MWawasan.Padang(SUMBAR)~ Dunia Pendidikan tidak bisa maju jika hanya pemerintah saja yang berperan didalamnya. Butuh kerjasama antara masyarakat, orangtua dan pemerintah dalam mendorong suksesnya pendidikan.
Hal ini disampaikan oleh Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah, "Pendidikan tidak akan sukses tanpa adanya dukungan dari masyarakat dan orang tua," katanya usai upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Padang, Selasa (2/5) di Lapangan Imam Bonjol, Padang,
Dikatakan Mahyeldi peranan masyarakat untuk menyukseskan pendidikan, misalnya dapat dimulai dari hal-hal kecil. Sebagai contoh ketika melihat siswa yang memakai seragam berada di luar sekolah pada jam belajar, masyarakat bisa mengingatkan dan langsung menegur. Dapat melakukan berupa pelaporan kepada pihak RT, RW, dan pemangku kepentingan lainnya.
"Jangan hanya diam ketika menemukan siswa yang berseragam sekolah berkeliaran di luar jam sekolah," ujar Mahyeldi.
Selain itu, ia meminta agar orangtua lebih memperhatikan pendidikan anak, karena selain di sekolah, siswa lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
Orangtua harus mengkontrol pendidikan anak, jangan hanya menyerahkan semuanya kepada sekolah. Karena bagaimanapun orang tua juga mempunyai tanggung jawab dalam suksesnya pendidikan seorang anak.
Dikatakan Mahyeldi, semenjak tahun 2014 Pemerintah Kota Padang, telah menggratiskan pendidikan 12 tahun guna melakukan pemerataan pendidikan di Kota Padang. Jika masih terdapat anak yang putus sekolah, bisa mengambil paket A, B dan C serta sanggar-sanggar dalam rangka mengasah minat dan bakat anak.
"Sudah tidak ada alasan lagi, untuk anak putus sekolah," katanya.
Sementara itu pakar parenting, Adiyati Fathu Roshonan menilai saat ini kerap dijumpai orang tua menyerahkan anak ke sekolah ibarat mencuci pakaian ke penyedia jasa pencucian.
Ia menambahkan umumnya orang tua sekarang tidak kenal dengan anaknya, tidak sabar dan tidak dapat berkomunikasi dengan baik karena peran orang tua lebih banyak digantikan oleh pengasuh. "Karena itu mulai dari sekarang siapkan diri menjadi orang tua yang baik lakukan perubahan pola komunikasi dan sadari kesuksesan anak ada di tangan kami," ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Barlius. Barlius menyebutkan sinergi antara masyarakat, orangtua, dan pemerintah akan membuat pemerataan pendidikan juga akan lebih cepat dilakukan. Dibutuhkan saling kerjasama dan dukungan, demi tujuan memajukan pendidikan.
"Jangan hanya berharap kepada pemerintah untuk dapat segera memperbaiki dan memajukan pendidikan. Karena kita semua mempunyai peranan penting agar pendidikan lebih baik dan pemerataan segera terwujud,"ujar Barlius.
Hal ini disampaikan oleh Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah, "Pendidikan tidak akan sukses tanpa adanya dukungan dari masyarakat dan orang tua," katanya usai upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Padang, Selasa (2/5) di Lapangan Imam Bonjol, Padang,
Dikatakan Mahyeldi peranan masyarakat untuk menyukseskan pendidikan, misalnya dapat dimulai dari hal-hal kecil. Sebagai contoh ketika melihat siswa yang memakai seragam berada di luar sekolah pada jam belajar, masyarakat bisa mengingatkan dan langsung menegur. Dapat melakukan berupa pelaporan kepada pihak RT, RW, dan pemangku kepentingan lainnya.
"Jangan hanya diam ketika menemukan siswa yang berseragam sekolah berkeliaran di luar jam sekolah," ujar Mahyeldi.
Selain itu, ia meminta agar orangtua lebih memperhatikan pendidikan anak, karena selain di sekolah, siswa lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
Orangtua harus mengkontrol pendidikan anak, jangan hanya menyerahkan semuanya kepada sekolah. Karena bagaimanapun orang tua juga mempunyai tanggung jawab dalam suksesnya pendidikan seorang anak.
Dikatakan Mahyeldi, semenjak tahun 2014 Pemerintah Kota Padang, telah menggratiskan pendidikan 12 tahun guna melakukan pemerataan pendidikan di Kota Padang. Jika masih terdapat anak yang putus sekolah, bisa mengambil paket A, B dan C serta sanggar-sanggar dalam rangka mengasah minat dan bakat anak.
"Sudah tidak ada alasan lagi, untuk anak putus sekolah," katanya.
Sementara itu pakar parenting, Adiyati Fathu Roshonan menilai saat ini kerap dijumpai orang tua menyerahkan anak ke sekolah ibarat mencuci pakaian ke penyedia jasa pencucian.
Ia menambahkan umumnya orang tua sekarang tidak kenal dengan anaknya, tidak sabar dan tidak dapat berkomunikasi dengan baik karena peran orang tua lebih banyak digantikan oleh pengasuh. "Karena itu mulai dari sekarang siapkan diri menjadi orang tua yang baik lakukan perubahan pola komunikasi dan sadari kesuksesan anak ada di tangan kami," ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Barlius. Barlius menyebutkan sinergi antara masyarakat, orangtua, dan pemerintah akan membuat pemerataan pendidikan juga akan lebih cepat dilakukan. Dibutuhkan saling kerjasama dan dukungan, demi tujuan memajukan pendidikan.
"Jangan hanya berharap kepada pemerintah untuk dapat segera memperbaiki dan memajukan pendidikan. Karena kita semua mempunyai peranan penting agar pendidikan lebih baik dan pemerataan segera terwujud,"ujar Barlius.
#Gan/Charlie/Yurizal/DU
No comments:
Post a Comment