MWawasan.SEMARANG~ Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo berharap dengan adanya peringatan Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni, menjadi momentum masyarakat Indonesia untuk lebih guyub.
Presiden telah mengeluarkan Kepres No. 24 Tahun 2016 Tentang Hari Lahir Pancasila. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membuat rangkaian kegiatan panjang, ditutup dengan kegiatan pentas pegelaran wayang yang berlangsung di Lapangan Simpanglima Semarang.
“Mudah-mudahan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila, kita bisa guyub bertemu. Dengan kegiatan apapun, bahwa pentingnya Pancasila sebagai perekat bangsa,” kata Tjahjo di sela-sela acara wayangan di Semarang, Jumat (2/6) dini hari.
Ia berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia, di Hari Lahirnya Pancasila pada 1 Juni maka, persatuan dan kesatuan bangsa harus dijaga. Jangan hanya karena rasa kebenciaan dan berbeda pendapat, kata dia, sampai memecah kebersamaan.
”Membangun kerukunan adalah modal dasar bangsa yang besar, yang terdiri berbagai pulau, etnis, suku. Kuncinya adalah kebersamaan, saling memahami dan saling menghargai,” kata Tjahjo.
Pancasila sebagai dasar, kata Tjahjo juga menjadi panduan dalam setiap pengambilan kebijakan politik pembangunan mulai dari Presiden hingga RT/RW dan semua elemen masyarakat.
“Siapapun harus mengimplementasikan sila-sila dalam Pancasila dan berkomitmen menegakkan NKRI, kebhinekaan, dan mempertahankan UUD 45,” tambah dia.
Jika hal itu dilakukan maka kegotongroyongan, kerukunan warga negara yang terdiri dari berbagai suku, agama, golongan, kepentingan, politik akan bisa menyatu.
”Kita ingin bangsa ini saling asah, asih, dan asuh. Saling mengingatkan untuk terus meningkatkan komitmen membangun bangsa ini. Sudah 71 tahun merdeka, maka jangan hanya karena rasa kebenciaan, beda pendapat kemudian bisa memecah kebersamaan,” terangnya.
Ia meminta semua elemen harus mampu melaksanakan fungsi masing-masing. Sebagai pemerintah, mulai menteri, gubernur, wali kota, hingga ke pemerintahan yang terbawah harus melaksanakan amanah mempercepat pelaksanaan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
#Gan/Puspen Kemendagri
Presiden telah mengeluarkan Kepres No. 24 Tahun 2016 Tentang Hari Lahir Pancasila. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membuat rangkaian kegiatan panjang, ditutup dengan kegiatan pentas pegelaran wayang yang berlangsung di Lapangan Simpanglima Semarang.
“Mudah-mudahan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila, kita bisa guyub bertemu. Dengan kegiatan apapun, bahwa pentingnya Pancasila sebagai perekat bangsa,” kata Tjahjo di sela-sela acara wayangan di Semarang, Jumat (2/6) dini hari.
Ia berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia, di Hari Lahirnya Pancasila pada 1 Juni maka, persatuan dan kesatuan bangsa harus dijaga. Jangan hanya karena rasa kebenciaan dan berbeda pendapat, kata dia, sampai memecah kebersamaan.
”Membangun kerukunan adalah modal dasar bangsa yang besar, yang terdiri berbagai pulau, etnis, suku. Kuncinya adalah kebersamaan, saling memahami dan saling menghargai,” kata Tjahjo.
Pancasila sebagai dasar, kata Tjahjo juga menjadi panduan dalam setiap pengambilan kebijakan politik pembangunan mulai dari Presiden hingga RT/RW dan semua elemen masyarakat.
“Siapapun harus mengimplementasikan sila-sila dalam Pancasila dan berkomitmen menegakkan NKRI, kebhinekaan, dan mempertahankan UUD 45,” tambah dia.
Jika hal itu dilakukan maka kegotongroyongan, kerukunan warga negara yang terdiri dari berbagai suku, agama, golongan, kepentingan, politik akan bisa menyatu.
”Kita ingin bangsa ini saling asah, asih, dan asuh. Saling mengingatkan untuk terus meningkatkan komitmen membangun bangsa ini. Sudah 71 tahun merdeka, maka jangan hanya karena rasa kebenciaan, beda pendapat kemudian bisa memecah kebersamaan,” terangnya.
Ia meminta semua elemen harus mampu melaksanakan fungsi masing-masing. Sebagai pemerintah, mulai menteri, gubernur, wali kota, hingga ke pemerintahan yang terbawah harus melaksanakan amanah mempercepat pelaksanaan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
#Gan/Puspen Kemendagri
No comments:
Post a Comment