MWawasan.JAKARTA~ Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo adanya
sinergi antara aparat TNI/kepolisian dan jajaran pemerintah mulai dari
tingkat wilayah. Upaya tersebut mulai dibangun dengan cara adanya
pendidikan bersama di masing-masing sekolah kedinasan tersebut.
"Bila nanti lulusan IPDN memulai karirnya sebagai camat, lalu dari alumni AKPOL menjadi kapolsek, begitu juga dari TNI menjabat sebagai danramil, maka sinergi mereka di daerah akan berjalan baik," kata Tjahjo di AKPOL Semarang saat membuka pendidikan dasar IPDN di sana.
Sebagaimana sering kali disampaikan, Tjahjo ingin agar Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) ada mulai dari tingkat kecamatan. Bukan hanya camat, kapolsek dan danramil yang memegang kendali, namun libatkan para tokoh agama, masyarakat dan adat di wilayahnya.
Sinergi yang baik dengan semua elemen ini tentu akan menciptakan kondusifitas dan stabilitas daerah. Tjahjo juga berpesan perlunya pemolisian di tingkat RT dan RW. Maksudnya, setiap warga baru yang datang di lingkungan tersebut wajib lapor kepada pengurus setempat.
"Di jaman dulu itu, gelas pecah saja langsung diantisipasi. Siapa yang punya gelas ini, dimana pecahnya, siapa yang terkena dampaknya dan mengapa gelas tersebut bisa pecah. Ini yang harus kembali diberlakukan kembali," ujar Tjahjo.
Di hadapan para praja IPDN dan taruna AKPOL di sana, Tjahjo menyatakan, mereka ke depannya akan menjadi aparat yang mampu memimpin dan mengorganisir masyarakat di lingkungan masing-masing. Maka itu, di samping belajar, mereka harus mulai belajar mencermati kondisi sosial sekitar.
"Di samping belajar soal disiplin ilmu, kalian juga harus mencermati kondisi sosial dengan mengikuti pemberitaan terbaru di media-media sehingga paham apa yang menjadi isu saat ini dan mulai berpikir mengantisipasinya," ujar dia.
"Bila nanti lulusan IPDN memulai karirnya sebagai camat, lalu dari alumni AKPOL menjadi kapolsek, begitu juga dari TNI menjabat sebagai danramil, maka sinergi mereka di daerah akan berjalan baik," kata Tjahjo di AKPOL Semarang saat membuka pendidikan dasar IPDN di sana.
Sebagaimana sering kali disampaikan, Tjahjo ingin agar Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) ada mulai dari tingkat kecamatan. Bukan hanya camat, kapolsek dan danramil yang memegang kendali, namun libatkan para tokoh agama, masyarakat dan adat di wilayahnya.
Sinergi yang baik dengan semua elemen ini tentu akan menciptakan kondusifitas dan stabilitas daerah. Tjahjo juga berpesan perlunya pemolisian di tingkat RT dan RW. Maksudnya, setiap warga baru yang datang di lingkungan tersebut wajib lapor kepada pengurus setempat.
"Di jaman dulu itu, gelas pecah saja langsung diantisipasi. Siapa yang punya gelas ini, dimana pecahnya, siapa yang terkena dampaknya dan mengapa gelas tersebut bisa pecah. Ini yang harus kembali diberlakukan kembali," ujar Tjahjo.
Di hadapan para praja IPDN dan taruna AKPOL di sana, Tjahjo menyatakan, mereka ke depannya akan menjadi aparat yang mampu memimpin dan mengorganisir masyarakat di lingkungan masing-masing. Maka itu, di samping belajar, mereka harus mulai belajar mencermati kondisi sosial sekitar.
"Di samping belajar soal disiplin ilmu, kalian juga harus mencermati kondisi sosial dengan mengikuti pemberitaan terbaru di media-media sehingga paham apa yang menjadi isu saat ini dan mulai berpikir mengantisipasinya," ujar dia.
#Feri
No comments:
Post a Comment