MWawasan.MANILA~ Presiden Joko Widodo lakukan pertemuan bilateral dengan State Counsellor Myanmar Aung San Suu Kyi, sesaat sebelum dimulainya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-30 ASEAN, di Manila, Filipina (29/4). Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu Desra Percaya.
Menlu Retno pada kesempatan ini mengatakan, Presiden Joko Widodo menekankan bahwa bahwa kestabilan di Myanmar merupakan hal yang penting, bukan hanya untuk Myanmar, tapi juga untuk kawasan.
"Oleh karena itu, stabilitas perdamaian di Myanmar menjadi sangat penting untuk tetap dijaga," kata Presiden sebagaimana disampaikan Menlu Retno.
Untuk membantu Myanmar dalam menjaga kestabilan, Presiden menyampaikan bahwa Indonesia telah menyiapkan kerja sama jangka menengah dan panjang yang inklusif dengan Myanmar.
"Intinya adalah agar Rakhine State bisa berkembang menjadi sebuah wilayah yang maju secara inklusif, yang tidak terjadi diskriminasi dan sebagainya," ujar Menlu Retno.
Dalam pertemuan itu Presiden Joko Widodo menawarkan program untuk kesehatan, pendidikan, dan lain-lain. Secara khusus, lanjut Menlu, juga dibahas mengenai kebutuhan untuk pelatihan polisi, dimana saat ini Myanmar hanya memiliki separuh dari kebutuhan polisi.
"Pernah disebut bahwa jumlah yang dimiliki sekitar 80 ribu tetapi sebenarnya jumlah yang diperlukan adalah 100 ribu. Suu Kyi mengatakan ingin bekerjasama dengan Indonesia dalam rangka capacity building untuk polisi-polisi," terang Menlu.
Mengenai tanggapan Aung San Suu Kyi, Menlu Retno menjelaskan, bahwa secara khusus State Councellor Myanmar menyampaikan apresiasinya kepada Indonesia yang selama ini telah membantu Myanmar dalam menyelesaikan isu di Rakhine state secara inklusif dan konstruktif,
"Suu Kyi menyampaikan bahwa situasinya memang tidak mudah, tetapi beliau menyampaikan bahwa komitmen pemerintah Myanmar sangat kuat untuk memperbaiki situasi yang ada di Rakhine State," ungkap Menlu Retno.
# Seskab/Humas/Bey
No comments:
Post a Comment