan Kunjungan Kehormatan kepada Sekda Lampung, Sutono.
#Gan/Humas Setditjen Kerja Sama ASEAN
No comments:
Post a Comment