MWawasan.JAKARTA- Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Soedarmo mengajak masyarakat untuk tidak ragu lagi menggunakan dasar-dasar Pancasila sebagai landasan berbangsa dan bernegara. Jika perlu, ada gerakan untuk menginternasionalkan Pancasila.
“Banyak negara-negara besar yang iri dengan Pancasila. Makanya, kita harus menginternasionalkan Pancasila. Kita juga harus waspada terhadap oknum-oknum yang ingin menjual negara ini. Oleh karenanya, dengan revolusi mental lah semua bisa terjaga,” kata Soedarmo di Solo, belum lama ini.
Soedarmo juga mengatakan jika bangsa luar iri dengan Indonesia, sebagai negara yang memiliki 17 ribu pulau yang terdiri berbagai suku, berbagai bahasa, budaya tapi bisa menjadi satu. “Jadi kita jangan pesimis, jangan rendah hati. Bangsa Indonesia adalah bangsa besar dengan dasar Pancasila ini,” bebernya.
Jika diumpamakan, Indonesia ini ibarat putri yang menjadi primadona bagi negara-negara lain. Karena, menjadi negara primadona banyak negara-negara yang ingin menguasai.
“Tapi menguasai saat ini bukan melalui menjajah atau gerakan bersenjata melainkan melalui gerakan-gerakan yang merubah mental. Sehingga, kita harus bersama-sama menjaganya,” tegas Soedarmo.
Harapan besar perlu terus ditingkatkan, agar negara Indonesia ke depan mampu bersaing dengan negara-negara lain. Di tambah era globalisasi yang banyak berpengaruh terhadap berbagai kehidupan masyarakat.
“Dulu kita terkenal masyarakat yang memiliki rasa sopan santun, murah senyum, memiliki sikap penghormatan yang tinggi dari yang muda ke yang tua, memiliki jiwa kegotongroyongan sekarang sudah mulai berkurang,” tegasnya.
"Revolusi mental ini merupakan implementasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang di dalamnya ada integritas, nilai etos kerja dan gotong royong dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa," tegasnya
#Gan/Puspen Kemendagri
No comments:
Post a Comment