MWawasan.Makassar(SULSEL)~ "Karakteristik unik dan potensi masing-masing daerah, bersinergi dengan 132 Perwakilan RI di Luar Negeri menjadi kunci sukses diplomasi ekonomi untuk mendukung perekonomian nasional," ungkap Staf Ahli bidang Diplomasi Ekonomi Kementerian Luar Negeri, Ridwan Hassan, dalam pembukaan Forum Koordinasi Kemenlu dan Pemda di Makassar (18/7).
Dalam Forum Koordinasi yang bertema "Sinergi Pusat dan Daerah: Diplomasi Ekonomi dalam Pengembangan Pasar Non-Tradisional" tersebut, Staf Ahli menyampaikan bahwa diplomasi yang hanya melibatkan peran pemerintah saja, atau first track diplomacy, tidaklah cukup. Upaya yang dijalankan oleh Pemerintah akan lebih meningkat gaungnya maupun dampak positifnya apabila seluruh elemen terkait di dalam negeri bersinergi mendorong pelaksanaan diplomasi.
Pada kegiatan yang akan berlangsung hingga tanggal 20 Juli ini, dilakukan pemetaan peluang pasar serta tantangan yang ada dari berbagai kawasan di luar negeri, seperti Asia, Afrika, Amerika dan Eropa, serta ASEAN. Selain itu, tema Perlindungan WNI dan TKI di Luar Negeri, Pengembangan Pasar Tenaga Kerja Indonesia Terampil, dan Bimbingan Teknis Penyusunan Perjanjian Kerja Sama antara Pemda dengan Pihak Asing juga diangkat untuk turut memperkaya kapasitas para pejabat Pemerintah Daerah.
Selain Staf Ahli, bertindak selaku nara sumber dalam forum tersebut antara lain Duta Besar RI yang sebelumnya bertugas untuk negara sahabat, Kepala Pusat Fasilitasi Kerja Sama Kementerian Dalam Negeri, Direktur Kerja Sama Luar Negeri BNP2TKI, Direktur Amerika II Kemenlu, Direktur Asia Selatan dan Tengah Kemenlu, serta perwakilan dari Direktorat Kawasan di Kemenlu.
Sulawesi Selatan dipilih sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan, menurut Sahli Diplomasi Ekonomi, memiliki alasan tersendiri. Dalam beberapa tahun terakhir, Sulawesi Selatan selalu mencatat laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi, bahkan melebihi pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2016 misalnya, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan tercatat sebesar 7,41 persen, melampaui pertumbuhan rata-rata nasional sebesar 5,02 persen. Pencapaian tersebut diharapkan dapat memberikan inspirasi tambahan dan best practices bagi daerah-daerah lain di Indonesia. Oleh karena itu, dalam kegiatan ini dilaksanakan juga kunjungan ke sentra industri unggulan di Makassar.
Forum Koordinasi yang telah dilaksanakan sejak tahun 2011 ini merupakan bagian dari upaya Diplomasi Kemlu dalam menjembatani keinginan daerah untuk mencari berbagai peluang kerja sama ekonomi dengan berbagai pihak di luar negeri. Forum juga bertujuan untuk semakin meningkatkan kapasitas pejabat Pemerintah Daerah serta memperkuat koordinasi dan sinergi dalam pelaksanaan hubungan dan kerja sama luar negeri. Forum merupakan wahana yang efektif untuk saling bertukar informasi dan berbagai pengalaman antar pejabat Pemda maupun Kementerian Luar Negeri dan Kementerian/ Lembaga terkait yang turut hadir.
Dalam Forum Koordinasi yang bertema "Sinergi Pusat dan Daerah: Diplomasi Ekonomi dalam Pengembangan Pasar Non-Tradisional" tersebut, Staf Ahli menyampaikan bahwa diplomasi yang hanya melibatkan peran pemerintah saja, atau first track diplomacy, tidaklah cukup. Upaya yang dijalankan oleh Pemerintah akan lebih meningkat gaungnya maupun dampak positifnya apabila seluruh elemen terkait di dalam negeri bersinergi mendorong pelaksanaan diplomasi.
Pada kegiatan yang akan berlangsung hingga tanggal 20 Juli ini, dilakukan pemetaan peluang pasar serta tantangan yang ada dari berbagai kawasan di luar negeri, seperti Asia, Afrika, Amerika dan Eropa, serta ASEAN. Selain itu, tema Perlindungan WNI dan TKI di Luar Negeri, Pengembangan Pasar Tenaga Kerja Indonesia Terampil, dan Bimbingan Teknis Penyusunan Perjanjian Kerja Sama antara Pemda dengan Pihak Asing juga diangkat untuk turut memperkaya kapasitas para pejabat Pemerintah Daerah.
Selain Staf Ahli, bertindak selaku nara sumber dalam forum tersebut antara lain Duta Besar RI yang sebelumnya bertugas untuk negara sahabat, Kepala Pusat Fasilitasi Kerja Sama Kementerian Dalam Negeri, Direktur Kerja Sama Luar Negeri BNP2TKI, Direktur Amerika II Kemenlu, Direktur Asia Selatan dan Tengah Kemenlu, serta perwakilan dari Direktorat Kawasan di Kemenlu.
Sulawesi Selatan dipilih sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan, menurut Sahli Diplomasi Ekonomi, memiliki alasan tersendiri. Dalam beberapa tahun terakhir, Sulawesi Selatan selalu mencatat laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi, bahkan melebihi pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2016 misalnya, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan tercatat sebesar 7,41 persen, melampaui pertumbuhan rata-rata nasional sebesar 5,02 persen. Pencapaian tersebut diharapkan dapat memberikan inspirasi tambahan dan best practices bagi daerah-daerah lain di Indonesia. Oleh karena itu, dalam kegiatan ini dilaksanakan juga kunjungan ke sentra industri unggulan di Makassar.
Forum Koordinasi yang telah dilaksanakan sejak tahun 2011 ini merupakan bagian dari upaya Diplomasi Kemlu dalam menjembatani keinginan daerah untuk mencari berbagai peluang kerja sama ekonomi dengan berbagai pihak di luar negeri. Forum juga bertujuan untuk semakin meningkatkan kapasitas pejabat Pemerintah Daerah serta memperkuat koordinasi dan sinergi dalam pelaksanaan hubungan dan kerja sama luar negeri. Forum merupakan wahana yang efektif untuk saling bertukar informasi dan berbagai pengalaman antar pejabat Pemda maupun Kementerian Luar Negeri dan Kementerian/ Lembaga terkait yang turut hadir.
#Gan/BHAKP
No comments:
Post a Comment