MWawasan.Oslo(NORWEGIA)~ PT. Perikanan Nusantara (Perinus) dan AquaOptima AS Trondheim tandatangani Perjanjian Kerja Sama sebagai Agen Eksklusif Terbatas Bagi Lembaga Pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara berupa pengadaan barang dan jasa instalasi di bidang perikanan budidaya (Aquaculture/ Fish Farming), Oslo, Norwegia (19/7). Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan oleh Presiden Direktur PT. Perikanan Nusantara, Dendi Anggi Gumilang bersama dengan CEO AquaOptima AS, Trondheim, Børge Søraas, dan disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Norwegia, Yuwono A. Putranto.
Perjanjian kerja sama Business to Business (B to B) tersebut mencakup penyediaan barang dan jasa untuk tiga fasilitas perikanan budidaya lepas pantai yang berada di Sabang, Karimun Jawa, dan Pangandaran, dengan nilai total mencapai 6,7 juta euro. Penyediaan barang dan jasa dimaksud termasuk manajemen dan pelaksanaan instalasi, pemasangan serta pelatihan know-how dan teknologi mengenai pengoperasian dan pemeliharaan peralatan yang disediakan.
Dalam kesempatannya membuka acara penandatanganan kerja sama tersebut, Dubes Yuwono menyampaikan bahwa kerja sama ini akan semakin memperkuat kemitraan kedua negara di sektor perikanan dan kelautan.
"Sesuai komitmen Presiden Joko Widodo, Indonesia akan terus memperbaiki dan meningkatkan pembangunan di sektor maritim, yang memiliki potensi yang sangat besar untuk merangsang ekonomi negara, dan dalam hal ini Norwegia merupakan rekan yang sangat baik. Pada pertemuan Presiden Joko Widodo dan PM Norwegia Erna Solberg, di sela-sela pertemuan G20, Hamburg, awal Juli yang lalu, juga ditegaskan keinginan kedua negara untuk meningkatkan kerja sama di bidang kelautan dan perikanan, termasuk di bidang Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing, pengelolaan perikanan, perikanan budidaya berkelanjutan dan perlindungan laut. Dalam kaitan ini, sektor maritim merupakan ikon kemitraan baru Indonesia dan Norwegia," ujar Dubes Yuwono.
Presiden Direktur Dendi Anggi Gumilang juga menyampaikan bahwa bentuk kerja sama ini merupakan salah satu perwujudan nawacita Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan sektor perikanan budidaya di tanah air.
CEO AquaOptima AS Trondheim, Børge Søraas, yang juga adalah salah satu pakar perikanan Norwegia yang telah malang melintang di berbagai belahan dunia, menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di bidang maritim dan merupakan tempat yang tepat dan terbaik di dunia untuk pengembangan perikanan budidaya (Aquaculture/ Fish Farming). Indonesia memiliki air laut yang tenang, potensi ikan yang diincar pasar internasional dan berbagai sumber daya di berbagai daerah.
Indonesia dan Norwegia adalah dua negara yang sama-sama memiliki perhatian dan komitmen yang besar dalam meningkatkan sektor perikanan. Teknologi dan industri perikanan Norwegia merupakan salah satu yang terbaik di dunia, khususnya dalam hal pengembangan sektor perikanan, termasuk perikanan budidaya (Aquaculture/ Fish Farming) yang didukung oleh teknologi canggih (hight-tech) dan ramah lingkungan, serta sistem pengelolaan yang efektif, efisien dan berkelanjutan (sustainable fishing management).
Perjanjian kerja sama Business to Business (B to B) tersebut mencakup penyediaan barang dan jasa untuk tiga fasilitas perikanan budidaya lepas pantai yang berada di Sabang, Karimun Jawa, dan Pangandaran, dengan nilai total mencapai 6,7 juta euro. Penyediaan barang dan jasa dimaksud termasuk manajemen dan pelaksanaan instalasi, pemasangan serta pelatihan know-how dan teknologi mengenai pengoperasian dan pemeliharaan peralatan yang disediakan.
Dalam kesempatannya membuka acara penandatanganan kerja sama tersebut, Dubes Yuwono menyampaikan bahwa kerja sama ini akan semakin memperkuat kemitraan kedua negara di sektor perikanan dan kelautan.
"Sesuai komitmen Presiden Joko Widodo, Indonesia akan terus memperbaiki dan meningkatkan pembangunan di sektor maritim, yang memiliki potensi yang sangat besar untuk merangsang ekonomi negara, dan dalam hal ini Norwegia merupakan rekan yang sangat baik. Pada pertemuan Presiden Joko Widodo dan PM Norwegia Erna Solberg, di sela-sela pertemuan G20, Hamburg, awal Juli yang lalu, juga ditegaskan keinginan kedua negara untuk meningkatkan kerja sama di bidang kelautan dan perikanan, termasuk di bidang Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing, pengelolaan perikanan, perikanan budidaya berkelanjutan dan perlindungan laut. Dalam kaitan ini, sektor maritim merupakan ikon kemitraan baru Indonesia dan Norwegia," ujar Dubes Yuwono.
Presiden Direktur Dendi Anggi Gumilang juga menyampaikan bahwa bentuk kerja sama ini merupakan salah satu perwujudan nawacita Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan sektor perikanan budidaya di tanah air.
CEO AquaOptima AS Trondheim, Børge Søraas, yang juga adalah salah satu pakar perikanan Norwegia yang telah malang melintang di berbagai belahan dunia, menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di bidang maritim dan merupakan tempat yang tepat dan terbaik di dunia untuk pengembangan perikanan budidaya (Aquaculture/ Fish Farming). Indonesia memiliki air laut yang tenang, potensi ikan yang diincar pasar internasional dan berbagai sumber daya di berbagai daerah.
Indonesia dan Norwegia adalah dua negara yang sama-sama memiliki perhatian dan komitmen yang besar dalam meningkatkan sektor perikanan. Teknologi dan industri perikanan Norwegia merupakan salah satu yang terbaik di dunia, khususnya dalam hal pengembangan sektor perikanan, termasuk perikanan budidaya (Aquaculture/ Fish Farming) yang didukung oleh teknologi canggih (hight-tech) dan ramah lingkungan, serta sistem pengelolaan yang efektif, efisien dan berkelanjutan (sustainable fishing management).
#Gan/ KBRI Oslo
No comments:
Post a Comment