Breaking

Tuesday, April 4, 2017

Presiden Kiribati Ajak Indonesia Bekerja Sama Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim Global

MWawasan.SUVA ~ Presiden Republik Kiribati, YM Taneti Maamau, menyambut gembira dan membalas salam hangat dari Presiden RI Joko Widodo yang disampaikan kepadanya melalui Duta Besar RI untuk Fiji merangkap Kiribati, Tuvalu dan Nauru, Dr Gary R. Jusuf seusai penyerahan surat-surat kepercayaan sebagai Duta Besar RI untuk Republik Kiribati. Penyerahan surat-surat kepercayaan (credentials) kepada Presiden Kiribati berlangsung secara khidmat, sederhana dan dalam suasana kekeluargaan yang akrab di State House, South Tarawa, ibukota Kiribati (27/3)

Presiden Maamau memuji peran Indonesia dalam upaya menanggulangi masalah perubahan iklim global. Dikatakan bahwa "Kiribati mengalami masalah besar akibat naiknya permukaan air laut. Kami paham Indonesia sebagai negara kepulauan menghadapi masalah serupa. Oleh sebab itu kami meminta bantuan Indonesia dan ingin bertukar pengalaman dengan Indonesia."

Dalam kesempatan ini,Presiden Maamau, yang merangkap sebagai Menteri Luar Negeri Kiribati, juga menyampaikan terima kasih atas bantuan pembangunan kapasitas SDM yang selama ini telah diberikan Indonesia kepada masyarakat Kiribati. "Bantuan Indonesia berupa beasiswa, pelatihan maupun kursus singkat sangat kami hargai. Masyarakat Kiribati merasakan manfaatnya, dan berharap penawaran dapat terus berlanjut di masa mendatang."

Kiribati terletak di sub-kawasan Pasifik (Mikronesia) dan merupakan negara kepulauan dengan wilayah yang sangat luas (+3,5 juta km2 ). Namun luas daratannya sangat kecil dan tersebar dalam 3 gugusan kepulauan yang masing-masing berjauhan letaknya. Luas daratan yang terdiri dari 34 atol dan karang, bila digabungkan hanya seluas 811 km2. Wilayah daratan Kiribati saat ini terancam oleh meningkatnya permukaan air laut akibat perubahan iklim yang parah. Dikhawatirkan pada tahun 2030, sebagian besar wilayah daratannya akan tenggelam. Saat ini kenaikan permukaan air laut sudah mencapai 20 mm/tahun dan seringkali saat terjadinya gelombang besar (King Tide) mencemari sumber air tawar penduduk dan mematikan tumbuhan di sekitarnya. Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya climate change refugees di kemudian hari, Kiribati telah membeli sebidang tanah (2,200Ha) di sebuah pulau di Fiji.

Hubungan diplomatik antara RI dan Kiribati dibuka pada tahun 2013. Meskipun jarak antara kedua negara sangat jauh namun di Kiribati terdapat beberapa pengusaha lokal yang mengimpor komoditi makanan dan minuman dari Indonesia. Di masa lalu perusahaan penerbangan Kiribati pernah menjalin kerjasama dengan perusahaan penerbangan Merpati Nusantara dalam hal pemeliharaan pesawat. Saat ini pemerintah Kiribati juga sedang menunggu pesanan satu Landing Craft senilai US$1,7 juta dari sebuah perusahaan swasta di Indonesia. Menurut rencana Kiribati akan memesan kapal lagi dari Indonesia. Sementara itu di bidang kerja sama teknik dan sosial budaya, tercatat sudah 18 orang WN Kiribati yang memperoleh beasiswa, pelatihan dan kursus singkat di Indonesia.

Perangkapan perwakilan diplomatik dengan Republik Kiribati melalui KBRI Suva, Fiji merupakan kebijakan pemerintah Indonesia untuk lebih memperkokoh posisi Indonesia yang secara geografis juga termasuk negara kawasan Pasifik. Peluang untuk lebih meningkatkan hubungan RI-Kiribati cukup besar, khususnya melalui kerjasama di sektor industri perikanan dan kopra. 



#Gan/Humas KBRI Suva

No comments:

Post a Comment

Koran Wawasan Edisi 194, Februari 2023

"Prakiraan Cuaca Selasa 29 Agustus 2023"


"KEPUASAN ANDA UTAMA KAMI"




BOFET HARAPAN PERI Jl. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
Selamat Datang diSemoga Anda Puas