Madrid, Spanyol:
Presiden Joko Widodo bertemu dengan PM Spanyol Mariano Rajoy di
sela-sela Pertemuan Tingkat Tinggi G-20 di Hamburg, Jerman (7/11).
Keduanya membahas mengenai peluang investasi di Indonesia pada kurun
waktu lima tahun terakhir (2012 – 2016). Bagaimana perkembangan kerja
sama investasi kedua negara? Simak informasi dari KBRI Madrid mengenai
perkembangan inventasi Spanyol di Indonesia pada kurun waktu 2012 –
2016.
Berdasarkan informasi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), KBRI Madrid mencatat bahwa nilai realisasi Foreign Direct Investment (FDI)
dari Spanyol ke Indonesia pada periode 2012 - 2015 mengalami kenaikan
yang signifikan, yakni dari US$ 3,1 juta pada tahun 2012, menjadi US$
56,6 juta pada tahun 2015, naik sekitar US$ 53,5 juta. Bahkan dihitung
sejak 2010 - 2016, nilainya telah mencapai US$ 168 juta, menempatkan Spanyol pada urutan ke 27 negara-negara yang menanamkan modalnya di Indonesia.
Jika
dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya, Spanyol menempati
peringkat ke 10 setelah Belanda (US$ 8.366 juta); Inggris (US$ 5.103
juta), Swiss (US$ 1.078), Perancis (US$ 839 juta), Jerman (US$ 685
juta), Luxemburg (US$ 620 juta), dan Italia (US$ 283 juta).
Pada
tahun 2014 terjadi peningkatan terbesar, mencapai 500% yaitu dari US$
2,9 juta pada tahun 2013 menjadi US$ 15,7 juta pada tahun 2014.
Kecenderungan naik tersebut terus berlangsung pada tahun 2015 yang
meningkat 300% menjadi US$ 56,6 juta. Namun pada 2016 realisasi
investasi Spanyol di Indonesia hanya mencapai US$ 50,09 juta, turun US$
6,09 juta.
Beberapa perusahaan besar Spanyol yang telah menanamkan modalnya di Indonesia antara lain perusahaan minyak Repsol, Airbus Defense & Space
yang berasal dari CASA Spanyol yang menanamkan modal di Indonesia sejak
1976, bekerjasama dengan PT Dirgantara Indonesia, untuk perluasan
perusahaan patungan Airbus Indonesia di Bandung, Hotel Melia International
yang sejak tahun 1981 hingga saat ini telah membuka 13 hotel di seluruh
Indonesia dan masih akan membuka lagi sekitar 10 hotel baru di beberapa
destinasi pariwisata unggulan Indonesia. Selain itu juga terdapat
perusahaan fashion retail terbesar di Spanyol, Inditex Fashion Retail, memproduksi garment untuk memasok permintaan internasional.
Investasi
Spanyol di Indonesia periode 2012 – 2016 yang cenderung terus meningkat
tersebut antara lain dilatarbelakangi oleh situasi krisis keuangan yang
dihadapi oleh Pemerintah Spanyol pada tahun 2009 dan terus bergulir
hingga tahun 2013 sehingga Pemerintah Spanyol harus menerapkan kebijakan
pengetatan anggaran yang berdampak pada sulitnya menciptakan lapangan
kerja.
Menghadapi situasi anggaran
yang ketat tersebut, maka Pemerintah Spanyol pada tahun 2013 – 2015
mendorong perusahaan-perusahaan Spanyol untuk mencari mitra di
negara-negara yang menyediakan peluang besar, seperti kawasan Timur
Tengah dan Asia yang rata-rata mempunyai pertumbuhan ekonomi di atas 4%
per tahun dan mengadopsi kebijakan yang disebut "Look East Policy".
Pada tahun 2015 kebijakan tersebut diperkuat dengan penyediaan dana
kredit lunak sebesar US$ 450 juta bagi perusahaan menengah Spanyol yang
akan memperluas ekspansi bisnis ke wilayah Asia.
Namun
peningkatan yang dicapai hingga tahun 2015 tersebut tidak berlangsung
pada tahun 2016, kemungkinan terdampak oleh menurunnya investasi
internasional Spanyol. Menurut Banco de Espana (Maret 2017),
total investasi Spanyol ke dunia pada tahun 2015 tercatat Euro 40.114
juta, namun pada tahun 2016 hanya mencapai Euro 37.778 juta.
Selain
itu, kemungkinan juga karena pada tanggal 31 Desember 2015 masa berlaku
Persetujuan Mengenai Peningkatan dan Perlindungan Secara Resiprokal
Penanaman Modal antara Indonesia dan Spanyol yang ditandatangani pada
tanggal 30 Mei 1995 telah berakhir. Kiranya dapat dipahami jika pada
periode 1 Januari – 31 Desember 2016 nilai realisasi investasi Spanyol
ke Indonesia turun dari US$ 56,6 juta (2015) menjadi hanya US$ 50,09
juta pada tahun 2016.
KBRI Madrid
telah meminta perhatian BKPM dan Pemerintah Spanyol untuk perpanjangan
dokumen kesepakatan tersebut agar peluang yang tersedia di Indonesia
lebih menarik bagi pelaku bisnis Spanyol.
Peluang dan Upaya-upaya Peningkatan Investasi Spanyol di Indonesia
Spanyol merupakan negara ke-enam terbesar di Uni Eropa yang menjadi sumber investasi asing, dan paska penerapan kebijakan "Look East Policy"
pada tahun 2013, dewasa ini hampir dua pertiga total belanja 35
perusahaan besar Spanyol disalurkan untuk investasi ke luar negeri.
Sektor yang termaju dalam arus internasionalisasi perusahaan- perusahaan
Spanyol tersebut adalah perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di
bidang infrastruktur dan konstruksi.
KBRI
Madrid menilai Spanyol yang memiliki kebijakan mendorong
internasionalisasi perusahaan-perusahaannya ke luar negeri merupakan
sumber investasi yang sangat potensial bagi Indonesia. Spanyol memiliki
perusahaan-perusahaan besar di bidang infrastruktur, konstruksi, enerji
terbarukan, tekstil, industri pariwisata, maritim, dan agro-food
yang maju dalam teknologi dan inovasi. Selain itu, perusahaan –
perusahaan konstruksi Spanyol juga sangat berpengalaman dalam berbagai
mega proyek pembangunan infrastruktur di beberapa negara seperti
perluasan Terusan Panama, Terusan Sues dan jalur KA Cepat Mekkah –
Medinah.
Sesuai
dengan Nawa Cita Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang salah satunya
memprioritaskan pembangunan sektor maritim, maka KBRI Madrid sejak awal
tahun 2015 dalam kegiatan promosi peluang investasi yang diselenggarakan
di berbagai kota di Spanyol memfokuskan pada investasi sektor maritim.
Upaya-upaya
yang dilakukan oleh KBRI Madrid dalam meningkatkan nilai investasi
Spanyol ke Indonesia antara lain sejak 2014 bekerjasama dengan
Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan
Rakyat Kementerian BUMN dan BUMN konstruksi serta BKPM setiap tahun
menyelenggarakan Forum Bisnis di berbagai kota bisnis terkemuka Spanyol,
yakni pada tahun 2014 (Madrid, Barcelona); tahun 2015 (Madrid, Bilbao);
tahun 2016 (Madrid, Vigo, Las Palmas, Valencia, Barcelona); dan tahun
2017 (Sevilla, Madrid, Vigo, Zaragoza).
#Gan/ KBRI Madrid
No comments:
Post a Comment