MWawasan.Hamburg(JERMAN)~ Konsul Jenderal Hamburg, Ibu Sylvia Arifin telah mengadakan kunjungan ke kota Werpeloh, Niedersachsen (12/08) untuk meninjau Rumah Adat Batak di Werpeloh dan melakukan pertemuan dengan pengurus Yayasan Trägerverein Batakhaus Werpeloh e.V. yang dipimpin oleh Frau Brigitte Wigberts.
Pertemuan dihadiri oleh Walikota Werpeloh, Mr. Hans Geerswilken dan
Pengurus Yayasan Trägerverein Batakhaus Werpeloh e.V. Dalam sambutannya
Konsul Jenderal RI menyampaikan ucapan terima kasih atas didirikannya
Rumah Batak di Werpeloh sejak tahun 1978 yang saat kondisinya terawat
dengan sangat baik.
Dengan adanya Rumah Adat Batak di Werpeloh menunjukkan dekatnya hubungan
antara masyarakat Jerman dan Indonesia, terutama masyarakat kota
Werpeloh dengan masyarakat Batak, Sumatera. Keberadaan rumah batak ini
juga sebagai simbol eratnya hubungan Indonesia-Jerman.
Walikota Werpeloh menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan Konjen RI Hamburg ke Werpeloh untuk meninjau Rumah Adat Batak di kotanya. Ketua Yayasan Trägerverein Batakhaus Werpeloh e.V. Ibu Brigitte Wigberts juga mengucapkan terima kasih atas kunjungan Konjen RI beserta jajaran ke Rumah Batak di Werpeloh.
Walikota Werpeloh menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan Konjen RI Hamburg ke Werpeloh untuk meninjau Rumah Adat Batak di kotanya. Ketua Yayasan Trägerverein Batakhaus Werpeloh e.V. Ibu Brigitte Wigberts juga mengucapkan terima kasih atas kunjungan Konjen RI beserta jajaran ke Rumah Batak di Werpeloh.
Hal ini menunjukkan perhatian tinggi Pemerintah Indonesia atas
keberadaan Rumah Batak di Werpeloh. Disebutkan bahwa pengurus Yayasan
berjumlah 7 orang dengan anggota lebih 80 orang yang hampir seluruhnya
warga Jerman.
Untuk memperingati 40 tahun keberadaan Rumah Batak di Werpeloh, pengurus
Yayasan berencana mengadakan beberapa kegiatan di Werpeloh diantaranya
penyelenggaraan pentas budaya Batak. Berkenaan dengan itu, Yayasan
Trägerverein Batakhaus Werpeloh e.V. menyampaikan apresiasi dukungan
KJRI Hamburg untuk membantu memeriahkan acara tersebut.
Rumah Batak di Werpeloh didirikan sejak tahun 1978 oleh Pastor Matthäus Bergmann dari Werpeloh. Pembangunan Rumah Adat Batak dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat setempat dan mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Werpeloh. Material yang digunakan membangun Batakhaus berasal dari bahan setempat seperti batu Hümmlinger, dinding dari kayu ek, dan ilalang untuk atap. Saat ini Rumah Batak menjadi ikon wisata dan menjadi kebanggaan kota Werpeloh. Selain sebagai tempat wisata, Rumah Batak juga dijadikan sebagai museum suku Batak dengan dihiasi berbagai ornamen suku Batak dan berbagai benda budaya dari Indonesia lainnya. Setiap pengunjung yang datang juga disuguhkan video singkat mengenai wisata Danau Toba dan asal asul Rumah Batak.
Rumah Batak di Werpeloh didirikan sejak tahun 1978 oleh Pastor Matthäus Bergmann dari Werpeloh. Pembangunan Rumah Adat Batak dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat setempat dan mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Werpeloh. Material yang digunakan membangun Batakhaus berasal dari bahan setempat seperti batu Hümmlinger, dinding dari kayu ek, dan ilalang untuk atap. Saat ini Rumah Batak menjadi ikon wisata dan menjadi kebanggaan kota Werpeloh. Selain sebagai tempat wisata, Rumah Batak juga dijadikan sebagai museum suku Batak dengan dihiasi berbagai ornamen suku Batak dan berbagai benda budaya dari Indonesia lainnya. Setiap pengunjung yang datang juga disuguhkan video singkat mengenai wisata Danau Toba dan asal asul Rumah Batak.
Peringatan didirikannya Rumah Batak ke 40 tahun 2018 diharapkan dapat
memperkenalkan budaya Batak lebih luas lagi tidak saja wilayah
Werperloh, namun juga di Niedersachsen serta membantu melestarikan
budaya Batak di Jerman Utara dan mempererat hubungan historis antara
masyarakat Sumatera Utara degan dengan masyarakat Jerman Utara.
#Gan/ KJRI Hamburg
No comments:
Post a Comment