Breaking

Thursday, June 29, 2017

Apa yang Terjadi? Bintang Raksasa Lenyap Mendadak

Bintang yang berukuran 25 kali lipat dari matahari tersebut hilang begitu saja tanpa meninggalkan jejak.
Foto dari teleskop Hubble yang menunjukkan hilangnya bintang N6946-BH1 dari galaksi NGC 6946. (NASA, ESA, and C. Kochanek (OSU))
MWawawasan~ Ketika sebuah bintang raksasa, N6946-BH1, yang terletak di galaksi NGC 6946 hilang tiba-tiba pada tahun 2015, para astronom pun mengarahkan dua mata tertajam manusia, teleskop Hubble dan Spritzer, untuk mencarinya. Namun, apa daya, bintang yang berukuran 25 kali lipat dari matahari tersebut sudah hilang tanpa meninggalkan jejak.

Sebenarnya, cahaya N6946-BH1 sudah mulai melemah sejak tahun 2009. Oleh karena itu, para astronom pun memonitor galaksi terletak 22 juta tahun cahaya jauhnya dari bumi tersebut menggunakan Teleskop Binokuler Besar di Arizona. Mereka menunggu N6946-BH1 untuk meledak sebagai supernova sebelum menjadi lubang hitam.

Akan tetapi, tampaknya N6946-BH1 melompati tahap supernova dan langsung menjadi lubang hitam. Para astronom yang mengamati kematian N6946-BH1 mengungkapkan dalam studi baru mereka bahwa sebanyak 30 persen bintang raksasa mungkin menghilang begitu saja menjadi lubang hitam tanpa terdeteksi manusia.

Scott Adams, mantan siswa Ohio State University yang meraih gelar doktor sebagai penulis studi tersebut, mengatakan dalam siaran pers, N6946-BH1 adalah satu-satunya supernova gagal yang kita temukan dalam tujuh tahun pertama survei kita. Selama periode ini, enamsupernova normal telah terjadi pada galaksi NGC 6946. Hal ini menunjukkan bahwa 10 hingga 30 persen bintang mati begitu saja sebagai supernova gagal.

Walaupun bertolak belakang dengan pandangan tradisional yang berkata bahwa sebuah bintang hanya bisa menjadi lubang hitam jika sudah bertransformasi menjadi supernova, astronom Krzysztof Stanek yang juga menulis studi tersebut berkata bahwa teori baru ini lebih masuk akal. Sebab, supernova meledakkan mayoritas lapisan luar bintang dan hanya meninggalkan sedikit massa untuk membentuk lubang hitam raksasa.

Christopher Kochanek, astronom di Ohio State University dan penulis lain dari studi tersebut, juga menambahkan, jika sebuah bintang ternyata bisa langsung menjadi lubang hitam tanpa melewati fase supernova, maka tidak heran bila supernova dari bintang raksasa menjadi sesuatu yang langka.

 


#Gan/Shierine Wangsa Wibawa/Kompas com/nationalgeographic

No comments:

Post a Comment

Koran Wawasan Edisi 194, Februari 2023

"Prakiraan Cuaca Senin 14 Oktober 2024"


"KEPUASAN ANDA UTAMA KAMI"




BOFET HARAPAN PERI Jl. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
Selamat Datang diSemoga Anda Puas