MWawasan.Karachi(PAKISTAN)~ Sebanyak 252 tamu undangan yang terdiri dari para Konsul Jenderal asing yang berkedudukan di Karachi, Konsul Kehormatan, pejabat negara dari Provinsi Sindh, anggota parlemen, pengusaha, akademisi, perwakilan WNI serta wartawan setempat menghadiri resepsi diplomatik memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-72, yang diselenggarakan oleh KJRI Karachi di Hotel Movenpick, Karachi (17/8). Resepsi diplomatik tersebut terasa semakin spesial dengan hadirnya Gubernur Provinsi Sindh, Muhammad Zubair, sebagai Guest of Honor.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an. Kemudian, lagu kebangsaan Pakistan dan Indonesia juga diperdengarkan, dilanjutkan dengan kata sambutan yang disampaikan oleh Konjen RI Karachi, Dempo Awang Yuddie, dan Gubernur Provinsi Sindh.
Konjen RI Karachi mengawali sambutannya dengan menyampaikan pesan Menteri Luar Negeri RI terkait permohonan dukungan dari Pakistan kepada Indonesia untuk menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan (DKK) PBB periode 2019-2020. Konjen RI Karachi juga menyoroti hubungan bilateral kedua negara yang semakin meningkat dalam beberapa tahun belakangan ini, ditandai dengan meningkatnya kunjungan tingkat tinggi antar kedua negara serta naiknya kerja sama terutama ekonomi dan sosial budaya. Konjen RI Karachi menargetkan nilai perdagangan Indonesoa-Pakistan pada akhir tahun 2017 sebesar 2,5 Miliar Dollar Amerika Serikat.
Tidak lupa, Konjen RI Karachi juga mengucapkan selamat ulang tahun hari kemerdekaan Pakistan ke-70, yang jatuh pada tanggal 14 Agustus 2017. Hal-hal senada juga disampaikan oleh Gubernur Provinsi Sindh, dimana ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas ucapan selamat kemerdekaan bagi Pakistan. Ia juga mengungkapkan harapannya bahwa Indonesia dan Pakistan akan terus meningkatkan hubungan kedua negara dan mengharapkan target perdagangan tersebut dapat tercapai sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Sebagai acara puncak, Konjen RI melakukan pemotongan kue dan foto bersama Konjen RI Karachi dengan Gubernur Provinsi Sindh, serta Konsul Jenderal Malaysia, RRT dan Jepang.
Momen berkumpulnya prominent persons dari Pakistan tersebut tidak lupa dimanfaatkan untuk mempromosikan Indonesia. Sebagai bentuk diplomasi ekonomi, KJRI Karachi juga menayangkan beberapa video layar lebar tentang, antara lain, sejarah hubungan Indonesia-Pakistan, dimulai dari masa Presiden Soekarno hingga sekarang; pembangunan infrastruktur Indonesia, dan; produk industri-industri strategis Indonesia (Pindad, PT. DI, PT. PAL. PT. INKA dan Sritex). Disamping itu, ditampilkan pula industri minyak dan gas, batu bara dan minyak kelapa sawit serta kebudayaan dan pariwisata Indonesia.
Dirgahayu Indonesia. Sekali Merdeka Tetap Merdeka!!!
#Gan/KJRI Karachi
No comments:
Post a Comment