Rakor persiapan penyambutan jemaah jelang fase puncak kedatangan di Bandara KAAIA Jeddah. (foto: mch) |
MWawasan.Jeddah(ARAB SAUDI)~ Jelang puncak kedatangan jemaah haji dunia di Bandara King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) melakukan sejumlah persiapan. Salah satunya berkoordinasi dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Koordinasi penting untuk memastikan jemaah haji Indonesia tetap mendapatkan layanannya dalam durasi yang semakin cepat. Langkah koordinatif ini diapresiasi pejabat otoritas urusan layanan haji di bandara Jeddah Hani Baaqil.
Dia mengapresiasi proses layanan kedatangan jemaah haji Indonesia di bandara Jeddah yang tetap berlangsung lancar. Meski Indonesia adalah negara dengan jemaah terbanyak, namun menurut Hani tetap taat aturan.
Hani berharap sinergi PPIH dengan D kementerian Haji bisa terus diperkuat, utamanya dalam menghadapi puncak kedatangan jemaah yang akan berlangsung tiga hari ke depan. Tidak hanya Indonesia, jemaah dari berbagai negara pada hari itu akan tiba di Jeddah dalam waktu yang hampir bersamaan. Jumlahnya pun bisa meningkat hingga tiga kali lipat.
“Setelah jemaah keluar dari pintu imigrasi ke plasa menuju bus waktu idealnya sekitar 40 menit,” tutur pria bergamis putih dan berkacamata ini di kantor PPIH Daker Bandara (14/08), Senin malam.
Kepala Daerah Kerja Bandara (Daker) PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat menjelaskan bahwa Indonesia telah mengantisipasi kepadatan di bandara Jeddah sejak dari Tanah Air. Menurutnya, Ditjen Penyelanggaraan Haji dan Umrah telah membuat surat edaran bagi jemaah gelombang kedua untuk mandi ihram sejak di Embarkasi.
Selain itu, tim Daker Bandara juga membuat terobosan keberangkatan ke Mekkah dalam beberapa hari ke depan. Jemaah tidak lagi harus berangkat dengan rombongan busnya, tapi bisa digabung dengan rombongan bus lain yang masih dalam satu kloter.
Terobosan ini didukung kesigapan petugas yang terus memberikan pemahaman dan arahan kepada jemaah agar proses layanan kedatangan di bandara berjalan lancar dan cepat.
Selama di bandara, jemaah haji akan melewati proses pengecekan imigrasi dan beacukai. Adapun tas dan paspor jemaah akan diurus oleh maktab wukala.
Usai persiapan umrah, jemaah menuju bus yang telah disiapkan pihak Naqabah, lembaga swasta penyediaan transportasi bus antara kota. Bus ini oleh PPIH Arab Saudi telah dilakukan upgrading sehingga kualitasnya busnya dipastikan nyaman dan aman.
Terakhir, saat memasuki perbatasan kota Makkah, Muasasah Asia Tenggara akan melakukan pengecekan dokumen jemaah.
Percepatan proses layanan kedatangan di plasa bandara Jeddah ini disaksikan juga oleh Hani Baaqil. Ia memerhatikan dengan seksama bagaimana petugas PPIH mengarahkan jemaah agar mempercepat pemakaian kain ihram, serta menuju bus untuk di antar ke Makkah.
“Jemaah diminta mematuhi edaran ini, namun masih ada KBIH yang melarang jemaah mandi di tanah air, selain itu masih banyak kain ihram disimpan di koper, itu bikin lama, " terang pria lulusan Al Azhar Mesir ini.
# MCH 2017/ Kontri
No comments:
Post a Comment